~Selamat membaca~
🦋🦋🦋
Geo berusaha memikirkan rencana yang akan dibuatnya untuk menyelamatkan Ella. Begitu pula dengan teman-temannya yang lain.
Mereka semua berfikir dan mengasumsikan pendapat masing-masing. Mereka duduk sekarang memusyawarahkan di kantin rumah sakit.
Geo tak lupa untuk menyuruh dua orang anak e-Frost kepercayaannya untuk menjaga Daniel kalau terjadi apaapa dengannya.
“Gimana, Vin?” Tanya Geo kepada Kevin. Kevin memang bertugas untuk menjaga Raka tetapi karena butuh orang banyak untuk bertukar pikiran, Kevin menitipkan Raka pada orangtuanya sebentar.
“Halah langsung grebek aja. Terus panggil polisi. “Sahut Abdul yang duduk berhadapan dengan Geo. Posisi mereka duduk berhadapan sambil memusyawarahkan masalah ini.
“Gampang banget tuh mulut ngucap. Ini taruhannya nyawa Ella. Lo kalau bikin solusi yang bener apa??!!” Jawab Karina membantah Abdul.
“Prioritas kita sekarang gimana caranya nyelametin Ella dulu. Pelakunya nanti dulu. “Jawab Kevin.
“Ge, coba pinjem ponsel Lo. Tolong bukain alamat yang di kirim tadi.” Pinta Eric yang juga berada di sana. Geo memberikan ponselnya pada Eric. Eric berfikir melihat alamat itu.
“Kayaknya gue tau ini lokasinya.”
“Beneran Lo?” Sahut Geo, kurang percaya.
“Beneran. Kalau gk salah itu kayak rumah di daerah terpencil yang gak ada penghuninya. “
“Lo kok tau, pernah survei kesana ?” Tanya Abdul.
“Gue pernah kesasar sama temen gue. Gue liat disana ada rumah langsung gue samperin mungkin aja ada orang di dalam. Tapi setelah kita panggil-panggil kagak ada orang, kita nyelonong masuk dan tiba-tiba......” Lama Eric tak melanjutkan kalimatnya. Dan semua orang juga mendengar serius ceritanya.
“DORRRR.......” sontak membuat kaget Geo, Karina, Kevin, dan Abdul yang serius mendengarkan cerita Eric.
“LO BOHONG KANN” teriak Abdul marah.
“Maaf, maaf karena ngagetin kalian.” Mohon Eric tertawa kecil melihat teman-temannya kaget.
“Gue gak bohong. Ini beneran. Rill no pek pek.” Jawab Eric jujur bahwa ia bercerita asli apa yang terjadi.
“Yaudah lanjutin. Awas kalau Lo bohong gue penyet-penyet kayak tempe penyet. Awas aja Lo.!!!” Kata Abdul mengancam.
“Ya tiba-tiba ada kucing lewat. “
“Kalau cerita yang bener Napa?” Ucap Karina kesal.
“Udah bener ini. Emang gitu ceritanya.” Kata Eric apa adanya tertekan dengan wajah teman-teman yang menghujat.
“Lo sempet liat bagian dalam rumah itu ?” Tanya Geo. Eric memikirkan lagi tempat itu, “seinget gue di dalam nggak ada apa-apa. Kosong. “Ucap Eric.
“Lo pada mikir gak sih, kenapa pelaku itu malah ngirim lokasi sekarang kenapa nggak besok. Padahal dia nyuruh kita besok kesana?” Sahut Karina curiga.
“Bener juga, “sambung Abdul.
“Ini jebakan.” Balas Geo dengan di respon tatapan melotot teman-temannya. Geo sudah memikirkan cara yang pas,” Gue ada rencana. “Ucap Geo ia memikirkan rencana ini matang-matang. Dan mereka mendengarkan rencana Geo itu.
Geo pun memberikan tau rencananya. Mereka semua seirus mendengarkan Geo.
“Gue setuju kalau itu. “Ucap Karina.
“Beneran itu kagak bahaya?” Ucap Kevin agak ragu-ragu.
“Kalau gue setuju pastinya. “Balas Eric dan Abdul bersamaan.
“Gimana, Vin?” tanya Geo. Kevin memikirkan lagi ucapan Geo,” Ya, gue pun setuju lah.”
“Oke kalau gitu kita persiapan untuk besok dan sekarang.” Ucap Geo mengakhiri sesi diskusi ini. Hanya satu tujuan mereka yaitu untuk menyelamatkan Ella.
Bersambung
Gk nyangka setelah ini Chapter terakhir
KAMU SEDANG MEMBACA
Daniella [TERBIT]
Teen Fiction"Diam itu lebih baik daripada banyak hati yang terluka sebab lisan yang tak menjaga." Prinsip seorang Daniel Narendra. Wakil ketua dari e-Frost. Dibalik sikapnya yang pendiam, ia masih terjebak dalam masa lalu yang menyakitkan. Sampai ia bertemu de...