Seperti biasa yuk spam emot 🦊 sebanyak-banyaknya.
~Selamat membaca~
🦋🦋🦋
Geo menatap jam ditangannya sekarang pukul delapan malam tepat. Tapi mereka masih menunggu seseorang. Benar, Geo dan teman-temannya sekarang sedang menunggu satu orang manusia yang tak kunjung datang.
Memang salah satu diantara kelima anggota inti e-Frost ini memiliki kebiasaan telat bila ada acara kumpul. Tak heran juga dia selalu telat saat pergi ke sekolah.
Bukan karena rumah yang jauh, tapi memang sudah mendarah daging di dalam dirinya. Sudah setengah jam mereka menunggu Abdul yang tak juga datang.
"Nih bocah lama amat, dah. Udah di kasih peringatan juga masih tetep telat, ni anak," kesal Eric karena Abdul tak kunjung datang.
"Kenapa tadi Lo nggak ngajak dia bareng sekalian?" tanya Kevin yang juga termasuk anggota inti dari e-Frost.
"Ogah gue ngajakin dia. " ucap Eric begitu kesal karena kejadian yang baru-baru ini ia alami.
"Tumben Lo kayak gini sama Abdul," sahut Geo yang melihat tampang Eric yang sepertinya kesal karena Abdul.
"Gegara dia gue jadi telat masuk gerbang sekolah. Untungnya pak satpamnya baik hati dan tidak sombong, kalau nggak gue udah kena hukuman lari di lapangan 20 putaran sama Bu besar," jelas Eric menceritakan kejadian tadi pagi.
"Bu besar siapa?" Tanya Kevin. Kevin dan Daniel memang teman Geo, Abdul dan Eric tapi mereka tidak satu sekolah dengannya. Wajar saja bila ia tak tau.
"Guru BK yang badannya gede, segede bola raksasa. Pengen gue glundungin rasanya," ujar Eric.
"Emang Lo berani?"
"Gak sih. " Cengir Eric menjawabi Kevin.
"Lo aja gak berani sama kodok apalagi itu bola raksasa. Bisa aja Lo di tendang dia langsung sampe luar negeri," tambah Kevin sambil nyengir tak berdosa.
"Contoh murid yang tidak baik Lo," sahut Geo.
Keduanya menatap Geo setelah berucap itu, "Kok bisa?"
"Nistain guru sendiri."
"Gak papa sekali-kali, " kata Eric yang masih tertawa bersama Kevin. Disini yang normal itu hanya Daniel dan Geo saja.
Selain mereka semuanya pada sengklek. Walaupun tak wajar karena Daniel cuma mendengar mereka dan hanya diam membaca buku di pojokan tak memedulikan candaan temannya.
Sedangkan Geo masih bisa di bilang normal dari teman-temannya walau ia juga agak aneh kalau sedang mood.
"Coba telepon si Abdul. Vin!" suruh Geo. Ia tak tahan bila harus menungguinya lama.
Kevin mengambil ponselnya lalu menelpon Abdul. Tertera di layar ponsel Kevin memanggil. Dan tak ada yang mengangkat sekalipun di telpon lagi.
Tiba-tiba seseorang muncul dengan berlari menghampiri mereka. Dan berhenti di hadapan mereka dengan nafas terengah-engah.
"Maaf telat," ucap orang itu. Ia adalah Abdul orang yang mereka tunggu dari tadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Daniella [TERBIT]
Teen Fiction"Diam itu lebih baik daripada banyak hati yang terluka sebab lisan yang tak menjaga." Prinsip seorang Daniel Narendra. Wakil ketua dari e-Frost. Dibalik sikapnya yang pendiam, ia masih terjebak dalam masa lalu yang menyakitkan. Sampai ia bertemu de...