red rose (KageHina)

1.1K 85 7
                                    

Bibir merah itu menjadi salah satu alasan banyak orang menyukainya...

"apa bunga kesukaanmu?"

"mawar"

Pemuda bertubuh mungil tersenyum manis ketika menyebutkan bunga kesukaannya.

Mereka terlihat mirip, mawar yang cantik sama seperti pemuda tersebut...

Tapi penuh duri dan siapapun yang menyentuhnya akan meringis kesakitan...

Tapi tak dapat di sangkal mereka di sukai banyak orang yang mengabaikan duri tersebut...

"mawar warna apa?"

"merah"

Lagi-lagi pemuda mungil itu tersenyum manis, sukses membuat orang-orang disekitarnya memerah...

Tawa kecilnya keluar bagai melodi indah...

Mengalun membuat suasana menghangat...

"kenapa merah?"

"karena darah"

Jawabannya mengundang tatapan bingung dari sekitarnya....

Lagi-lagi ia hanya terkekeh kecil melihatnya...

Pemuda mungil itu pergi menjauh setelah mengatakan alasan kenapa ia menyukai mawar merah...

Di bawah tatapan aneh dari orang-orang di sekitarnya...

~♥~

"tadi malam suara teriakannya keras sekali" ucap pemuda mungil itu yang tengah menekan-nekan bibirnya dengan pengkilap, menatap kaca yang memantulkan dirinya.

Hinata Shouyo.

Mawar yang sangat di incar oleh banyak orang...

Dirinya bagai mawar langka dengan banyak duri...

Tidak hanya ada satu dan dua orang yang sudah menjadi kekasihnya. Semua mengantri bagai menunggu bagian mereka.

Mengganti kekasih bagai mengganti pakaian. Itulah Hinata Shouyo di mata orang-orang, tapi seolah hal itu wajar di mata orang lain karena melihat Shouyo yang cantik jelita.

Wajar banyak yang menginginkannya.

Wajar ia diincar oleh banyak orang.

Wajar karena ia sangat menawan.

"kau sungguh unik Hinata Shouyo"

Kalimat itu keluar dari seorang pemuda tampan bersurai raven yang memiliki nama lengkap Kageyama Tobio, menghentikan suapan makan siang yang akan masuk ke dalam mulut Shouyo.

"terima kasih"

Balas Shouyo ramah, tersenyum manis.

Lalu keduanya, saling bertukar kata.

Tanpa basa-basi, mereka seolah sudah akrab.

Itu karena sifat Shouyo yang mudah di dekati.

Interaksi keduanya membuat sekitar merasa iri.

Tapi tak ada yang membantah, karena...

Ah, ini giliran Kageyama Tobio.

Begitulah batin mereka bergumam.

~♥~

"ah~"

Desahan Shouyo seolah menjadi candu bagi kekasihnya, menekan tengkuk pria itu untuk memperdalam ciuman mereka.

Kageyama seolah di beri kesempatan tak menolaknya, melilit lidah sang kekasih dan membuatnya gila.

"hah~ bisakah kita melakukannya dikamar?" ajak Shouyo dengan nada sensual.

Kageyama langsung membawa tubuhnya ke dalam kamar.

Dan suara-suara itu mulai mengisi malam mereka...

"hmmm~ mata ini pasti banyak yang suka~"

Kalimat itu keluar dari bibir Shouyo, sembari mengangkat tinggi-tinggi tabung kecil berisi mata berwarna biru langit.

"hm~ hm~" senandung kecil mulai membuat nada, Shouyo menggoyangkan pinggulnya sesuai nada yang ia buat.

Sembari mengemasi semua barang yang ia dapatkan tadi malam.

"sungguh menyenangkan~"

"aku tak percaya dia akan mencengkeram bahuku begitu kuat"

Ucapnya lagi sembari memijit bahunya dan membuat wajah jengkel.

"teriakannya juga~ hihi~"

Ia terkekeh kecil.

Tertawa seolah itu lucu.

Tadi malam, sama seperti malam-malam sebelumnya.

Shouyo melakukan perkerjaannya, oh yah perlu di beritahu, Shouyo tinggal sendiri, menghidupi dirinya sendiri.

Tidakkah kalian bertanya-tanya, dari mana ia bisa membeli rumah bertingkat yang sangat mewah?

Tidakkah kalian bertanya-tanya, kenapa Shouyo sering mengganti kekasih?

Setiap malam, tahukah kalian suara apa itu?

"hehe~"

"tadi malam benar-benar menyenangkan~" ucap Shouyo sembari mengelus surai raven itu.

"terima kasih" ucapnya lagi, lantas berlalu pergi.

Sejak hari itu, Kageyama Tobio. Dinyatakan hilang atau mati.

~♥~
END

~♥~END

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Oneshoot/twoshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang