BONCAP-🐠

37.3K 1.6K 69
                                    

Menjadi orang tua dengan dua anak yang memiliki karakter berbeda tidaklah mudah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menjadi orang tua dengan dua anak yang memiliki karakter berbeda tidaklah mudah. Shazana kadang kelimpungan sendiri, untung saja Gevano selalu siap disisinya untuk membantu.

Jarak usia anak pertama dan keduanya terpaut dua tahun. Ditengah nama mereka ada Vanarta itu adalah gabungan nama dari Gevano dan Shazana Amerta.

Setiap hari ada saja tingkah laku dari dua anaknya yang membuat Shazana geleng kepala. Gabriel, anak pertama dari Gevano dan Shazana mewarisi sifat kedua orangtuanya. Kadang disatu waktu bocah itu bisa tengil sekali seperti Gevano, tapi kadang juga bisa cengeng seperti Shazana.

Sedangkan Gianna, bocah cantik itu centilnya bukan main. Dia mewarisi kelakuan Shazana dulu yang suka sekali di kuncir. Jadi setiap hari Shazana tak boleh kehabisan ide untuk menguncirkan rambut anak keduanya itu.

Kedua anaknya itu juga memiliki hobi yang berbeda. Abang El suka sekali dengan basket. Bahkan dia mengikuti ekskul basket di sekolahnya, dan di hari Sabtu dia akan pergi berlatih basket dengan pelatih andalannya.
Sementara Adek Gigi, anak itu suka sekali dengan buku bacaan. Entah itu buku cerita dongeng atau buku pengetahuan yang didalamnya disertai dengan gambar-gambar. Dan saat ini Adek Gigi sedang menyukai buku tentang luar angkasa. Bahkan kemarin Gevano membelikan lagi buku tentang luar angkasa untuk anak perempuannya itu koleksi.

Saat ini keluarga kecil itu baru saja pulang dari menonton pertandingan basket Abang El. Tentu anak Papa Gev itu mendapat juara. Tapi kali ini anak itu tak bersemangat seperti biasanya. Abang El malah tampak murung setelah selesai pertandingan.

Berbeda dengan si Abang yang tampak murung, Adek Gigi malah bersorak gembira sembari menyanyikan lagu planet di tata surya yang akhir-akhir ini selalu bocah centil itu nyanyikan. Dengan pita merah muda yang menghiasi kepalanya yang menoleh kesana kemari.

Jadilah perjalanan pulang kali ini bising dengan nyanyian dari Adek Gigi yang tak kunjung usai.

"Melkulius planet telkecil..."

"Venus si bintang fajal..."

Diiringi tepukan tangan dari Papa dan Mama di kursi depan, menambah semangat si bocil centil itu bernyanyi.

"Kalau bumi tempat apa, dek?" Shazana bertanya.

"Bumi tempat kita tinggal...."

"Mals adalah si planet melah..."

"Mars adek, bukan mals." Walaupun awalnya tampak murung, tapi saat adek gigi bernyanyi moodnya sedikit membaik. Bahkan Abang El tertawa kecil, karena Adek Gigi yang belum bisa menyebut huruf R dengan fasih.

"Adek belum bisa Abang!" Omelnya dengan mulut mencucu seperti bebek. Persis Shazana sekali bukan?

"Iya, lanjut deh nyanyian nya." Titahnya.

"Jupitel planet telbesal...."

"Saturnus yang ada apanya dek?" Kali ini Papa yang bertanya.

"Yang ada cincinnya!" Ucapnya bersemangat.

GEVANO [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang