Oneshoot/twoshoot

BDSM? (TendoxHinata)

Yang minta BDSM maap ya lama, dan maap kalo tidak memuaskan...

~♥~

"Halo para penonton setia~"

Di sebuah ruang temaram dengan cahaya yang dihasilkan oleh sebuah kamera itu penuh dengan benda-benda aneh. Seorang pria bertopeng yang menutupi setengah wajahnya itu menyeringai dan berbicara ke arah kamera.

"bunny tidak menghitung dengan benar~ apa yang harus dilakukan?" tanyanya pada para penonton.

Sementara seorang pria dengan pakaian khas kelinci itu bergetar takut, tubuhnya sudah penuh gurat memanjang dari cambuk dan cairan lengket yang membuatnya risih. Ditambah mainan bergetar yang memenuhi tubuhnya, membawa sengatan listrik yang -bukannya ia suka- nikmat.

Ia terus memohon untuk berhenti, tapi di abaikan oleh pria beridname Mr. T itu. Pria bersurai merah gelap itu mendekat ke arah layar kamera yang menampilkan deretan komentar dari penonton setianya.

"ide yang bagus~" balasnya dengan seringai makin lebar di wajahnya. Ia membalik badannya, menatap pria manis yang matanya tertutup itu dengan ekspresi puas. Ia membawa tubuhnya menunduk dan berbisik tepat di telinga pemuda itu.

"Shouyo~ mereka ingin kau..."

~♥~

"Satori-chan! Ayo main bersama!" bocah lima tahun bersurai jingga itu menghampiri bocah seumurannya yang memiliki surai merah gelap.

"ayo!" bocah yang dipanggil Satori itu menyetujui dan langsung menggenggam tangan temannya. Menariknya ke arah taman bermain.

•

•

•

"Sho-chan!! Ayo cepat, ibuku sudah membuat pie jeruk untukmu!" bocah besurai merah itu melambaikan tangannya dengan ceria.

"asik!" seruan riang itu terdengar sebagai balasannya. Bocah lainnya segera berlari mendekatinya.

•

•

•

"aku mau satu sekolah dengan Satori-chan!" bocah tujuh tahun itu merengek pada ibunya.

"benar! Tidak boleh ada yang memisahkan aku dengan Sho-chan!" bocah lainnya menyahut, dengan tangan yang menggenggam tangan lainnya.

•

•

•

"kami tidak mau bermain dengan monster" anak-anak itu mengelilingi satu bocah bersurai merah.

"benar! Kau pembawa sial" sahut yang lainnya, sementara anak yang di teriaki hanya tersenyum dengan mata kosong, yang mana hal itu membuat orang di sekitarnya makin mengejeknya.

•

•

•

"Satori-chan itu bukan monster!" seseorang membelanya, bocah bersurai jingga itu langsung berdiri menghalangi bocah bersurai merah dari anak-anak yang lain.

"kalian pasti iri padanya" ucapnya lagi sambil merentangkan tangannya.

•