I know your secret (OmiHina)2

2K 166 21
                                    

Part 2 dari bath time (OmiHina)1

~♥~

Sakusa tampak melamun di taman belakang kediaman Hinata. Menatap kosong pada rimbunnya bunga-bunga yang tumbuh indah. Angin yang menerpa menggoyang-goyangkan surai ikalnya.

Ia terus saja memikirkan suatu hal akhir-akhir ini, tentang pikirannya yang liar tentang tuan mudanya. Pikirannya di penuhi oleh berbagai hal-hal kurang ajar tentang tuan mudanya.

Bukan salahnya sih sebenarnya, karena yang memulai pertama kali adalah sang tuan muda yang suka tiba-tiba menciumnya atau melumat bibirnya atau bahkan menyuruhnya menggosok punggungnya saat mandi.

Tapi tak mungkin ia menyalahkan tuan mudanya,kan? Bisa di pecat nanti dia.

"Sakusa-san" suara lembut khas seorang wanita itu terdengar, menyentak Sakusa keluar dari lamunannya.

"ya?" tanya Sakusa sembari menengok ke arah kanannya dimana wanita pelayan itu berdiri.

"Young Master menyuruh anda datang ke kamarnya" jawabnya sopan.

"oh? Baiklah" ucap Sakusa sembari berdiri dari duduknya dan mulai memasuki kediaman Hinata, meninggalkan taman yang indah dan pelayan wanita tadi yang masih berdiri dengan sedikit membungkuk sopan.

Well, Sakusa cukup penting disini karena statusnya sebagai pelayan pribadi dari tuan muda keluarga Hinata. Tidak ada yang pernah membantu atau melayani sang tuan muda yang sering merengek manja itu. Hanya Sakusa yang punya hak untuk hal itu.

Sementara Sakusa mulai sibuk dengan pikirannya, mengenai kenapa ia di suruh ke kamar sang tuan muda. Bukan hal tidak biasa sih sebenarnya, hanya saja ia akan ke kamar tuan mudanya ketika jamnya mandi, tidur, Makan, dan jika sang tuan muda mengalami mimpi buruk, atau jika ada pesta -membantunya mempersiapkan diri-

Sakusa selalu siap siaga untuk hal-hal itu. Tapi hal yang langka bila sang tuan muda yang memanggilnya langsung dan tidak memberitahu alasannya.

"young Master" ucap Sakusa sembari mengetuk pintu berganda itu pelan, pintu kamar Shouyo yang ada di lantai paling atas.

Sebenarnya, mension yang berdiri gagah di atas bukit ini memiliki lima lantai dengan lantai paling atas adalah hak Shouyo. Maksudnya, apapun yang di letakkan atau dekorasi di lantai lima adalah Shouyo yang mengaturnya, begitu juga pengawal-pengawal yang berdiri tegak -seolah tak kenal lelah- di sepanjang lorong.

Sang tuan muda dari keluarga Hinata itu sangat di istimewakan. Bukan berarti ia orang yang matre, yang hanya mementingkan harta. Ia hanya anak polos dengan kegemaran mencium pelayan pribadinya, lagi pula.

Karena semua isi di lantai lima adalah hak milik Shouyo, begitu juga para pengawalnya. Mereka, orang-orang membosankan ini -menurut Sakusa- hanya akan mendengarkan perintah dari Shouyo. Mereka tidak akan mendengarkan apapun yang di katakan oleh tuan dan nyonya Hinata.

Bagaimana menurutmu? Para pengawal itu orang-orang yang setia atau malah pemberontak? Karena mereka bahkan tak perlu repot-repot mendengarkan ucapan dari tuan rumah ini yang nontabenya adalah orang tua dari Shouyo.

Suara lemah lembut dari Shouyo terdengar dari dalam kamar. Menyuruh Sakusa untuk masuk saja. Pemuda bersurai ikal itu lantas masuk ke dalam ruangan, ia langsung menutupnya.

Membalik tubuhnya dan mata hitam legamnya menatap pada buntalan jingga yang tengah tengkurap di atas kasur dengan buku komik di tangannya yang bertumpu pada bantal.

Tubuh mungil itu hanya terbalut oleh kemeja oversize dan celana hitam pendek di atas lutut dengan paha yang terekpos secara gamblang. Ia tampak santai, seolah tak peduli jika tampilannya menggoda iman sang pelayan pribadinya untuk tetap waras.

Oneshoot/twoshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang