BAGIAN EMPAT PULUH ENAM

20.8K 1.5K 91
                                    

Gevano berhasil tenangkan Shazana yang hampir se-jam lamanya terisak hebat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gevano berhasil tenangkan Shazana yang hampir se-jam lamanya terisak hebat. Perempuan itu kini sudah sedikit tenang. Posisi keduanya masih berada di dalam mobil Glen. Bedanya kali ini Shazana sudah kembali duduk disamping Gevano.

"Capek nggak, hm?" Rambut Shazana yang sedikit berantakan itu dia rapihkan dengan telaten.

Shazana dengan mata sembabnya mengangguk samar. Dia memang sudah sedikit tenang, tapi Shazana juga jadi lebih banyak diam. Gevano bisa maklumi itu. Kekasihnya ini dalam mood yang buruk, Gevano pun tak memaksa Shazana harus banyak bercerita.

Keheningan melanda. Dari keduanya sama-sama diam. Sampai sorot lampu mobil terlihat menyilaukan. Mobil itu berhenti sembarangan. Dengan cepat si pengemudi mobil keluar. Pandangannya mengedar mencari seseorang.

Gevano tak bisa lihat dengan jelas siapa orang itu karena posisinya yang membelakangi. Tapi Gevano bisa lihat kini keempat temannya kompak berdiri.

"GUE TANYA MANA SHAZANA, ANJING?!"

Begitu nama kesayangannya disebut Gevano tahu siapa lelaki itu. Dari suaranya saja sudah familiar ditelinga.

Samudra.

"Cupang..." Shazana menggeleng saat Gevano hendak turun untuk temui Samudra.

"Kamu jangan turun." Larang Gevano.

"Kamu gak usah nemuin dia." Shazana menggeleng. Dia menahan jaket yang Gevano kenakan.

"Sebentar Na."

"Gak usah!" Shazana kembali menangis. Dia tak mau Gevano turun temui Samudra. Dia ingin lelakinya tetap disini bersamanya.

Gevano hembuskan nafas gusar. Tatap Shazana yang kini kembali menangis.

"GEVANO MANA ANJING? DIA BAWA SHAZANA KEMANA?"

Teriakan Samudra terdengar kembali. Membuat gaduh malam ini di Warbeh.

"Sebentar sayang. Nanti aku balik lagi. Kamu jangan turun."

Setelah mengatakan itu Gevano turun temui Samudra. Gelengan kepala Shazana yang sudah mulai melemah tak dia hiraukan.

Emosinya tersulut. Samudra malam ini sukses usik ketenangan.

"Lo mau cabut sekarang atau mau gue bikin babak belur anjing?!"

Samudra tatap Gevano sengit.

"Dimana Shazana?"

Gevano berikan senyum miringnya pada Samudra. "Mau Lo apain cewek gue?"

"Bukan urusan lu bangsat!"

Gevano anggukan kepala. "Cabut Lo dari Warbeh." Usir Gevano terang-terangan.

"Gue cabut kalo Shazana udah sama gue." Balasnya dengan tatapan matanya yang tak kalah tajam.

Gevano kepalkan tangannya. Dan detik kemudia dia berikan pukulan pada rahang tegas Samudra. Gevano tak main-main saat berkata ingin buat babak belur Samudra. Tadi dia sudah beri Samudra kesempatan untuk pergi dari Warbeh tapi ternyata Samudra ini bebal.

GEVANO [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang