BAB 50

1.1K 151 6
                                    

karina hanya termenung menatap jalanan yang di lalui oleh kereta kudanya di mana di sampingnya ada sang mama yang setia menemaninya dari tadi

"kau jangan banyak pikiran nak, karena tidak baik untuk kesehatan mu"saran irene yang di angguki oleh karina

" aku hanya khawatir keadaan Minjeong saja ma" jawab karina sambil mengusap perutnya

irene paham betul perasaan karina karena ia pun dulu seperti itu ketika seulgi pertama kali pergi bertempur setelah mereka resmi menikah, ada rasa takut dan khawatir yang menjadi satu

"kau harus percaya bahwa dia akan menepati janjinya pada mu" irene mengusap pundak sang anak untuk menguatkannya

karina tersenyum pada ibunya tersebut dan memilih untuk bersandar pada pundak sang ibu

"tidur lah nantik setelah sampai mama bangunkan" suruh irene pada karina yang di turuti oleh karina

irene menatap putrinya yang tidur terlelap pada pundaknya, ia mengusap dengan lembut surai lembut putrinya itu

"ku harap semuanya berjalan dengan lancar"-batin irene

.
.
.

prangg

prangg

" sialannnnn, brengsek kauuuu arghhh"

sang pengawal hanya bisa terdiam kala melihat tuannya begitu murka sampai-sampai mengobrak abrik ruang kamarnya

"kenapa dengan dia? " tanya sang raja pada pengawal putranya tersebut

sang pengawal yang baru saja menyadari kedatangan raja tersebut membuat ia buru-buru membungkuk hormat

"maaf raja atas ketidak tauan saya akan kehadiran raja tadi" ucap sang pengawal memohon maaf

"sudah tidak apa-apa jadi bisa di jelaskan kenapa putra ku sampai semurka itu? " tanya sang raja lagi

sang prajurit menegakkan tubuhnya dan menatap sang raja

"tadi pangeran lee melihat bahwa putri karina berciuman dan memiliki hubungan khusus dengan pengawal pribadinya raja" jelas sang pengawal

raja mengangguk mengerti

"pergilah biarkan aku yang mengurusnya" suruh sang raja yang di turuti oleh sang pengawal yang langsung pergi dari sana

setelah pengawal itu pergi ia langsung menatap putranya tersebut yang masih saja mengumpat dan menghancurkan barang-barang

"arghhh sialan brengsekkkkkkkk"

pranggg

pranggg

pranggg

"putri karina hanya milik ku sialannnnnn"

pranggg

pranggg

huft

raja menghela nafas melihat tabiat putranya tersebut

"berhenti lah pangeran lee" tegur sang raja dengan suara yang tegas

pangeran lee berbalik dan menatap sang ayah dengan tatapan marah dengan tangan yang terluka bercucuran darah

"ini semua salah mu raja, kau harusnya bisa membujuk raja yoo untuk menikahkan aku dengan putri karina" ucap jeno sambil menatap nyalang sang ayah

"TUNDUKAN PANDANGAN MU ITU PANGERAN LEE"teriakan amarah sang raja yang sudah tidak bisa di bendung

MY HIDDEN PRINCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang