• 𝐒𝐐𝐔𝐄𝐋𝐋 𝐆𝐄𝐍𝐙𝐎 •
❌ DILARANG KERAS PLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN ‼️
Gevano si biang onar, ruang bimbingan konseling seperti taman bermain baginya. Kapanpun ia bosan, ia akan datang kesana. Bukan datang dengan sukarela. Melainkan membuat ulah...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba juga. Pentas seni yang biasanya diadakan setahun sekali kini berlangsung dengan lancar. Tak hanya anak-anak dari SMA Sky yang datang, orang luar juga diperbolehkan untuk menonton.
Rewrite The Stars yang Shazana dan Samudra nyanyikan sukses buat seluruh penonton bertepuk tangan.
Terlebih kumpulan lelaki dibarisan paling depan yang sedari awal bersorak heboh.
Saat Shazana beserta Samudra turun dari atas panggung, senyum keduanya tak luntur sedari awal. Terlebih senyum Samudra yang jarang sekali orang lihat, kini dia pamerkan dengan sukarela. Ah, Samudra berkali-kali lipat lebih tampan bila wajahnya dihiasi senyuman manis itu.
"Sam!" Shazana bersorak gembira.
Tubuhnya melompat kecil ketika sudah sampai dibelakang panggung. Berbeda jauh dengan Shazana yang tadi sebelum tampil. Kini perempuan dengan senyum lebar itu bersorak senang.
Samudra tak bisa sembunyikan senyumannya sedari tadi diatas panggung. Melihat Shazana yang terlihat bahagia sekali membuat bahagianya menular pada Samudra.
Samudra angkat kedua tangannya tepat dihadapan Shazana. Tak butuh waktu lama untuk Shazana menyatukan tangan keduanya.
"Good job Na!" Samudra berucap pelan. Agar hanya Shazana yang dapat mendengarnya.
"Thank you! Lo juga keren tadi. Makasih ya udah jadi partner gue."
Samudra mengangguk senang. Tak menyesal menerima tawaran Varo untuk menjadi partner bernyanyi Shazana. Si perempuan periang yang belakangan ini sedikit memberinya warna untuk hidupnya.
"Sayang." Suara berat Gevano memecah.
Menatap lurus pada tautan tangan yang masih bertaut. Gevano tersenyum miring kemudian. Dengan sekali tarikan pada pinggang ramping Shazana, perempuan itu berhasil berada dalam dekapannya.
"So proud of you, keren banget kamu tadi sayang." Gevano akhiri dengan kecupan dipipi sang kekasih.
"Makasih cupang!"
"Ekhm..." Samudra sengaja berdeham kencang untuk buat dua pasang kekasih itu sadar akan kehadirannya.
Sementara Gevano sudah tersenyum kemenangan. "Ngapain Lo masih disini?"
"Gue masih mau ngomong sama Nana."
Gevano tatap balik Samudra yang kini berada dihadapannya. "Pentasnya udah selesai. Lo juga udah tampil. Jadi apa lagi urusan Lo sama cewek gue?"
Samudra geleng kepala mendengarnya. Memang Gevano selalu menjadi penghalang untuk dirinya mendekati Shazana. Samudra tahu lelaki biang kerok ini kekasih Shazana, tapi tak seharusnya Gevano membatasi Shazana untuk berteman dengan siapa saja.
Shazana menghela nafas. Gevano dan Samudra susah sekali disatukan. Akan selalu diakhiri dengan keributan bila dua orang lelaki jangkung itu disatukan.