Bab 16

375 45 2
                                    

Ini cuma demi rencana. Thea akhirnya benar-benar janjian bertemu dengan Havi. Cewek itu yang memilih harinya. Jum’at sore. Padahal masih ada hari Sabtu atau Minggu, Thea tidak mau ambil risiko bakal kesulitan pergi.

Ada alasannya dia memilih hari Jumat sore. Nugi masih berada di Surabaya untuk menghadiri acara pembukaan restoran cabang baru. Baru flight kembali ke Jakarta pagi dini hari besok. Siapa tahu kalau hari Sabtu siang atau sore besok cowok itu bakal ngajak bertemu.

Cewek itu juga secepat kilat siap-siap pulang tepat jam 5 sore. Tentu dengan diiringi tatapan heran penuh tanya dari Ge. Sebenarnya Ge sudah heran saat melihat setengah jam sebelumnya Thea sudah sibuk berdandan dengan heboh bahkan menggunakan maskara dan penjepitnya. Thea juga sadar Ge senyum-senyum ngeledek saat dirinya menggunakan lip cream merah cabe.

Thea menjelaskan dirinya buru-buru mau pergi karena ada keperluan ke rumah tantenya yang ngajak buat kumpul dengan para sepupunya yang lain. Tentu alasan itu juga yang digunakan untuk laporan ke Nugi. Thea tidak mau menggunakan kata ‘izin’, seolah-olah itu sesuatu yang resmi. Menggunakan kata laporan saja sudah geli karena terkesan setiap gerak-gerik tujuannya harus dipantau oleh cowok itu.

Bedanya ke Nugi, cewek itu menjelaskan kalau sampai malam nanti akan sibuk dan jarang ngecek ponsel. Tantenya tidak suka melihat orang yang sibuk main ponsel. Thea sudah menjelaskan situasi karangannya sebelum nanti Nugi akan memborbadir dengan banyak pesan dan pertanyaan. Nyari-nyari dia yang lagi sibuk.

Kalau Nugi rewel nanyain kenapa pesannya lama dibalasnya, setelah acara selesai, Thea sudah punya alasan dan balik ngomel ‘kan udah dikasih tauu!!’.

Semoga saja tidak ada masalah gara-gara hal sepele lagi. Soal akun Instagram punya Thea yang keluar dari aplikasi di ponsel Nugi, sampai sekarang tidak dipertanyakan lagi oleh cowok itu. Mungkin sudah sadar kalau kelakuannya yang harus tahu password pacarnya ternyata menggelikan. Malu diketawain oleh Aldric.

Karena si Aldric juga sempat menanyakan akun Thea yang katanya error. Mau dibantu buat dibenerin juga. Pas cerita sambil makan siang bareng waktu itu, bercerita kalau akunnya nyaris error begitu sejak login di ponsel Nugi.

Thea sok tak melihat raut wajah kecut dari Nugi. Memang sengaja mau nyalahin pacarnya yang resek itu. Mungkin daripada akunnya Thea error, Nugi takut buat login lagi. Entahlah. Intinya Thea bisa sedikit saja lepas dari kelakuan posesif Nugi.

Karena baju kerja hari Jumat boleh bebas Thea bisa pakai rok rempel selutut berwarna cokelat muda. Atasannya yang berupa kaus rajut lengan pendek warna biru tua-putih, yang dibalut dengan blazzer biru tua. Hari ini Thea bebas pergi jalan-jalan dengan wajah dipoles make up tanpa diocehin oleh Nugi.

Karena keluar dan absen tepat jam 5 sore, lift dan lobby dasar untungnya masih sepi. Pakai masker yang menutupi wajah. Dia bawa mobil ke mal tempat janjian. Thea memilih mal yang jauh dari kantor dengan harapan tidak akan bertemu dengan orang yang akan mengenalnya.

Untungnya sudah berdandan sesampainya di mobil yang dia lakukan adalah tentu saja melepas blazzer luarannya. Saat bertemu dengan Havi di taman mal tempat janjian pertemuan, sudah terlihat berbeda aura Thea yang waktu itu makan bersama di restoran.

Kini aura Thea seperti cewek yang ditemuin Havi tempo hari di toko donat merk terkenal itu. Terlihat dari tatapan Havi yang takjub dengan mata melotot dan bibir terbuka, Thea yakin cowok itu hampir tidak percaya dengan gayanya saat ini. Lagian Havi memang sudah pernah melihat dirinya dalam gaya yang lebih cetar. Mengapa sekarang Havi terlihat syok dan heran.

“Cantiiiik banget, Nona, sampe nyaris bingung. Gue pangling liatnya, duuh.” Havi memuji dengan mata berbinar dan senyum menggoda. Matanya lalu mengedip sebelah.

Dua Dua SisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang