BAB 15 | Happy Birthday

239 29 3
                                    

Keesokan harinya di sebuah kafe

"Kak Azka ngapain minta aku ke sini?" Nindy masuk ke dalam sebuah kafe yang tak jauh dari lingkungan rumahnya dan langsung duduk di depan Azka.

"Eh bidadari udah datang, mau pesen minum dulu, Nin?" Ciri khas playboynya memang tak pernah ketinggalan dalam diri Azka.

"Boleh deh, cappucino latte satu ya, Kak." Pelayan pun segera membuatkan pesanan Nindy tersebut. Sambil menunggu minumannya datang Nindy melanjutkan pertanyaannya tadi.

"Jadi, Kak Azka ada perlu apa minta aku buat datang ke sini?"

"Lo tau kan sebentar lagi Nathan ulang tahun?"

"Iya tau kok, Kak."

"Nah, jadi Nathan jarang sekali ngerayain ulang tahunnya karena hari ulang tahunnya itu berdekatan dengan hari kematian orang tua kandungnya, lo juga tau itukan?"
Nindy mengangguk perlahan. Ia pun memdengarkan Azka bicara sambil meminum sedikit cappucino latte nya.

"Jadi kali ini kita mau ngerjain Nathan sebelum kasih dia kejutan, begini rencananya." Azka membisikkan dengan lirih rencana mereka untuk memberi kejutan kepada Nathan.

Karena ide tersebut dirasa cukup bagus, Nindy pun menyetujuinya. Bukan hanya mereka berdua tapi semua anak inti Alegra beserta Sherrina dan Yasmine juga ikut terlibat dalam rencana ini.

***

Beberapa hari telah berlalu. Semua persiapan untuk kejutan ulang tahun Nathan telah selesi dilakukan. Malam ini entah kenapa Nathan tiba-tiba ingin menginap di markas bersama teman-temannya.

"Guys, siapa nanti yang mau nemenin gue nginep di sini?" tanya Nathan yang tidak dihiraukan sama sekali oleh semua anggotanya.

"Guys?" ulangnya sekali lagi tapi tak ada satupun yang menjawab pertanyaannya. Semua masih saja fokus dengan handphone nya masing-masing.

Kesal dengan hal itu, Nathan menjatuhkan sebuah buku ke atas meja dan membuat semuanya terkejut.

"Woi kalau ngamuk jangan disini dong, ngagetin aja sih!" gerutu Azka yang berlalu mengambil jaketnya di atas kursi.

"Mau kemana lo, gue ikut!" Jeff menyusul dan mengikuti Arzka pergi.

"Gue mau pulang juga deh!" Edgar juga merapikan semua pakaiannya.

"Gue juga deh kalau gitu." Tak mau kalah Ghavin pun turut serta meninggalkan markas malam ini.

"Sialan semua punya anak buah, pada lupa apa ya kalau besok gue ulang tahun, biasanya juga pada minta traktir." Nathan yang kini sendirian di markas hanya bisa mengomel tidak jelas.

Keesokan harinya, Nathan memberi pesan kepada Nindy untuk bersiap-siap karena ingin mengajaknya jalan pagi ini. Namun sayangnya gadis itu menolak dan mengatakan bahwa ia ada urusan yang lebih penting.

Di rumah Nathan begitu sepi. Papanya bekerja dan Mamanya sedang keluar. Ditambah lagi, asisten rumah tangganya sedang cuti beberapa hari ke depan.

Karena lapar dan Nathan tidak menemukan makanan apapun yang bisa dimakan dan membuatnya kenyang di dapur, ia pun memesan makanan online. Namun entah karena apa semua tempat order makanan itu tidak bisa mengantarkannya ke alamat Nathan dengan alasan yang tidak masuk akal. Nathan semakin dibuat kesal oleh delivery order yang selalu menolaknya.

"Sial banget hari ini, nggak ada yang bisa diajakin jalan, nggak ada yang bisa dipesenin makanan lagi," umpatnya lirih.

Sementara itu Nindy yang tadi sempat menolak ajakan Nathan untuk jalan bersama kini telah sampai di sebuah toko hadiah. Ia melihat beberapa hadiah lucu dan membelinya untuk Nathan. Namun dia masih belum puas dengan hadiah yang sudah ia beli dan mulai mencari lagi hadiah lain.

SUNYI DAN RINDU - SELESAI (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang