~Selamat membaca~
🦋🦋🦋
Karina dan Kevin sekarang menunggu Ella dan Daniel yang belum siuman. Karina diberi kabar bahwa temannya yaitu Ella di bawa ke rumah sakit.
Karina bersama Kevin langsung pergi ke rumah sakit dimana Ella dan Daniel dibawa.
Mereka tak tau kronologi mengapa keduanya bisa dibawa ke rumah sakit. Karina di ceritakan kebakaran tadi yang membuat Ella dan Daniel pingsan tak sadarkan diri.
Agak lama menunggu. Akhirnya Ella siuman dari pingsannya. Ella membuka matanya, dan sekarang ia sedang berada di brankar rumah sakit.
Disampingnya ada Daniel yang sepertinya masih belum sadar. Karina yang mengetahui bahwa Ella sudah sadar langsung berpindah ke samping Ella.
“La?” Ucap Karina yang khawatir bila terjadi sesuatu.
“Hmm...” Ella menjawabnya hanya dengan berdeham karena baru membuka mata dan melihat wajah yang memanggilnya menjadi buram.
“Lo masih inget gw kan?” Karina menunjuk dirinya.
“Emang gw amnesia. “Sahut Ella karena Karina berkata seakanakan ia tak ingat apapun.
“Coba gw tanya, gw siapa?” Karina mengetes barang kali temannya yang satu ini amnesia.
“Karina. “
“Alhamdulillah. “ Karina menghembuskan nafas lega karena Ella masih mengingat dirinya.
“Gw tadi disini udah berapa lama?” Tanya Ella kepada Karina yang sekarang duduk disisinya.
“Sekitar 3 jam, kayaknya.”
“Ha?? Beneran. Lo ngeprank gw kan?” Kaget Ella yang pikirnya sekarang Karina pasti sedang mengerjainya.
“Gk percaya banget Lo. Tuh Kevin tanyain. Kalau Lo masih nggk percaya.” Karina memutar bola matanya kesal karena perkataannya tak di percayai Ella.
“Beneran?” Tanya Ella kepada Kevin yang sekarang berada di sisi Daniel yang masih belum sadar. Kevin yang tau bahwa Ella memanggil langsung menganggukan kepalanya menandakan bahwa ia memang pingsan selama 3 jam lamanya.
Ella yang semula berbaring pun langsung terbangun dengan posisi duduk tetapi kedua kakinya masih ia selonjorkan.
“Dibilangin gk percaya.” Sahut Karina.
Ella lalu menatap Daniel yang masih pingsan dan belum sadar, “Dia, juga pingsan kenapa?” Tanya Ella dengan menunjukkan jari telunjuknya ke arah Daniel.
“Dia yang nolongin Lo yang gk keluar-keluar dari gedung yang terbakar.” Jawab Karina yang tau kejadian tadi.
“Anak kecil yang gw tolong selamat ?” Tanya Ella mulai cemas.
“Dia selamat. “
“Bentar, jadi waktu gw pingsan di gedung itu. Daniel yang nyelametin?” Ella masih terkejut.
“Ya. Kalau nggk ada Daniel yang nyelametin Lo. Lo udah jadi abu disana.” Sambung Karina menerka-nerka kejadian yang Ella alami tadi
“Gw izin keluar sebentar ya. “Ucap Karina meminta izin kepada Kevin dan Ella. Karina keluar dari ruangan itu. Dan meninggalkan mereka setelah menerima izin.
“Dia masih belum sadar?” Tanya Ella kepada Kevin yang masih berada di sisi Daniel.
“Belum. Cuma dia tadi sempet ngingau manggil bundanya.” Jawab Kevin apa adanya.
“Bunda?”
“Ya. Kayaknya dia keinget kejadian dimana ibundanya nyelametin dia yang terjebak di dalam gedung terbakar. Dan sayangnya bundanya itu meninggal di tempat. Dia masih menyalahkan dirinya sendiri karena kejadian itu. Pikirnya bundanya itu meninggal karena dirinya. “
Cerita Kevin yang ia ingat tentang kejadian Daniel di usia 8 tahun. Kevin merupakan teman masa kecil Daniel dan Geo. Jadi mereka tau beberapa kejadian yang menimpa diantaranya.
“Dia itu orangnya kayak nggak peduli sama orang. Tapi aslinya Daniel adalah orang sangat peduli diantara gue dan Geo. “Lanjut Kevin.
Ella hanya bisa mendengarkan Kevin. Jari tangan Daniel sudah mulai bergerak-gerak. Ia seperti akan siuman. Dugaan itu benar Daniel membuka kedua matanya pelan-pelan dan menatap orang yang berada disisinya yang tak lain adalah Kevin.
“Vin ?” Sebut Daniel setelah melihat orang yang berada di sisinya sekarang.
“Ya.” Jawab Kevin.
“Gw dimana? “Daniel menanyakan dimana ia sekarang.
“Di rumah sakit. Tadi Lo pingsan setelah nolongin Ella yang terjebak di dalam gedung yang terbakar.” Jelas Kevin kepada Daniel yang sekarang sudah membuka matanya.
“Ella keadaannya gimana?”
“Itu dia. “ Kevin menunjuk Ella yang berada di samping brankar Daniel.
Daniel menoleh ke arah tunjukan Kevin. Terdapat Ella yang sekarang dalam posisi bersandar.Karena Daniel melihatnya. Ella pun berterima kasih kepadanya karena sudah menyelamatkannya yang pingsan di dalam gedung.
“Niel, gue keluar bentar ya.” sahut Kevin ketika mendapatkan panggilan dari Geo. Daniel membalas dengan anggukan kepala.
Sekarang hanya tersisa mereka berdua. Karena teringat oleh perkataan Kevin Ella memberanukan diri berbicara pada Daniel.
“Niel, maaf karena gue Lo jadi ikut pingsan.” Daniel menoleh ke arah Ella.
Empat mata tak sengaja saling bertatapan Ella pun mengalihkan pandangannya ke vas bunga yang terletak diantara brankar Daniel dengannya.
“Lo pasti teringat masa lalu dimana bunda Lo menyelamatkan Lo sebagai anaknya yang terjebak di gedung yang terbakar. Gue tadi tak sengaja bertanya pada Kevin tentang bunda Lo.” jawab Ella sedikit berhati-hati.
Daniel juga mendengar perkataan Ella itu, “Lo pasti merasa berat ketika menghadapi kenyataan dimasa lalu. Lo pasti merasa kesal dengan diri Lo sendiri karena yang gak bisa menyelamatkan bunda Lo. Dan merasa bersalah karena beliau menyelamatkan nyawa anaknya.”
“Gue nggak bermaksud ikut campur urusan pribadi Lo. Gue nggak tahan kalau Lo nyalahin diri Lo sendiri karena suatu kejadian di masa lalu. Lo punya hidup sendiri dan Lo yang menjalaninya. Lo nggak boleh merasa bersalah, beliau itu mengorbankan nyawanya untuk putra yang harus ia lindungi. Ia rela kehilangan nyawa hanya karena ingin putranya merasakan kebahagiaan di dunia ini.
“jelas Ella tak tahan lagi.“Gue gak bisa lepas dari masa lalu ini.“balas Daniel menanggapi ucapan Ella.
“Lo bisa berubah. Lo masih punya ayah. Lo nggak sendiri. Ada Raka, dan teman-teman Lo yang lain. “Sahut Ella.
Bersambung
Owwww dak sampe sini aja 😋

KAMU SEDANG MEMBACA
Daniella [TERBIT]
Novela Juvenil"Diam itu lebih baik daripada banyak hati yang terluka sebab lisan yang tak menjaga." Prinsip seorang Daniel Narendra. Wakil ketua dari e-Frost. Dibalik sikapnya yang pendiam, ia masih terjebak dalam masa lalu yang menyakitkan. Sampai ia bertemu de...