12.

25 9 0
                                    

~Selamat membaca~

🦋🦋🦋

Jarum jam yang yang selalu berputar dan waktu pun berjalan. Jarum pendek pada jam itu tertunjuk angka enam. Dan matahari akan muncul menyinari bumi.

Di dalam kost yang tak terlalu sepi ini karena semua penghuninya sudah bangun untuk melakukan aktivitas masing-masing.

Tak terkecuali Ella yang sekarang sedang mencuci pakaian dan seprei yang bermotif kotak-kotak itu. Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk mencucinya karena di kost sudah ada sebuah mesin cuci. Mesin cuci itu juga biasa di gunakan oleh warga kost ini.

Setelah selesai mencuci Ella pergi ke belakang kost untuk menjemur pakaian dan sepreinya. Karena sepreinya yang panjang dan lebar itu ia harus memanggil seseorang untuk membantunya.

“Karinaaa.... “ teriak Ella yang sekarang di belakang kost.
Tak ada yang menjawab teriakan Ella. Ella pun meneriakkan lagi nama Karina.

Tetap saja orang yang di panggil-panggil itu juga tak kunjung datang dan menyahut.

“Orangnya lagi di toilet,” sahut Lufi yang berada di lantai atas.Ella mendengarnya lalu menyuruh Lufi untuk membantunya.

“Fi, tolong bantuin bentar, jemur seprei.” Teriak Ella kepada Lufi.

Karena Lufi sudah tak ada aktivitas lagi kecuali akan mandi, ia pun membantu Ella untuk menjemur sepreinya. Lufi memegang sisi kanan dan Ella memegang sisi kirinya. Lalu menjemurnya ke jemuran. Ella tak lupa menjepitnya juga agak tak jatuh.

“Hadehh. Akhirnya selesai juga. “Ucap Ella setelah menjemur seprei dan pakaiannya.

“Makasih ya, Fi. Udah bantuin.” Kata Ella berterima kasih kepada Lufi. Lufi membalasnya dengan kata sama-sama lalu pergi untuk mandi.

Ella yang masih berkeringat itu, duduk di teras belakang sambil menatap jemurannya. Ia terbesit akan sesuatu.

Sepertinya ia melupakan sesuatu. Hari ini adalah hari Minggu dan ia akan merencanakan untuk pergi ke toko buku untuk membeli sebuah buku yang ia nanti-nantikan.

Setelah sadar akan sesuatu Ella lalu pergi mandi. Selesai mandi, Ella lalu bersiap-siap untuk pergi.

Dengan mengenakan style yang biasa ia pakai yaitu kaos dengan luaran kemeja juga celana jeans-nya dan tak lupa membawa tas selempang.
Karina yang baru muncul dengan kaos rumahannya itu pun bertanya kepada Ella.

“Mau kemana Lo? Kok rapi banget.” Tanya Karina yang tampak melihat Ella yang seperti akan pergi itu.

“Ke toko buku.” Jawab Ella sambil mengenakan sepatu dan akan membuka pintu.

“Eh, ikut dong. “Sahut Karina.

“Nggak mau. Lo belum mandi.” Jawab Ella.

“Tungguin lah. Bentar aja.” Tanya Karina lagi.

“Nggak mau, Lo kalau mandi lebih dari satu jam, belum make up dan lain-lain.” Jelas Ella tak mau menunggu. Ia juga ingin sendiri saja. Jika Karina ikut pasti ia tak tenang karena Karina bawelnya melebihi segalanya.

“Bye, gue pergi dulu.” lanjut Ella sebelum Karina mengatakan sepatah kata. Di depan ojek yang di pesan Ella sudah menunggu.

Ella pun naik diatas motor lalu pergi ke toko buku yang tak jauh dari kost-annya. Tak lama kemudian ia telah sampai di depan toko buku favoritnya. Ia masuk ke dalam dan mencari-cari buku yang ia incar itu.
Beberapa menit saja Ella langsung menemukan buku yang ia incar lalu membayar di kasir. Setelah membelinya ia lalu keluar dari toko. Ella merasakan perutnya yang keroncongan.

Memang tadi ia belum sempat untuk melahap sarapan karena lupa. Dan sekarang Ella pun harus mencari makanan dulu sebelum kembali ke kost.

Tak jauh dari tempat Ella berdiri ada sebuah warung makan disana. Ella lantas menghampirinya. Tetapi seseorang memanggilnya dan menghampirinya sambil berlari. Tampak anak kecil memanggil Ella. Ella pun mengurungkan niatnya untuk melangkah menuju warung makan itu.

“Ka... El..la” teriak anak kecil itu memanggil Ella. Dengan nafas tersengal karena sambil berlari memanggil nama Ella. Anak kecil itu berhenti di depan Ella yang masih berdiri.

“Eh, Raka?” Ucap Ella yang tangannya di tarik Raka untuk mengikutinya. Ella pun berjongkok menyetarakan tingginya dengan anak laki-laki ini.

“Raka.” Seseorang memanggil nama Raka, Ella dan Raka pun menoleh ke arah suara itu.

Di dapati seorang laki-laki dengan berpakaian kemeja yang ia pakai sebagai luaran kaosnya dan topi yang dipakai di kepala menghampiri keduanya.

“Kak.” Panggil Raka kepada lelaki itu. Ella yang mendengarnya terkaget ketika yang di panggil Raka itu adalah orang yang tak asing baginya.

“Daniel? Lo kakaknya Raka ?” Ella menatap Daniel di hadapannya itu.

“Kak Daniel adalah kakak Raka.” Sahut Raka sebelum Daniel menjawab pertanyaan Ella. Ella masih tak percaya dengan situasi di hadapannya ini.

“Raka mau kemana?” Tanya seorang Daniel.

“Mau... jalan-jalan sama kak Ella.” Jawab Raka. Dan lelaki tersebut melihat sosok perempuan yang di gandeng oleh Raka. Ia seperti tak asing melihatnya.

“Raka nggak jadi beli es krim ?” Tanya Daniel kepada Raka agar tak merepotkan Ella.

“Nggak jadi. Raka mau jalan-jalan sama kak Ella aja. “Jawab Raka.

”Ayok.. kak Ella. Kita jalan-jalan.” Ajak Raka yang masih menggandeng tangan Ella tak mau melepaskannya.

“Eh, tapi....” Jawab Ella yang ragu-ragu untuk diajak pergi Raka.
Karena terpaksa Ella menuruti kemauan Raka itu. Raka yang tampak senang dibuatnya karena ada kak Ella bersamanya.


Bersambung

Adiknya Daniel nich
Mau spill Raka?
Vote sebanyak-banyak 😋

Daniella [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang