Yoongi lantas tersenyum tipis ketika Yn tak kunjung menjawab pertanyaannya. "Mungkin sekarang kau belum menyadari perasaanmu padaku. Tapi nanti, jika kau sudah menyadarinya, tolong beritahu aku dengan jelas. Dengan begitu, perasaanku tak sia-sia juga."
.
Dayang Jin berjalan keluar istana seorang diri. Berjalan dengan langkah kaki yang cepat hingga beberapa saat setelahnya, wanita itu telah sampai di sebuah rumah tua terbengkalai dengan dua orang pria yang berjaga di sana.
Semasuknya Dayang Jin di tempat tersebut, sekumpulan pria yang tadinya tengah duduk dan berjudi, sontak berdiri tegak lalu memberi hormat padanya.
Dayang Jin lantas mengeluarkan sekantong uang dari balik lengan bajunya lalu melemparkannya ke atas meja. "Kali ini jangan sampai gagal. Jika iya, nyawa kalian taruhannya."
.
Siang telah berganti malam, namun Yn dan Yoongi masih berada di luar istana, berjalan-jalan di sekitar pasar malam lalu melihat pertunjukan api yang dilakukan oleh beberapa pria yang sudah berpengalaman.
Yn bertepuk tangan dengan keras. Takjub melihat seorang pria yang menyemburkan minyak tanah dari mulutnya ke sebuah obor api hingga membuat api tampak keluar dari mulutnya.
Senyum Yoongi kembali mengembang tak kala Yn melihat Yn yang tengah tersenyum lebar melihat pertunjukan di depan mereka.
Di sisi lain, para pembunuh bayaran yang bersiap menghabisi Yn tampak bersembunyi di atap-atap rumah, memata-matai Yn yang tengah fokus melihat pertunjukan api.
Salah satu dari mereka memberi kode pada satu orang diantaranya hingga orang yang diberi kode itu pun melompat turun ke arah kerumunan penonton lalu mencuri uang milik Yoongi.
Sadar uangnya di curi, Yoongi pun berlari mengejar pembunuh bayaran itu hingga meninggalkan Yn yang masih menonton pertunjukan.
Para pembunuh bayaran yang tersisa di atas atap sembari mengintai Yn, mulai melompat turun, mendekati sang intaian yang tak menyadari keberadaan mereka.
Salah satu dari mereka lantas mengeluarkan kain dari dalam lengan bajunya ketika sudah berdiri di belakang Yn.
"Mmmmmm." Yn memberontak kala seseorang membekap mulutnya dari belakang
.
Yoongi berlari mengejar salah satu pembunuh bayaran yang mencuri uangnya hingga ke hutan bambu. Setelah terkejar, keduanya pun saling bertarung dengan tangan kosong hingga tak berselang lama, pembunuh bayaran itu mengeluarkan belatinya.
"Akh." Yoongi meringis kesakitan tak kala lengan kirinya terkena belati
Sedangkan di sisi lain, Yn sudah tak sadarkan diri sembari terkurung di rumah tua yang tempatnya entah dimana.
.
Di kediamannya, Ratu Hwayeon tersenyum simpul sembari memainkan alat musik tradisional korea yang di petik dengan mengunakan jari tangannya.
Bagaimana tak senang? Sebab sebentar lagi ia akan mendengar kabar kematian Yn, selir dari Yang Mulia Raja.
.
Saat pembunuh bayaran itu hendak melukai Yoongi sekali lagi, sebuah anak panah tiba-tiba saja melesat dari kejauhan dan tertancap ke jantung di pembubuh bayaran.
"Yang mulia, apa anda tidak apa-apa?" Tanya Namjoon, menghampiri Yoongi dengan panah di tangannya
Yoongi menggeleng lalu melihat sekelilingnya. "Dimana Selir Yn? Apa dia bersamamu?"
Namjoon menggeleng. "Tidak. Bukankah sebelumnya Yang mulia lah yang bersamanya."
Bagai di jatuhi reruntuhan batu, Yoongi tersadar jika Yn tak baik-baik saja. Dengan khawatir, Yoongi pun berlari untuk mencari Yn, namun hasilnya nihil. Ia tak menemukan Yn di tempat pertunjukan tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE KING
FanfictionJung Yn tak sengaja pergi ke masa lalu, dimana masa itu adalah jaman kerajaan Mingeoryeo yang di pimpin oleh raja bernama Min Yoongi. Alhasil, Yn bertemu dengan Yoongi, raja kerajaan Mingeoryeo yang tiba-tiba saja berniat menjadikannya selir karena...