7

19.2K 2K 74
                                    

DOR!

belum follow? Follow sana, biar pas kalian kangen gak ribet ehehe ....

______

Graziano tak bisa apa-apa, ia hanya berbaring. Demi Tuhan rasanya seluruh persendiannya remuk, Matteo tak main-main.

Bahkan ia dibantu Matteo untuk membersihkan tubuhnya kembali, matahari sudah naik begitu tinggi, tandanya ini sudah sangat siang.

"Duches kau yakin tak mau keluar dari kamar?" Matteo duduk pinggir ranjang.

"Eum, Elena tak ada. Aku tak memiliki teman dekat, dan duke kau tahu rasanya tubuhku sakit semua," tutur Graziano, ia sangat malu membahasnya mengingat kejadian pagi tadi, itu sungguh diluar kendalinya.

Matteo mengangguk, ini semua karenanya. Hari ini ia putuskan untuk menemani omeganya, ia tak akan pergi ke pavilliun daisy, lagipula laporan bulan ini sudah ia kerjakan dan rapat bersama kaisar di adakan besok.

"Baiklah, aku akan menemanimu di sini," cetusnya.

Graziano tersenyum tipis, akhirnya ia bisa bersama lebih lama dengan alphanya.

"Duduklah, aku akan meminta pelayan membawakan makanan, kita belum makan," ucap Matteo.

Graziano dibantu duduk oleh Matteo, sungguh itu sangat perih.

Tok

Tok

Matteo beranjak, ia mengambil makanan yang dibawakan pelayan.

"Akan aku suapi, kau hanya perlu mengunyah makanannya." Matteo menyuapi Graziano dengan tangannya.

Keduanya sangat manis, sungguh harmonis sudah seperti pasangan duke dan duchess pada umumnya.

"Shh ... "

"Ada apa?" tanya Matteo.

"Ini pedas, tak cocok dengan lidahku," ucap Graziano, Matteo langsung memberinya minum.

"Biar kuganti makanannya," ucap Matteo, namun Graziano menggeleng.

"Tidak, kau juga makanlah. Aku tak mau makan, biar nanti aku meminta buah-buahan segar," tutur Graziano.

Akhirnya Matteo makan sendiri, ia ingin memaksa omeganya untuk makan tapi sepertinya Graziano benar-benar tak mau makan.

Seharian ini Graziano dan Matteo berbincang banyak hal, dari mula bagaimana kehidupan remaja sang omega yang sangat nakal dan bagaimana senangnya ia saat mendapat lamaran dari seorang Matteo.

Keduanya asik berbincang, sampai tak ada niatan untuk keluar kamar.

_____

Yian mendengus, ia bahkan melemparkan nampan berisi makanannya.

Ia sedari tadi memarahi pelayan pavilliun ilichi. Kepala pelayan pun bahkan tak berani untuk sekedar mengangkat kepalanya.

"Nona kami mohon tenanglah, mungkin saja duke tengah sibuk dengan tugas yang kaisar berikan," ucap krisya pelayan yang akhir-akhir ini dekat dengan Yian.

Selir Yian berdecak, ia berkacak pinggang. Dari semalam Matteo tak mendatanginya sama sekali, biasanya walaupun sibuk Matteo pasti akan menyempatkan waktu untuk menemuinya.

"Semalam dia bilang akan menemui duchess, aku yakin Matteo masih bersama duchess," ucapnya, merasa kesal sendiri.

"Nona makanlah sedikit saja, jika yang mulia sampai tahu dia pasti akan marah besar," bujuk Krisya.

"Siapa kau! Beraninya kau memerintahku!" Yian menarik rambut Krisya membuat pelayannya itu meringis.

Suasana di pavilliun ilichi semakin menegang saat Yian meledak-ledak dengan amarahnya, mendorong pelayan Krisya sampai tersungkur.

Duke's Life Prophecy [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang