"Nyawa dibalas nyawa, dan omegamu ini sudah melenyapkan anakmu sendiri Lion." Kaisar berucap tegas tak terima dengan bantahan Matteo yang menyatakan jika Graziano tak bersalah.
Ya, hari ini Graziano, Yian dan juga Matteo tengah menghadap pada Kaisar diaula persidangan yang disaksikan oleh para jenderal dan pejabat. Terang-terangan Matteo membantah tuduhan Yian, ia menjadi pembela paling kuat dari pihak Graziano.
"Yang mulia, aku tahu bagaimana Duchessku, aku tahu omegaku tak akan melakukan hal itu," elak Matteo tak ingin kalah ber-argumen.
"Matteo ... kita kehilangan bayi kita karena Duchess ... kenapa kau tak membelaku, jelas-jelas tubuhku mengejang saat memakan kudapan dari Duchess." Yian membantah argumen Matteo diselingi dengan isakan pilu. Siapapun yang tak tahu sifat Yian, mereka akan merasa iba dan ikut membela perempuan itu.
"Mohon ampun menyela Kaisar ... saya, saya pelayan dari rumah utama Gardenia barat, saya pelayan milik Duchess. Saya berani bersumpah, saya menemukan kotak racun dibawah ranjang Duchess, saya sendiri tak ingin mengatakannya, tapi saya ingin keadilan untuk Selir Yian saya hanya merasa iba, dan tak ingin membela yang salah." Ungkap sang pelayan, ya Graziano tahu dia pelayan rumah utama tapi bagaimana bisa dia memihak Yian dan mengatakan hal itu.
"Berani sekali. Aku lah pelayan yang selalu bersama dengan Duchess! Dan aku berani menjamin Tuanku tak melakukannya!" Elena menatap penuh marah, sebagai kepala pelayan rumah utama ia merasa kecewa pada anggota bimbingannya.
Tuduhan dan kata-kata pembela terus bersahutan tak ingin kalah argumen, membuat Graziano meremas pakaiaanya, ia merasa pening dan mual.
Kaisar mengangkat tangannya, bertanda tak ingin mendengar kericuhan ini terus berlanjut.
"Duchess, apa kau memiliki pembelaan untuk dirimu sendiri?" Kaisar melontarkan pertanyaan pada Graziano.
"Tentu saja ... " Graziano menelan saliva-nya. "Aku tak berani melakukan hal itu apalagi dengan keadaanku yang tengah mengandung, sumpah demi tanah kelahiranku aku tak mencampurkan racun ke dalam kudapan Selir Yian, ini semua suatu jebakan dan aku yakin Selir Yian sendiri yang mencampurkannya, bukan sikapnya memberikan perkataan manis dan memberiku kudapan, dia sengaja melakukannya agar aku membalas dan dia memfitnahku," jelas Graziano, membuat Yian menatapnya dengan tatapan nyalang.
"Biadab! Tak ada ibu yang rela membunuh anaknya untuk menjatuhkan seseorang!" teriak Yian.
"Diamlah." Kaisar menengahi, ia merasa tak dihargai saat selir itu berteriak dihadapannya.
"Bukti dan saksi sudah ada, dan semua membuktikan jika Graziano putra Duke timur ini bersalah, ia patut diberi hukuman setimpal. Nyawa dibalas nyawa," tutur Kaisar enteng. Tapi tidak dengan orang-orang yang mendengarnya.
Matteo menarik pedang dari sarungnya dengan perlahan mata tajamnya menatap Kaisar penuh kebencian.
"Graziano Duchess barat, istri Matteo Lareoan pantas dijatuhi hukuman mat--"
"Yang mulia!" Putra mahkota berlutut dihadapan sang ayah, perbuatannya menghentikan tangan Matteo yang sudah setengah mengeluarkan pedangnya.
"Yang mulia mohon ampuni saya. Saya sudah mengetahui kasus ini, saya mencari tahu semalaman tentang kasus ini, dan saya mendatangkan saksi dimana membuktikan jika Duchess barat ini tak bersalah," jelas Putra mahkota. Ia tak peduli dipandang rendah dengan berlutut membela istri orang lain. Matteo menatap aksi Putra mahkota datar, tak ada ekspresi ia memasukan kembali pedangnya.
Ucapan Putra mahkota berhasil menghadirkan kerutan dikening Kaisar.
"Saya menggunakan jabatan saya sebagai Putra mahkota, ini bentuk permintaan saya untuk Anda mengizinkan saksi itu datang." Putra mahkota berdiri, sudah cukup ia mempetaruhkan harga dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duke's Life Prophecy [LENGKAP]
RomanceMenjadi seorang submisif yang terlahir dari keluarga bangsawan adalah sebuah anugerah yang patut disyukuri. Graziano putra dari duke Antonio albert harus menerima takdirnya, menikah dengan duke muda sang singa kerajaan, pemimpin daerah barat Gardeni...