9

18.5K 2.1K 117
                                    


"Duke aku sudah memeriksa pengeluaran dari tahun kemarin, setiap bulannya terus saja melonjak naik. Aku ingin memintamu untuk melihatnya." Graziano memberikan buku keuangan ditanganya.

"Kau sudah minta maaf yang benar pada Selir Yian?" Matteo merima buku itu.

"Yang mulia, saat ini kita sedang tidak membicarakan itu," ujar Graziano, padahal kemarin ia sudah meminta maaf walau dengan terpaksa ia harus merendahkan diri meminta maaf pada sesuatu yang bukan salahnya.

"Tapi aku ingin membahas itu," imbuh Matteo.

"Duke, saat itu aku langsung meminta maaf pada Selir Yian, dan saat ini mari fokus pada keuangan keluarga kita. Jika ini terus dibiarkan, maka para lintah penghisap itu akan merasa aman," tutur Graziano, lama-lama ia akan habis kesabaran dalam menghadapi dukenya.

"Baiklah, aku akan memeriksanya. Dan jika benar ada penggelapan dana, maka bersiaplah Duchess kau akan  menjadi penuntut," ucap Matteo.

Graziano mengangguk, ia tak akan membiarkan para lintah itu terus menghisap.

Hanya keheningan, Graziano tak bicara kembali membiarkan Matteo fokus pada lembaran kertas yang ia berikan.

"Duchess, apa pengeluaran bulan ini benar-benar segini?" Matteo bertanya.

"Eum, karena bulan ini banyak perayaan yang duke lakukan," sahut Graziano.

Matteo kembali fokus, ia cukup terkejut banyaknya pengeluaran yang begitu banyak dan besar, selama ini ia tak begitu memperhatikan.

Rahang Matteo mengeras saat menemukan kejanggalan, benar apa yang dikatakan istrinya, ini semua tak wajar.

"Besok kau harus ikut keruang persidangan, mari kumpulkan orang-orang yang bekerja di dapur, aku akan mengirim mereka ke kaisar jika sampai itu benar terbukti," ucap Matteo, kentara jika ia menahan kekesalan.

"Baiklah, aku akan datang. Duke, aku akan pergi ke rumah utama, terima kasih sudah meluangkan waktu." Graziano beranjak dari duduknya.

"Duchess." Matteo tak membiarkan Graziano pergi.

"Ya, apa ada sesuatu lagi yang harus di diskusikan?" tanya Graziano.

"Tidak, hanya saja terima kasih sudah membantuku mengurus keuangan dan kau menemukan kejanggalan ini, selama ini aku kurang memperhatikan, sekali lagi terima kasih," ucap Matteo, Graziano tersenyum.

"Ini sudah menjadi tugasku sebagai Duchess, kau tak perlu sungkan. Jika ada sesuatu yang bisa kubantu, dan kau ingin berdiskusi, kau bisa datang atau memanggilku yang mulia," tutur Graziano.

Graziano mengumbar senyum manisnya, Andai jika Matteo bertemu dengan Graziano lebih awal mungkin ia jatuh cinta pada paras dan tutur kata sopan itu, bagaimana ia berkata dengan lembut, bertingkah laku layaknya bangsawan, paras yang begitu manis tapi cintanya sudah habis untuk Yian, rasanya tak ada lagi ruang untuk yang lain, bahkan ia tak berniat untuk menambah selir lagi.

"Yang mulia, aku ingin meminta izin padamu," ucap Graziano membuat kesadaran Matteo yang terhanyut kembali.

"Aku dan Elena ingin pergi ke ibu kota, Elena bilang di sana ada pameran, aku ingin membeli banyak kerajinan seni, apa boleh?" tanya Graziano.

"Dimalam hari?" tanya Matteo.

"Ya, itu diadakan malam hari. Aku berjanji akan membawa beberapa penjaga, dan juga ak ... "

"Mari pergi bersama," sela Matteo, senyuman Graziano semakin mengembang.

"Mari, aku akan cepat bersiap. Aku akan menunggumu yang mulia," ucap Graziano.

Duke's Life Prophecy [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang