. . .
Jangan songong kalo gak mau kena tonjok
Pukulan membabi buta buat sang lawan tersungkur dengan keras. Pelipis Gevano sudah berdarah padahal, tapi cowok itu tak perduli dengan lukanya.Tangannya mengepal kuat, kembali memberikan bogeman pada lelaki dengan jaket denim yang kini sudut bibirnya sudah sobek.
Dengan kasar Gevano tarik kerah baju seragam sang lawan, seakan belum puas Gevano meninju perutnya dengan keras.
"Anjing!" Desisnya menahan sakit yang menjalar ditubuhnya.
"Lo anjing!"
Angga ini tak habis-habis dendamnya pada Gevano sedari kelas sepuluh. Cowok itu dendam pada Gevano karena pacarnya sendiri rela memutuskan hubungan karena menaruh hati pada Gevano. Sedangkan Gevano tak tahu apa-apa, tapi si Angga anjing ini terus-terusan menyalahkan Gevano karena menghancurkan hubungannya.
"Dari dulu gue udah peringatin Lo jangan ngusik idup gue bangsat!"
Gevano marah, jelas. Bekal yang sudah disiapkan Mommy tadi pagi ditumpahkan dengan sengaja oleh si bajingan ini. Bahkan belum sempat Gevano makan.
Darah mudanya mendidih. Tanpa ampun Gevano beri bogeman pada Angga yang belum siap dengan serangan Gevano.
Sementara seisi kantin tak ada yang berani memisahkan. Gevano dan Angga dari dulu memang musuh bebuyutan. Orang-orang akui nyali Angga besar juga untuk berurusan dengan Gevano. Padahal tiap kali adu jotos Angga selalu yang mendapatkan luka paling banyak.
Dua teman Angga yang melihat teman mereka hampir sekarat ingin maju melerai tapi lebih dulu ditahan Glen dan Janu.
"Mau mati apa gimana elu bangsat?"
KAMU SEDANG MEMBACA
GEVANO [ SELESAI ]
Novela Juvenil• 𝐒𝐐𝐔𝐄𝐋𝐋 𝐆𝐄𝐍𝐙𝐎 • ❌ DILARANG KERAS PLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN ‼️ Gevano si biang onar, ruang bimbingan konseling seperti taman bermain baginya. Kapanpun ia bosan, ia akan datang kesana. Bukan datang dengan sukarela. Melainkan membuat ulah...