"Membela seseorang bukan berarti membenarkan segala tindakan yang ia lakukan"
***
"Jadi di malam setelah kamu pulang dari party waktu itu sebenarnya.." Nathan menghentikan kata-katanya.
"Apa?"
Nathan menggandeng Nindy untuk duduk dulu di sofa karena berfikir bahwa ini akan menjadi cerita yang cukup panjang.
"Jadi gini ceritanya..."
🔔Flashback on
Malam itu tepat pukul sebelas lebih lima puluh tiga menit, suasana party semakin ramai. Banyak dari mereka yang mulai menepi ke sudut ruangan atau justru berjoget ria ditengah party. Namun berbeda dengan gadis ini, Nindy nampak begitu gelisah dan mulai memegangi kepalanya karena pusing. Ia melirik ke kanan kiri untuk mencari kedua sahabatnya tapi mereka tak juga kelihatan.
Nindy pun mengirim pesan kepada mereka berdua untuk pulang duluan karena sudah sangat pusing. Setelah selesai mengirimkan pesan itu Nindy pun beranjak dari tempat itu untuk pulang. Namun ia heran dengan salah satu laki-laki yang sedari tadi terus mengikutinya bahkan terasa seperti mengawasinya. Sampai saat ini ketika Nindy ingin pergi dari sana, ia masih tetap mengikutinya.
Dalam langkahnya keluar dari keramaian party itu, Nindy bertemu dengan Kenzo yng tengah mabuk juga sepertinya.
"Hai, Kak Kenzo!" Dengan berjalan sedikit sempoyongan Kenzo membalas sapaan Nindy.
Tepat di halaman depan sebelum taksi online yang dipesan Nindy datang, mereka sempat mengobrol dan bersenda gurau kecil disana.
Namun tanpa Nindy sadari, tangan Kenzo mulai meraba pinggang Nindy perlahan. Nindy yang semakin pusing dan terlihat sangat pucat sudah tidak memperdulikan hal itu.
Laki-laki yang sedari tadi mengikuti Nindy kemudian berjalan mendekati mereka. Ia memukul leher belakang Kenzo hingga dia pingsan dan dengan cepat membekap mulut Nindy dengan sapu tangan yang dipegangnya.
Tak perlu menunggu lama, gadis itu langsung jatuh dalam tangkapan lelaki tersebut.
Selang beberapa menit kemudian, ada mobil yang datang dan seorang laki-laki dengan jaket kulit hitam turun dari mobil itu.
"Gue bawa cewek ini, lo urus dia. Lakuin seperti yang kita bicarain di awal," ucap lelaki itu dengan tegas. Ia kemudian menggendong Nindy dan memasukkannya ke dalam mobil.
Sesampainya di dalam mobil, ia memasangkan seatbelt pada kursi Nindy. Laki-laki itu melepas topi dan maskernya.
"Maafin gue Nin, ini semua demi kebaikan lo dan gue sebagai pacar lo udah janji sama Bang Dirga akan selalu jagain lo sampai kapanpun." Nathan mengecup singkat kening gadis itu lalu melajukan mobilnya menuju rumah Nindy.
Sementara itu orang suruhan Nathan tadi masih dengan aksinya membawa Kenzo yang sedang pingsan ke sebuah ruangan kosong di sekitar area tersebut. Kemudian entah bagaimana caranya, datanglah seorang perempuan yang turut membawa Stevy yang kini keadaannya sudah lemah akibat terlalu banyak minum.
Stevy dan Kenzo kini berada dalam satu ruangan yang sama dan entah apa yang akan terjadi pada mereka berdua.
Menepi dari Kenzo dan Stevy yang kini tengah berada dalam satu ruangan, Nathan yang sudah sampai di depan rumah Nindy segera menggendongnya masuk ke dalam rumah.
Tok tok tok
"Assalamu'alaikum, Bi Iyas buka pintunya Bi, ini Nathan." Nathan mengetuk pintu rumah sambil menggendong Nindy yang tengah pingsan.
Dari dalam rumah, Bi Iyas dengan buru-buru membuka pintu rumah itu.
"Lhoh, Mas Nathan ini Mbak Anin kenapa?" tanya Bi Iyas dengan panik.
Nathan langsung berlari membawa Nindy ke dalam kamarnya. Dengan perlahan ia meletakkan tubuh Nindy di atas tempat tidurnya.
"Bi tolong gantikan baju Nindy ya dan kalau dia bangun terus tanya Bibi siapa yang antar dia pulang Bibi jawab nggak tau aja." Nathan dengan rinci menjelaskan kepada Bi Iyas yang terlihat begitu panik.
"Tenang aja, Nindy nggak apa-apa kok Bi. Dia aman sama saya." Nathan berusaha meyakinkan Bi Iyas agar tidak terlalu khawatir dan Bi Iyas sangat percaya dengan apa yang dikatakan Nathan.
Akhirnya Bi Iyas mengantarkan Nathan sampai ke depan rumah. Namun secara mendadak Pak RT datang bersama dua orang peronda untuk mengecek keadaan Nindy yang tadi terlihat pingsan ketika digendong masuk.
Akhirnya setelah Bi Iyas dan Nathan menjelaskan semuanya, Pak RT dan warga mulai mengerti sehingga mereka segera meninggalkan rumah Nindy.
"Mas lain kali lapor dulu ya kalau tengah malam nganterin Mbak Anindya pulang, soalnya dia anak baik makanya banyak uang jagain." Nathan hanya mengangguki perintah Pak RT tersebut.
🔔 Flashback off
"Lalu waktu itu gue kembali ke party dan meminta semua rekaman cctv disana."
Nindy tersenyum mendengar penjelasan dari kekasihnya.
''Ngapain senyam senyum begitu?''
''Nggak apa-apa, makasih ya kak!''
Nathan mengusap pelan rambut gadis itu membuatnya semakin tenang dan tenggelam dalam rasa bahagianya.
''Tapi waktu kakak cuek dengan masalah ini aku fikir Kak Nathan marah sama aku. Aku juga sempat berfikir kalau Kak Nathan bakalan pergi ninggalin aku buat selamanya dan nggak mau ketemu aku lagi.'' Nindy sedikit memanyunkan bibirnya sambil terus menggerutu dengan lirih.
''Ya itulah sifat cewek memang suka overthinking nggak jelas. Berfikir pakai perasaan bukan pakai logika.''
''Nyebelin tau nggak!'' Nindy mencubit lengan Nathan lirih tapi cukup membuat laki-laki itu mengerang kesakitan.
''Sakit yang!''
''Biarin aja, bodo amat!''
Nathan justru membalas untuk mencubit pipi Nindy dengan gemasnya.
''Inget nggak sebentar lagi hari apa?''
Nindy berusaha mengingat hari yang dimaksud Nathan lalu ketika ingat ia memukul pelan lengan Nathan, ''Hampir aja aku lupa, untung kakak ingetin!''
Nathan tersenyum dan mengusap pipi Nindy pelan.
''Gue pikir lo lupa, makasih ya!''
''Kok makasih? Bentar lagi hari ujian dimulai kan? Harusnya aku yang bilang makasih karena kakak udah ingetin aku.'' Dengan senyum polos diraut wajahnya, Nindy mengusap telapak tangan Nathan dengan lembut.
Nathan hanya membuka lebar bola matanya mendengar jawaban itu.
''Gue mau pulang aja lah!''
''Yaudah hati-hati di jalan ya, Kak.''
Nathan semakin dibuat geleng kepala dengan jawaban kekasihnya yang membiarkan dirinya pergi begitu saja.
Keesokan harinya....
.
.
.Next update tulis di komentar ya guys :)
Happy reading teman-teman, maaf untuk segala bentuk kesalahan typo dan yang lainnya ya
Tak kenal maka tak sayang, yuk ikutan PO Sunyi dan Rindu langsung cek di ig aku ya @urs.storyy_
KAMU SEDANG MEMBACA
SUNYI DAN RINDU - SELESAI (SUDAH TERBIT)
Genç KurguBuat kalian yang mau order Sunyi dan Rindu versi buku langsung klik aja link bio di instagram aku ya guys @urs.storyy_ SUNYI DAN RINDU sudah ada versi cetaknya loh guys yuk buruan cek di @urs.storyy_ °°° Mereka adalah dua manusia yang dipertemukan k...