BAB 22

1.5K 240 28
                                    

"hahahaha kau serius adik mu cemburu?"gelak tawa Irene pecah ketika sang anak tertuanya itu menceritakan perihal peristiwa kemarin malam

Yeri mengangguk mengiyakan

"Serius ma, mana muka pangeran Kim terlihat memelas sambil mengetuk pintu kamarnya hahahaha"Yeri dan Irene tertawa kencang di ruang makan

"Haduh adik mu itu ternyata pencemburu juga"

Yeri mengangguk setuju, ia pun baru tau sifat adiknya itu

"Karina mirip seperti mama ketika cemburu"celetuk Yeri sambil mengambil buah anggur tanpa sadar tatapan mematikan dari sang mama

"Maksud muu?"tanya Irene dengan tampang kesal

Yeri menoleh menatap sang mama dengan cengiran khasnya

"Hehehehe maksud kakak tuh Karina mirip mama gitu loh"Yeri melarat ucapan nya supaya tak kena amuk dari sang mama

Untungnya Irene cepat percaya bikin Yeri bernafas lega

Huft lega nya-batin Yeri

Ceklek

Pintu ruang makan di buka tiba-tiba oleh Karina dan dengan tampang kesalnya ia memasukan semua makanan di meja makan ke tempat bekalnya yang akan ia bawa ke tarasen

Yeri dan Irene saling melirik karena mereka agak takut melihat tampang Karina yang agak menyeramkan pagi ini

"Aku ambil ini ma,kak"izin Karina mengambil semua makanan yang ada di meja makan

"Aku berangkat"pamit Karina dan

BRAK

Irene dan Yeri tersentak kaget sambil mengelus dada mereka

"Adik mu kenapa kak?"tanya Irene sambil menatap pintu yang baru saja di tutup kasar oleh Karina

Yeri menggeleng tanda tak tau

"Ntah, mungkin tak dapat jatah dari pangeran Kim"

"Hush kmu tuh"

"Ya kan kak..."

Ceklek

Pintu kembali di buka dan terlihat minjeong yang sepertinya panik

"Ma, kak. Apa kalian melihat istri ku?"tanya minjeong

"Eoh tadi dia izin berangkat ke tarasen"jawab Irene yang bikin minjeong langsung lari mengejar Karina

Yeri menggaruk rambutnya yang tak gatal lantaran binggung dengan kedua orang tersebut

"Mereka sedang bertengkar kah?"tanya Irene pada sang anak

"Aku tak tau ma"Yeri mengidikan bahunya tanda tak tau

Irene kembali mengambil buang apel untuk ia makan, lebih baik ia lanjutkan sesi makannya daripada pusing memikirkan pasangan tadi

.
.
.

"Aisss... Menyebalkan sekali dia"gerutu Karina sambil berjalan cepat menuju ke tarasen

Dari belakang terlihat minjeong yang berlari mengejar Karina

"Tuan putriii"panggil minjeong yang mempercepat lariannya

Karina menoleh kebelakang dan menatap kesal pada sang suami

"Tak tau kah dia aku masih kesal dengannya tapi dia malah seenaknya tidur dengan tenang tanpa mau membujuk ku, dasar pria tidak romantis"Karina kembali berjalan menuju tarasen

Sedangkan minjeong masih berlari menghampiri Karina namun ia memberhentikan lariannya ketika melihat Karina berjalan bersama pangeran Giselle

"Aku tak suka melihatnya berbicara dan tertawa seperti itu bersama pangeran lain"gumam minjeong yang dengan cepat berjalan menghampiri mereka semakin dekat ia dapat mendengar percakapan Karina dengan Giselle

MY HIDDEN PRINCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang