"Lo dengerin gue dulu——"
Shazana dengan cepat membereskan barang-barangnya. Ketika ingin bangkit tangannya lebuh dulu dicekal Gevano. Lelaki itu kembali membawa Shazana untuk duduk ditempat semula.
"Jangan sampe gue kasarin Lo disini ya Na!" Intonasi rendah. Penuh penekanan tiap katanya.
"Mau Lo apa? Gue banyak tugas."
"Lo marah sama gue?"
Kerutan di dahi Shazana terlihat jelas. Pertanyaan konyol. "Coba Lo pikir pake otak lo yang pinter itu."
"Lo marah sama gue karena gue nggak bantuin Lo ngambil buku atau marah karena hal lain?" Gevano bertanya sedangkan tangannya masih setia mencengkram lengan Shazana.
Shazana menghembuskan nafas kasar. "Gue marah karena Lo selalu main otot. Gue nggak marah waktu Lo gak bantu gue ngambil buku. Tapi gue marah waktu Lo nyakitin Ferdi seenaknya."
Shazana lepaskan cengkraman tangan Gevano dilenganya. "Kalo Lo gak bisa bantu, seenggaknya jangan halangin orang lain buat ngebantu!"
° 🐠 °
Keluar dari ruang BK banyak pasang mata yang melihat kearah mereka. Sudah langganannya memang si komplotan biang onar ini keluar masuk BK.
Tadi Pak Mudi benar-benar marah kepada mereka berlima. Pak Mudi memang terkenal galak, tapi kali ini marahnya sungguhan pada kelima anak nakal ini.
Berakhirlah mereka mendapat surat panggilan orang tua.
"Ini kalo gue bilang bapak gue besok dipanggil ke sekolah pasti dia bilang, bosen ah lu ngulah mulu. Begitu pasti." Keluh Athala.
"Bener cok."
"Gimana gue ya nyet? Kalo nyuruh kak Akira kaga enak. Dua minggu yang lalu kan dia yang wakilin ke sekolah. Masa sekarang dia lagi." Janu bingung, harus siapa kali ini yang datang.
"Bokap suruh dateng Nu." Usul Rey.
"Anjing mati kali gue kalo dia tau." Janu bergedik.
"Lu keluarga doang utuh tapi kaga cemara." Kata Athala.
"Au dah ya. Join apa gua masuk keluarga lu pada." Janu menatap keempat temannya.
Athala menggeleng. "Jangan keluarga gue, nanti tiap hari lu dijadiin babu."
Janu beralih menatap Glen. "Apaan? Jangan keluarga gue, lu gak bakal kuat ngadepin Jihan si banyak mau."
Janu menghela nafas berat, benar juga. Adik satu-satunya Glen itu bener-bener nguras kesabaran.
"Lu dah Rey." Janu mencolek lelaki yang dari tadi hanya diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEVANO [ SELESAI ]
Jugendliteratur• 𝐒𝐐𝐔𝐄𝐋𝐋 𝐆𝐄𝐍𝐙𝐎 • ❌ DILARANG KERAS PLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN ‼️ Gevano si biang onar, ruang bimbingan konseling seperti taman bermain baginya. Kapanpun ia bosan, ia akan datang kesana. Bukan datang dengan sukarela. Melainkan membuat ulah...