Bab 22

257 25 0
                                    

Setelah kejadian saat sore itu di mana bikin masalah sudah menuduh Aldric yang bukan-bukan. Nugi benar-benar menuruti permintaannya.

Saat acara pergi menginap dengan temannya Havi juga tidak berakhir pada keributan. Ya, karena cewek itu memang izinnya pergi dengan teman-teman masa kecilnya, cewek-cewek. Kalau tahu pergi dengan Havi pasti akan lagi alur ceritanya.

Hanya masalah tidak membalas pesan saja sudah membuat Nugi senewen gelisah.
Thea yang sengaja memang mengabaikan pesan dan telepon dari Nugi karena malas ditanyain apalagi harus nyari alasan ribet foto pemandangan yang pastinya tidak boleh mencurigakan.

Dengan alasan asyik ngobrol dan main game di mobil perjalanan pulang dengan para temannya sampai lupa dengan ponsel. Sinyal di jalanan susah. Takutnya hanya bisa membuka pesan jadi terbaca dan susah membalasnya lagi. Alasan ini dia dapatkan dari Icha yang kesulitan membalas pesan pacarnya dan terlanjur dibaca. Icha jadi puyeng dan menggerakkan ponsel ke segala arah mencari sinyal takut dikira pesan dari pacarnya cuma dibaca doang. Thea memberikan wifi gratis ke Icha selagi provider kartu-nya masih menangkap sinyal. Di beberapa titik Thea juga kehilangan sinyalnya, tapi dia tidak peduli.

Thea merasa miris melihat orang yang susah mencari sinyal demi memberi kabar sedangkan dirinya malah kabur tidak mau membalas pesan Nugi.

Setelah kejadian sore itu, anehnya Nugi tidak marah amat seperti memaklumi atau melupakan kelakuan Thea, yang baru bisa membalaskan pesan saat malamnya dan ngakunya setelah sampai dari rumah lalu ketiduran. Thea tidak berbohong amat. Sampai di rumah dia memang sibuk banget harus mencuci baju dan membersihkan rumah.

Senin harinya bertemu di kantor, Nugi mendatanginya ke ruang kerjanya dengan membawa sebuah kotak, yang begitu dibuka berisi benda setengah bulat mirip cangkang keong, benda dari kaca yang berisi air itu adalah souvenir dari acara perayaan ulang tahun bank salah satu investor. Thea menerima hadiah itu.

Mereka ngobrol sebentar saat Ge muncul datang, Nugi kemudian pamit pergi karena temannya itu minta juga souvenir-nya.

Seminggu setelahnya, Thea mendapat ajakan Icha, Misel dan Olla untuk berenang bersama. Di kolam renang yang skalanya sedang, bukan waterpark gede. Lokasinya berada di dekat rumah Olla, yang masih bisa dijangkau oleh Thea sehingga cewek itu mau menerima ajakan para teman barunya itu.

Saat bertemu di sana ada sosok baru bernama Avika. Dia tidak ikut ke puncak karena magang, kerjaannya sibuk banget jobdesk-nya. Avika selama ngobrol menggerutu tentang perusahaan itu yang manfaatin anak magang banget. Tidak digaji tapi kerjaannya banyak, sudah kayak karyawan beneran.

Selama berenang entah mengapa lamunannya menjadi membawanya pada kenangan saat masih SMA dulu. Terakhir kali berenang dengan tempat yang bernuansa yang mengingatkannya pada praktek setiap dua minggu sekali.

Begitu nyemplung di kolom air yang sedalam 1.5 meter seperti kembali ke bayangan-bayangan berenang dengan teman sekolahnya. Dia bagai bisa mendengar suara-suara keberisikan teman sekolahnya. Terutama si Nisa dan Rahma, teman akrabnya yang sekarang sudah entah berada di mana semenjak lulus sekolah mereka tidak bisa melangkah bersama. Nisa dan Rahma tidak berkuliah. Thea yang ekonominya paling bagus bisa mengambil kampus swasta. Thea sudah berusaha mencari jejak Nisa dan Rahma di grup alumni tetapi tidak ada yang tahu. Info terakhirnya Rahma menikah setelah 2 tahun lulus sekolah.

Mengapa selama ini Thea tidak kepikiran kalau mau pergi sendiri kenapa tidak berenang saja sih, kalau ternyata dia masih bisa berenang dan ternyata seru banget bisa mengosongkan pikiran sementara. Bisa pake baju renang yang seksiii pula. Thea malah sudah kepikiran bakal beli baju renang lagi, yang bentuknya one piece dengan warna merah kali ya?

Saat menepi di pinggir kolam puncak kepalanya terasa seperti dielus pelan. Begitu mendongak ternyata sosok cowok bercelana pendek sedang jongkok di pinggir kolam. Cowok yang masih memakai tas dan memegang rentengan kunci itu memberikan cengiran kecil.

Dua Dua SisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang