05.

32 9 0
                                    

~Selamat membaca~

🦋🦋🦋

Hari ini adalah hari Minggu yaitu libur akhir pekan. Ella yang masih terlelap di mimpinya tak menggubris suara yang sedang memanggilnya di lantai bawah.

"Laaaaa........ BANGUNN SARAPAN YUUKKS..... " teriak Karina dari dapur lantai bawah. Ia sedang menyiapkan makanan untuk teman- teman kostnya karena hari ini adalah piket gilirannya.

Ella yang masih terlelap dalam tidurnya masih tak menggubris teriakan Karina. Karina yang sudah menyiapkan segala macam makanan yang ia masak lalu melangkah menuju kamar Ella di lantai atas. Sebelum itu ia mengambil wajan dan sendok di kedua tangannya.

Langkah demi langkah Karina berjalan, ia sudah sampai di depan kamar Ella yang pintu kamarnya bertuliskan nama Fiona Grizella.

Ia memutar knop pintu lalu masuk ke dalamnya. Melihat Ella yang masih tak berkutik di kasur dengan selimut yang menutupi badannya. Karina melakukan aksinya ekstrimnya.

Teng.... Tengg... Tengg ..... Bunyi nyaring dari ketukan sendok ke wajan ditangannya. Dan mendekatkannya pada telinga Ella.

"Ayok bangunnnn.... Sarapannnn." ucap Karina yang masih mengetuk wajan dengan nyaring sampai terdengar seluruh kost.

Ella akhirnya terbangun karena aksi heboh Karina yang seperti emak-emak sedang memarahi anaknya yang tak kunjung bangun untuk segera sarapan.

"Ini gue udah bangun. Berisikkk tau!!" ucap Ella kesal sambil menutupi kedua telinganya karena aksi Karina yang sangat menggangunya kenyamanan dan keamanan.

"Kalau bangunin tu yang halus. Gak kayak heboh sampai kedengaran satu RT, " kesal Ella.

"Lo sendiri gak mau bangun. Lo tu tidur atau pingsan sih. Di panggil dari tadi nggk nyaut-nyaut," kesal Karina. Mulutnya sampai lelah memanggil Ella berkali-kali.

"Emang tadi Lo manggil gue ???" tanya Ella lagi.

"Astaghfirullah..... Gue tadi panggil Lo kayak ayam berkokok tau nggk!!!" Karina mengembuskan nafasnya. Ia sudah cukup kesal karena membangunkan Ella.

"Cepetan turun. Sarapan udah siap. Tinggal makan doang. Kurang baik apa coba? " ucap Karina lalu membalikkan badannya untuk keluar dari kamar Ella menuju meja makan.

"Ya ya ini langsung kesana, " ucap Ella bangun dari posisi duduknya meniggalkan kasur empuknya. Ia berjalan di belakang Karina yang akan menuju ke meja makan.

Ella, Karina dan teman-teman kostnya duduk di meja makan. Kemudian menyantap sarapan yang sudah di depan mata. Mereka melahap habis masakan Karina yang sangat lezat. Karina mempunyai bakat dalam memasak tapi agak kurang sesuai dengan kelakuannya yang seperti itu. Setelah menyantapnya mereka membersihkan piring masing-masing untuk di cuci.

Ella yang sudah selesai mencuci piring, melangkah kembali ke kamar miliknya untuk ia bersihkan.

"La, nanti tolong temenin gue ke toko baju ya, " pinta Karina setelah mengelap meja makan. Ella yang merasa di panggil menoleh ke belakang dan berbalik badan. Ella menatap Karina," Lo mau ngapain ?" tanya Ella.

"Mau beli baju lah. Ya kali mau beli semen di toko baju, " jawab Karina mengada-ngada.

"Jangan gue, gue sibuk." ucap Ella.

"Sibuk apaan Lo? Pasti mau lanjut tidur, kan? " tebak Karina.

"Ng...gak lah. Gue mau ..... bersih-bersih kamar. Ya bersihin kamar," tutur Ella bingung menjawab.

"Banyak alesan Lo. Udah pokoknya nanti jam 10 Lo temenin gue. Titik nggak pake koma. " Karina tidak mau tau nanti. Ella harus menemaninya ke toko baju.

"Lo nggak ada baju? Noh gue punya banyak nggak usah beli. " Elak Ella yang tak mau kalah ingin berada di rumah saat hari Minggu.

"Baju Lo oversize. Kalau Lo yang pake kan bagus tampang Lo aja kek tomboy. Lha gue, yang ada kalau gue pake baju Lo kayak orang-orangan sawah tau nggak." terang Karina mengapa ia tak pernah meminjam baju pada Ella.

"Kalau Lo mau nemenin gue nanti gue traktir es krim. Kalau nggak mau yaudah. " Kalah Karina.

"Oke, oke gue temenin."

"Kalau ada traktiran langsung gercep," jengkel Karina dengan perilaku Ella. Ella hanya menyengir tanpa dosa.

"Kak, kita juga dong," sahut Lufi adik kelas Karina dan Ella yang sudah selesai mencuci piring.

"Kalian kalau mau, kasih uang dulu. Nanti gue beliin," respon Karina langsung to the point.

"Nggak di traktir juga ?" tanya Fina di sebelah Lufi.

"Ya nggak lah. Mau nggak ?" Fina dan Lufi saling menoleh untuk di belikan es krim atau tidak. Dan akhirnya mereka memutuskan untuk memberikan uang mereka kepada Karina untuk di belikan es krim.

Bersambung

Bagaimana kelanjutannya ya??🤔

Semangat untuk kalian banyak-banyak ❤️🔥🔥

Jangan lupa follow, comment and vote cerita ini ya 🙈😉

Daniella [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang