Hinata Shouyo vs pick me girl (Hinata Harem)

968 68 4
                                    

Hinata Shouyo anak kelas satu yang dicintai banyak orang, orang tuanya tak pernah mempermasalahkan hubungan putra mereka dengan banyak pria, malah mereka senang karena selama mereka pergi bekerja keluar kota ada yang menjaga Shouyo untuk mereka. Shouyo pun terlihat tidak dipaksa dalam hubungan itu, walau kedua orang tuanya menganggap aneh hubungan itu, tapi pria-pria yang sudah bersama Shouyo, mengikuti putra mereka sejak SMP, mengatakan bahwa mereka mencintai Shouyo dan akan menjaga Shouyo.

Mereka membuktikannya dengan selalu ada disisi Shouyo, menjaganya tetap ceria dan penuh senyuman. Memberikan semua yang bocah itu inginkan, walau dari keluarga berada yang bisa mendapatkan uang tanpa harus memikirkan hari esok, Hinata Shouyo suka bagian dimana mereka memanjakannya dengan uang-uang mereka. Bukannya ia matre, toh ia tak meminta ini, mereka dengan sukarela memberikannya, memenuhi keinginannya.

Mereka kini berada di SMA yang sama, walau beberapa dari mereka tak bisa sekelas dengan pujaan hati mereka, tapi mereka selalu bertemu saat jam kosong ataupun jam istirahat. Karena itulah, Shouyo tumbuh menjadi sangat cantik, baik fisik maupun hatinya. Semakin jatuhlah mereka pada pesona Hinata Shouyo.

Dan saat pelajaran seni, guru mereka memberikan tugas kelompok untuk membuat sebuah drama. Tentu saja harem Shouyo langsung saling tatap untuk melempar kode, untungnya lagi kelompok bebas pilih sendiri, mereka disuruh diskusi sementara guru mereka ada rapat. Para harem Shouyo berdiri, menghampiri meja Shouyo, dari dulu hingga sekarang, Shouyo hanya ingin duduk sebangku dengan Sakusa Kiyoomi. Ya taulah, hanya pria itu -yang kata Shouyo- tak berotak mesum seperti yang lain.

"Kita satu kelompok, kan?" Tanya Shouyo ceria saat melihat mereka mendekat.

"Tentu saja" Masing-masing dari mereka mengambil kursi untuk duduk. Total ada enam dari mereka yang beruntung sekelas dengan Shouyo, sisanya bertetanggaan dan berada di atas tingkat mereka, sungguh mengerikan pesona Hinata Shouyo, mampu membuat mereka menjadikan bocah itu nomor satu bagi diri mereka masing-masing, sampai sekarang pun tak ada yang berpaling.

Ada enam dari mereka yang duduk mengelilingi Shouyo -Sakusa, Miya kembar, Suna, Kageyama, Tsukishima- mulai membicarakan drama apa yang akan mereka mainkan. Tadi guru memberi contoh, drama putri salju, dan mereka boleh mengambil jenis yang sama atau yang lainnya. Yachi sebagai sekretaris datang ke meja mereka.

"Kalian mau kelompok berapa?" Alih-alih bertanya 'kalian sekelompok?' gadis itu bertanya mereka ingin di kelompok berapa yang nantinya akan menentukan urutan tampil mereka. Ia sudah biasa melihat mereka sekelompok, malah mereka kadang meminta sendiri pada guru untuk mereka disatu kelompok dengan banyak alasan.

"Dua aja" Tsukishima menjawab, karena hanya ia, Shouyo, Osamu, dan Sakusa saja yang ingin pertama, tapi yang lainnya ingin terakhir, jadi ini pilihan yang tepat, toh yang lain tak ada yang protes. Yachi mengangguk, menulis sesuatu di bukunya dan berlalu pergi ke kelompok lain.

"Jadi kita akan drama apa?" Tanya Shouyo saat semua atensi pria-pria tampan itu kembali padanya.

"Bagaimana dengan putri tidur? Shouyo jadi Aurora, aku jadi pangerannya" Ucap Atsumu mengundang delikan dari yang lainnya, tak terima dengan usulan itu.

"Enak aja! Undi!" Ucap Osamu mewakili semua orang. Mereka lantas membuat undian dengan tidak memasukkan nama Shouyo.

Kini sudah sepakat.

1. Aurora-Hinata
2. Raja-Tsukishima
3. Jenderal-Kageyama
4. Peri-Miya kembar dan Suna
5. Pangeran-Sakusa

Hasilnya, Miya kembar dan Suna berwajah masam, Kageyama tak masalah karena dialognya tak akan banyak. Semua menatap sengit pada Sakusa yang berwajah datar tapi matanya menatap sombong. Shouyo, tak peduli, malah ia sedikit senang bahwa itu Sakusa jadi ia tidak perlu menghadapi pangeran yang mengambil kesempatan dalam kesempitan.

Oneshoot/twoshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang