16.

19 7 0
                                    

~Selamat membaca~

🦋🦋🦋

Geo sekarang melaju mengendarai motornya menuju cafe. Ia ingin mengetahui informasi yang lebih jelas tentang masalah ini kepada Arga.

Sebenarnya Geo akan menemui Arga di markasnya, tetapi di tolak Arga. Arga sendiri menyuruh Geo untuk menemuinya di cafe.

Geo memarkirkan motornya lalu turun dari motor. Ia berjalan masuk ke dalam cafe itu. Dilihatnya seorang laki-laki yang tak asing menunggunya. Ia adalah Arga teman masa kecil Geo. Tanpa basabasi Geo duduk berhadapan dengan Arga.

“Tumben Lo ngajak ketemu ?” Tanya Arga setelah meminum minuman yang ia pesan tadi.

“Lo masih benci sama gue ?” Ucap Geo menatap Arga.

“Menurut Lo?” Sambil mengeluarkan smirknya.

“Gue emang salah waktu itu, tapi gue juga nggk bisa berbuat apa-apa.” Geo menjawab.

“Kalau Lo salah, kenapa Lo nggk pernah jenguk gue sekalipun setelah Lo pergi? Dan juga, surat-surat yang gue kirim ke Lo kenapa nggk ada balasan satupun.”

“Ga, waktu itu gw emang nggk bisa berbuat apa-apa dan hanya bisa menuruti apa kata bokap gw.”

“Kenapa ?? Bokap Lo nggk suka sama gw kan, makanya Lo disuruh jauh-jauh dari gw. Kenapa disaat gue butuh Lo, Lo nggk bisa di samping gw, Ge? Gw udah merasakan diinjak, dipukuli, selama dua tahun lalu. Dan cuma Lo yang bisa nyelametin gue. Tapi dugaan gw salah.”

Geo hanya bisa terdiam karena tak bisa menjawab apapun pertanyaan Arga.

Ia memang menyesal meninggalkan Arga dulu di waktu ia masih tinggal bersebelahan dengan rumah Arga. Arga dulu memang teman yang sangat baik, tapi karena suatu kejadian dimana Arga dipukuli oleh ayahnya sampai mengeluarkan darah segar si sekujur tubuhnya. Dan Geo melihatnya dengan mata kepalanya sendiri bahwa Arga di pukuli, di cabuk dengan seutas tali pecut dan di hajar habis-habisan oleh ayahnya.

Geo sangat terkejut melihat itu semua, ia sendiri pergi ke rumah Geo untuk mengucapkan selamat tinggal dan semoga bisa bertemu kembali karena ia dan orangtuanya akan pindah. Geo ingin mengucapkan salam perpisahan kepada Arga.

Arga melihat Geo yang berdiri melihat kejadian yang ia alami Arga melolong meminta tolong, tetapi reaksi Geo malah meninggalkan Arga yang tepar dengan lukalukanya di sekujur tubuh. Arga meraung kesakitan. Dia hanya bisa menangisi kepergian teman kecilnya itu yang meninggalkannya.

“Gw emang benci sama lo sejak kejadian itu.” Jawab Arga merasa kecewa apa yang pernah dilakukan oleh Geo kepadanya.

“Ga, gw dulu gk bermaksud gitu, gw masih kecil dan difikiran gw, Lo nanti pasti akan baik-baik aja.”

“Lo liat gw sekarang baik-baik aja? Lo salah, Ge.”

“Gw emang salah, gw gk pantes jadi temen Lo.”

“Lo kesini ketemu gw mau ngapain?” Tanya Arga menanyakan maksud Geo menemuinya.

“Gw mau tanya sama Lo, kalau Lo benci sama gw, Lo akan bales semua dendam Lo ke gw ?” Tanya Geo.

“Buat apa gw harus bales dendam ke Lo, nasi sudah menjadi bubur. Lo juga gk akan bisa jadi Geo yang dulu lagi.” Jawab Arga.

“Gw bisa. “

“Gw udah nggk percaya lagi sama Lo.” Arga menyahut.

Setelah pertemuan yang kedua kalinya dengan Arga itu. Geo memang merasa bersalah. Arga adalah orang yang amat baik baginya. Tetapi ia sia-siakan begitu saja hanya karena ia tak menolong Arga disaat di dalam keadaan itu.

Bersambung

Arga siapa nich? Yg pasti masa lalu nya Geo xixixi 😋


Daniella [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang