"Aku hampir gila mencarimu Duchess, sudah aku katakan tunggu aku sampai kembali," ucap Matteo, ia menatap Graziano khawatir. Ia takut omega itu tersesat atau bertemu bandit dan semacamnya.
"Maaf duke, aku tadi mencarimu juga. Kupikir kau pergi melupakan aku, kau pergi begitu lama," ucap Graziano.
Matteo menghela napas, "maafkan aku, tadi aku bertemu orang penting dan berbincang lama," jelasnya, Graziano mengangguk.
"Mari kita pulang, ini sudah malam." Matteo menarik tangan sang omega untuk digenggam, ia tak mau sampai Graziano menghilang lagi.
Matteo benar-benar panik tadi, saat tak mendapati Graziano duduk ditempat semula, ia bertemu dengan putra mahkota yang baru pulang dari asrama dan berbincang banyak, jadi ia lama. Sungguh ia tak sengaja melakukannya, Putra mahkota bukan hanya sebatas Putra mahkota baginya, keduanya teman akrab sejak dulu.
________
Graziano merengut, dari semalam setelah dari pameran ia tak bisa tidur. Sebenarnya hatinya merasa dongkol dan kesal, anyaman yang ia sukai dimintai begitu saja, andai itu bukan putra mahkota ia tak akan sudi memberikannya.
"Yang mulia, apa ada sesuatu yang mengganggumu?" Elena bertanya, saat melihat Tuannya merengut dan sesekali mendengus, ini bukan seperti pribadi Graziano yang selalu tenang.
"Aku sangat kesal, semalam aku dan duke pergi ke pameran. Dan kau tahu, aku bertemu dengan putra mahkota, dia meminta anyaman yang sudah aku beli." Graziano semakin menekuk wajahnya, ia masih ingat betapa bagusnya anyaman itu.
"Saya mengerti yang mulia, pasti itu sulit bagi Anda. Apa lagi yang memintanya putra mahkota, tapi bukan kah putra mahkota tinggal di asrama selama ini?" ucap Elena.
"Eum, duke bilang dia sudah pulang. Dan beberapa hari lagi akan ada perayaan di ibu kota, untuk penyambutannya," jelas Graziano.
Elena terkekeh, saat Duchess kesal seperti ini, itu adalah hal yang langka dan lihat wajah menekuk itu, sangat menggemaskan. Elena pikir, Duke sedang mabuk karena itulah memilih mencintai Selir Yian.
"Ada apa, kenapa kau tertawa?" tanya Graziano penuh selidik.
"Tidak yang mulia, saya sangat menyukai ekspresi kesal Anda. Duke harus melihatnya," ucap Elena.
"Kau sama saja, sudahlah ... ayo bantu aku menyiapkan pakaian untuk perayaan penyambutan," ucap Graziano, yang diangguki Elena.
Berbeda dengan Graziano yang kesal karena putra mahkota, Yian tengah mendiami Matteo karena meninggalkannya semalam.
"Yian, kumohon mengertilah. Aku tak mungkin membiarkan Duchess pergi sendiri," ucap Matteo.
Yian masih diam, ia meringkuk membelakangi Matteo yang duduk ditepi ranjang.
"Yian, jika kau marah begini aku tak akan mengerti apa yang kau inginkan," ucap Matteo.
"Aku ingin ikut ke perayaan," cetus Yian tiba-tiba, membuat Matteo menganga. Ke perayaan ia akan membawa Graziano, mana mungkin Matteo datang bersama selir.
"Yian, aku bukan tak mau, tapi orang-orang akan heran jika aku membawa selirku, ini acara perayaan penyambutan putra mahkota," tutur Matteo.
Yian mendudukan dirinya, emosinya tersulut.
"Jadi aku dimatamu itu benar-benar orang rendahan, apa aku tak pantas?" ucap Yian, membuat Matteo gelagapan.
"Tidak, maksudku bukan seperti itu tap ... "
"Aku sadar diri aku orang rendahan, dan bukan istri sah mu, baiklah pergi saja sana dengan Duchess kau mungkin sudah tak mencintaiku lagi." Yian menatap Matteo dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duke's Life Prophecy [LENGKAP]
RomanceMenjadi seorang submisif yang terlahir dari keluarga bangsawan adalah sebuah anugerah yang patut disyukuri. Graziano putra dari duke Antonio albert harus menerima takdirnya, menikah dengan duke muda sang singa kerajaan, pemimpin daerah barat Gardeni...