"Cinta adalah apa yang dirasakan oleh hati, bukan apa yang dilihat oleh mata maupun apa yang didengar oleh telinga."
-
.
.
Deburan ombak di tepi pantai terlihat begitu cantik sepanjang mata memandang. Warna biru yang cerah serta hembusan angin yang begitu menyejukkan benar-benar mampu membuat hati menjadi lebih tenang.
Beberapa pengunjung sedang asik berenang dan bermain air di tepian pantai, tak terkecuali dengan anak Alegra, Sherrin, dan juga Yasmine. Namun berbeda dengan mereka, Nathan dan Nindy justru memilih menepi dari kerumunan orang. Mereka duduk di bebatuan karang yang berada di ujung pantai.
"Cantik banget ya?" ucap Nathan sambil memandang ke laut yang begitu indah.
"Iya cantik banget lautnya bisa menyatu gitu sama langit." Nindy tersenyum begitu bahagia ditambah kakinya yang sedikit terkena deburan ombak menambah lengkap rasa bahagianya itu.
"Siapa yang bilang langitnya cantik, maksudnya pacar aku ini yang cantik." Nathan menyibakkan rambut Nindy yang terkena terpaan angin. Mata mereka kini bertemu. Tatapan Nathan begitu dalam dan penuh dengan ketulusan begitupun sebaliknya.
"Woyyyy.. Dilarang bermesraan di tempat umum pamali kalau kata nenek gue." Ghavin beserta anak lainnya datang mengagetkan dua sejoli yang hampir saja memadu asmara ini.
Seketika raut wajah Nathan langsung berubah menjadi kesal, tapi tidak dengan Nindy, ia justru terlihat salah tingkah dan malu-malu karena lagi dan lagi malah kepergok oleh teman-temannya.
"Kalian nggak mau makan, laper nih!" ajak Jeff yang langsung mendapat persetujuan dari anak-anak lain termasuk Nathan dan Nindy.
Merekapun akhirnya memesan makanan laut yang ada di warung dekat pantai. Mereka semua makan dengan lahap termasuk Nathan dan juga Nindy. Namun ketika Nindy ingin mengambil minum, ia melihat Nathan yang berperilaku sedikit aneh dan terus menggaruk lengan dan tubuhnya.
"Kak Nathan, kenapa?" Nindy yang panik langsung menaruh gelasnya di atas meja.
"Tadi ada campuran apa aja di makanannya?"
"Ada jamur, ikan sama udang."
"Arrghhh.." teriak Nathan ketika mendengar kata udang disebutkan. Tubuhnya mulai memerah begitupun dengan wajahnya. Nathan mulai memegangi dadanya yang sedikit sesak. Hal itu bukan hanya membuat Nindy panik tapi juga anak-anak yang lainnya.
Plakkkk...
Seorang perempuan menarik lengan Nindy lalu menamparnya dengan cukup keras hingga membuat Nindy dan anak lainnya terkejut.
"Lo ngerti nggak sih Nathan itu alergi udang? Lo tolol apa gimana sih sampai makanan yang nggak disukai pacar lo sendiri lo nggak tau?!" Zhara datang dan langsung memaki Nindy dan mendorongnya hingga terjatuh.
Karena masih syok, Nindy hanya diam saja menyaksikan Zhara yang mulai membantu Nathan untuk berdiri.
"Eh lo itu siapa? Tamu nggak diundang berani-beraninya ganggu pacar orang!" Tidak terima sahabatnya diperlakukan seperti itu Yasmine menarik lengan Zhara dengan kasar.
"Eh gue nggak kenal ya sama lo jadi mending lo diem aja!" Zhara menunjuk muka Yasmine dan kembali fokus kepada Nathan.
"Kak Nath aku minta maaf ya aku nggak tau kalau Kak Nathan alergi udang." Nindy memegang tangan Nathan yang masih kesakitan dan terus memegang dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUNYI DAN RINDU - SELESAI (SUDAH TERBIT)
Teen FictionBuat kalian yang mau order Sunyi dan Rindu versi buku langsung klik aja link bio di instagram aku ya guys @urs.storyy_ SUNYI DAN RINDU sudah ada versi cetaknya loh guys yuk buruan cek di @urs.storyy_ °°° Mereka adalah dua manusia yang dipertemukan k...