Bab 12

462 50 11
                                    

Nugi tahu bagaimana orang-orang memandang hubungannya dengan Thea. Sejak dirinya putus akibat perselingkuhan Karissa dengan cowok tajir bergaji gede dan sialan itu, dia menyadari sikap Thea memang sangat berubah. Menjadi ke arah yang lebih baik.

Dia mendengar gosip-gosip sekumpulan cewek yang satu tim dengan cewek itu di divisi Opr, namanya Della, Sita, dan Nina. Nugi mendengar para cewek itu bergosip di pantry saat sedang memasak air panas, sedangkan cowok itu sedang di toilet cowok. Dinding toilet yang menempel pada pantry membuat tidak akan kedap suara. Kumpulan cewek itu menggosipi kalau Thea memang lagi cari celah dan akhirnya mendapat kesempatan untuk mendekati Nugi. Kalau Thea memang naksir Nugi sejak lama. Banyak saksi mata yang menilai kalau Thea memang naksir Nugi karena sering ketangkep lagi ngelihatin dan gelagat saat jalan bareng juga sudah terlihat.

Kalau dirinya tidak bertemu dengan Thea di pintu darurat pagi itu, tentu tidak akan ada jalan cerita tukeran bekal sarapan pagi. Baru di saat itu Nugi menyadari kalau Thea berubah menjadi baik padanya. Biasanya mana pernah dikasih makanan, kebanyakan Nugi yang memberikan kebaikannya, yang tidak perlu diungkit. Intinya selama Nugi masih pacaran dengan Karissa, sikap Thea tuh cuek dan pelit makanan. Nugi mengingat bagaimana perhatian dan sikap baiknya Thea ke Lino kala itu, jadi langsung sadar kalau Thea memang sedang berusaha mendekatinya.

Cowok itu bersikap seperti dulu, akan ngirim pesan duluan, cuma jadi lebih sering dan isinya makin lama makin banyak yang ingin dia ketahui. Ingin tahu keseharian Thea lebih banyak.

Saat mulai akrab di chat dan telepon, serta makan siang bersama Thea, Nugi jadi seneng mengetahui gosip skandalnya sudah reda, dia tidak dikasihanin lagi. Jujur saja dia sih senang dan tidak nyangka kalau Thea ternyata jadi lebih perhatian dan sikapnya mulai berbeda, lebih care, lebih ramah dan manis.

Rasanya terlalu aneh kalau dirinya langsung dekat dan akrab dengan cewek lain padahal baru patah hati. Dirinya agak menjaga sikap agar tidak terlalu dekat dan mesra. Dia hanya ingin perlahan dalam merespon usaha Thea. Dia sudah nyaman kala harinya diisi dengan pesan-pesan dan suara cewek itu. Sampai suatu di siang hari saat sedang nongkrong dengan Lino di tangga darurat untuk nge-vape, hari itu menyentak hatinya.

“Lengket banget sekarang. Kena lem tikusnya dia?” tanya Lino dengan senyum kecut. Di sela bibirnya ada asap keluar. Jemarinya mengapit batang rokok.

Ucapannya juga penuh makna sampai Nugi melirik bingung dan kecut.

“Lo gimana sama dia? Dia nggak mau cerita-cerita tentang kalian.” Nugi malas menjawab.

Entah kenapa ada perasaan sebal karena Thea kelihatannya pernah terbawa perasaan karena sikapnya baik banget ke Lino. Lino adalah orang yang paling bisa membuatnya iri. Lino adalah saingannya. Kalau Lino taubat dari sikap-sikap ngeselin dan bersikap baik pada Thea, pasti cewek itu lebih milih lelaki itu. Nugi tahu Lino lebih ganteng dan mempesona.

“Asem, dia cuma iseng sama gue. PHP. Kayaknya dia tau kelakuan kita di belakang. Ada yang ceritain kan!! Lo ya? Apa si Aldric?” tuding Lino dengan nada sebal.

Nugi baru tahu hal itu. Sungguhan. Thea tidak pernah cerita tentang bagaimana kedekatannya dengan Lino berakhir. Saat mendengar penjelasannya kontan saja dia tertawa keras.

“Gue nggak pernah ngadu-ngadu, sumpah. Lah, cewek tuh pinter dan sensitif dalam urusan meramal menduga-duga tau. Feeling dia ke lo nggak enak. Bukannya lo yang awalnya pengen isengin dia. Hahahahah, niat lo jelek sih. Tapi gue ngga nyangka Thea niatnya juga sama jeleknya. Impas dong kalian?” Tawa yang keluar keras dan lama sekali.

Mentertawakan Lino yang punya niat jelek untuk mempermainkan tapi ternyata Lino juga sampai bete maksimal karena Thea mendekatinya dengan meninggalkan kesan terakhir yang tercipta adalah ‘cuma iseng’.

Dua Dua SisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang