BAB 23

1.6K 246 20
                                    

Setelah drama tadi kini minjeong dan Karina akhirnya sampai juga di tarasen yang terlihat sudah mulai melakukan pemanasan

"Kau kesana lah, aku mau ke tempat ku dulu dan nantik kau tunggu aku di pondok kemarin ya!"ucap Karina yang langsung bergegas menuju tempat latihannya sedangkan minjeong menaruh bekal mereka di pondok terlebih dahulu baru setelah itu ia ikut bergabung dengan para pangeran yang lain

Minjeong berbaris di belakang Giselle yang tengah fokus melakukan pemanasan

"Kau dan putri Karina pergi kemana tadi?"tanya Giselle pelan sambil mengikuti instruksi sang guru

"Aku hanya mengantarkan tuan putri ke tabib untuk membelikan ratu Yoo ramuan untuk kakinya yang terluka"jawab minjeong dengan pelan

Giselle mengangguk percaya sedangkan minjeong yang melihatnya tersenyum kecil mengingat hal tadi

Tak lama yujin datang bergabung dengan nafas yang tersengal-sengal

"Huh...huh...huh..."yujin mengatur nafasnya terlebih dahulu sebelum ikut latihan bersama para pangeran yang lain

"Kau darimana sampai terengah-engah seperti itu?"tanya pangeran ryujin membuat yujin melirik minjeong yang tengah terfokus pada guru yang tengah mempraktikkan gerakan

"Melihat anak anjing berciuman"jawab yujin dengan malas dan mulai memasang kuda-kuda seperti yang di lakukan oleh guru nya di depan sama

Minjeong menahan senyumannya mendengar ucapan yujin

"Aneh-aneh saja kau"ucap ryujin

"Setidaknya aku tidak lebih aneh dari dirimu pangeran Shin"

Giselle yang mendengar keributan dari samping nya dan belakang langsung menyuruh mereka diam

"Diamlah dan fokus pada latihan"mau tak mau mere harus diam

Sedangkan di Karina sendiri hanya duduk mendengar penjelasan dari sang guru dengan seksama

"Di negeri ini penguasa paling di hormati dan di takuti oleh para musuh adalah orang yang bisa mengendalikan seluruh elemen yang ada baik itu elemen tanah,api,udara,air,cahaya,hewan, tumbuhan semua elemen itu akan tunduk pada mereka"jelas sang guru

"Lalu bagaimana cara kita bisa mengetahui orang itu bisa mengendalikan seluruh elemen yang ada guru?"tanya salah satu murid yang membuat Karina menatap orang tersebut

"Di sela-sela jari kaki tepatnya di sela jari kaki manis ada tanda singa yang artinya dia adalah pengendali seluruh elemen sedangkan jika orang itu memiliki tanda bunga mawar maka dia adalah anak yang di berkati oleh para dewa-dewi yang memiliki kekuatan yang melebihi pengendali seluruh elemen bahkan ia bisa mengalahkan raja kita dalam sekejap mata"jelas sang guru membuat Karina semakin tertarik untuk mendengarkan dan ada satu pertanyaan di benaknya kali ini

"Jika anak yang di berkati oleh dewa tersebut menikah apakah anaknya nantik akan memiliki kekuatan seperti orang tuanya guru?"tanya Karina tiba-tiba membuat yeji dan minju yang tadi mengantuk menatap Karina yang tumben sekali tertarik pada materi yang membosankan ini

Sang guru tersenyum mendengar pertanyaan Karina

"Anak yang di berkati oleh dewa-dewi tidak bisa menikah dengan sembarang wanita tuan putri, ia hanya bisa menikah dengan wanita yang sudah di rencanakan oleh sang dewa dan soal anak tersebut maka jawabannya iya, anak tersebut akan memiliki kekuatan seperti orang tuanya. ia juga akan menjadi incaran para musuh kedepannya, itu lah point' buruknya bila menikah dengan anak yang di berkati oleh dewa karena mereka akan selalu di kelilingi oleh para musuh"jelas sang guru membuat Karina termenung

"Lalu bagaimana cara nya supaya anak tersebut tidak di incar oleh musuh guru?"tanya Karina lagi yang bikin yeji dan minju melotot

"Wah tuan putri Karina kau sepertinya berencana menikah dengan anak yang di berkati oleh dewa tersebut ya"celetuk putri yeji

Karina melirik yeji dengan sinis

"Aku cuman bertanya"

"Materi selanjutnya kita lanjutkan besok, ingat besok tidak boleh telat lagi Tuan putri Karina"peringat guru tersebut membuat Karina mengangguk mengiyakan

"Baik guru"

Mereka pun beranjak dari sana dan berjalan menuju pondok dengan bekal yang mereka bawa

"Tumbenan kau begitu semangat tadi, biasanya kau paling malas bila guru sudah menjelaskan tentang materi tersebut tapi tadi kau terlihat tertarik dan malah ikut bertanya juga"

"Aku hanya penasaran saja"jawab Karina, tak mungkin bila ia mengatakan bahwa ia menikah dengan anak yang di berkati oleh dewa

"Kita makan di pondok kemarin"putus Karina karena melihat minjeong yang sudah selesai berlatih

"Heol aneh sekali dia hari ini"ucap minju yang di angguki oleh yeji

"Setiap hari dia aneh"timpal yeji

yeji dan minju menyusul Karina yang sudah jalan terlebih dahulu menuju pondok tempat mereka istirahat

Sedangkan minjeong tengah mengambil bekal miliknya diikuti oleh tiga pangeran yang sudah menjadi sahabat nya ini

"Kita gabung dengan mereka saja bagaimana?"tanya Giselle

"Aku sih ikut saja tak tau dengan orang di samping ku ini"jawab yujin sambil melirik ryujin

"Aku ikut saja"pasrah ryujin karena tak mungkin bila ia makan seorang diri hanya karena ada putri yeji

Giselle menatap minjeong menunggu jawaban pria tersebut

"Aku tentu harus kesana karena aku pengawal tuan putri Yoo Karina"jawab minjeong

"Ya sudah ayo kita kesana"Giselle memimpin jalan menuju tempat Karina berada

Sampai disana Giselle tersenyum menatap Karina

"Kam..."

"Kalian gabunglah dengan kami dan minjeong sini duduk di samping ku"Karina memotong ucapan Giselle bahkan ia langsung menarik minjeong untuk duduk di sampingnya sedangkan Giselle ia hanya bisa pasrah duduk di samping ryujin di pojok

Yujin yang melihat raut Giselle sedih pun hanya bisa tersenyum kecil karena ia tau sahabatnya itu cemburu namun yujin tidak bisa melupakan kejadian tadi pagi

Hahhh sungguh mata ku jadi ternodai akibat ulah dua orang ini-batin yujin

"Kau makan lah ini, tadi aku tak sempat membawa banyak roti untuk kau makan"Karina memberikan makanan tersebut pada minjeong

"Seharusnya putri tak perlu repot-repot seperti ini biar aku sendiri saja"tolak minjeong karena tak enak dan takut para pangeran dan putri-putri ini berprasangka buruk padanya

"Tak usah sungkan seperti itu, kau telah menolong nyawaku dulu sekarang giliran ku menebus kebaikan mu"dalam hati Karina sudah mengumpat kesal kalo bukan karena ada sahabatnya tak akan dia mau mengatakan itu

Cih pembohong sekali dua orang ini-batik yujin

"Kau seperti melayani suami mu saja"celetuk minju bikin Giselle lagi-lagi harus menahan kekesalan nya

"Mereka kan memang s..maksud ku putri Karina seperti berlatih melayani suaminya nantik"larat yujin yang hampir keceplosan bahkan saat ini ia sudah mendapatkan tatapan mematikan dari minjeong dan Karina

"Sudah-sudah cepet makan sebelum kita lanjut latihan"lerai ryujin seperti menangkap radar kebohongan dari yujin

Seperti ada yang di sembunyikan oleh mereka bertiga-batin ryujin









































Kalo ada typo mohon di maklumi ya
Jangan lupa untuk vote cerita aku dan follow juga
.
.
.
Sampai jumpa di chapter selanjutnya bye

MY HIDDEN PRINCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang