BAGIAN DUA PULUH TIGA

43.7K 2.3K 246
                                    

Shazana berdeham canggung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shazana berdeham canggung. Tidak biasanya Gevano menerima Salma untuk ikut gabung dengannya satu meja. Padahal meja dikantin masih ada yang tersisa.

Sedari tadi juga cowok itu terus-menerus menjawab pertanyaan Salma. Padahal teman-temannya yang lain sudah mengingatkan Gevano lewat tatapan, dan Glen bahkan terang-terangan menyindir Gevano agar lelaki itu ingat jika ada Shazana disebelahnya.

Posisi Gevano sekarang berada di tengah-tengah Shazana dan Salma. Shazana berada disebelah kanan dan Salma berada di sebelah kiri. Badan Gevano lebih condong ke kiri, itu juga yang membuat Shazana kesal. Setidaknya hargai dirinya, padahal tadi Gevano loh yang mengajaknya makan bersama.

"Eh maaf ya Na, gue keasikan ngobrol sama Gevano. Lo nya jadi dianggurin."

"Gevano, itu kasian Shazananya jangan gitu dong." Lanjut Salma sedikit cemberut.

Kepala Gevano menoleh sekilas. Ketika tatapan keduanya bertemu, Gevano lebih dulu memutus.

"Tapi Lo udah ngerti lah ya sama rumusnya?" Seakan tak perduli pada Shazana, Gevano kembali mengajak Salma berbicara.

Sementara Salma tersenyum kemenangan. Menatap Shazana dengan tatapan meledek.

"Gue ke kelas duluan ya." Shazana berdiri, merapikan roknya yang sedikit tersingkap.

"Ih kok cepet banget sih Na? Disini aja dulu, iya kan Gev? Kamu jangan gitu dong Gev, kasian Shazananya. Aku jadi gak enak."

Demi apapun Shazana ingin muntah mendengarnya. Mendengar suara Salma yang terkesan di imut-imutkan saja Shazana muak, apalagi ditambah melihat tingkahnya yang seperti ulat bulu. Posisinya jadi lebih dekat dengan Gevano. Shazana bisa lihat paha keduanya menempel tanpa celah.

"Oh Lo mau ke kelas? Yaudah sana. Thanks udah mau gabung makan bareng."

Shazana paksakan kedua sudut bibirnya untuk berikan senyuman tipis. Walau dalam hati muak setengah mampus. Entah ada apa dengan si cupang.

Setelah kepergian Shazana, Gevano langsung menggeser tubuhnya. Memberi jarak antara dirinya dengan Salma.

"Eh Gev kok kamu jauh banget? Sini lagi."

Gevano menggeleng tegas. "Sana dah lu. Udah kelar. Jadi Lo boleh pergi."

"Kok gitu? Gak mau!" Salma menggeleng cepat.

Gevano mengedikan bahunya. Jika Salma tak mau pergi, yasudah dirinya yang akan pergi.

"Dih yaudah." Gevano bangkit pergi meninggalkan Salma yang tak terima ditinggal sendirian.

Benar-benar tersisa dirinya dimeja ini. Karena keempat teman Gevano yang lain ikut pergi.

"Lu ngapa dah Supri!" Janu menepuk bahu Gevano.

"Apaan?" Sang empunya mengangkat dagu.

"Gaya lu kaya tai." Glen berdecih.

Sementara Gevano terkekeh. "Iseng aja. Mau liat Shazana cemburu."

GEVANO [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang