Chapter; 9.

1.4K 159 1
                                    

Selamat datang, selamat membaca!

Jangan lupa vote.





















Hari kembali berjalan dengan normal, hari yang di sibukkan dengan pekerjaan dan pekerjaan. Setelah beberapa hari cuti, Zara kembali bekerja. Hubungan nya dengan Chiko semakin dekat. Bahkan, kini Zara sudah tidak bersikap dingin lagi kepada Chiko. Kedekatan Chiko dan Zara tentu saja sudah di tahui pihak keluarga Chiko.

Kini, Zara sudah secara terang terangan ingin memberi tahu ke Chiko, bahkan ke seluruh dunia bahwa ia mencintai seseorang yang menjadi ajudan ayahnya. Terdengar aneh, namun tidak semua orang menganggap aneh. Wajar, jika Zara pada akhirnya mendapatkan jodoh yang berasal dari TNI juga.

Zara masih di sibukkan dengan berkas berkas dan laptop. Jari nya tak berhenti menekan keyboard, mataa nya sangat fokus kepada laptop dan berkas berkas. Saat terfokus pada laptop, seseorang mengetuk pintu.

" Masuk " Teriak Zara.

Seseorang tersebut, membuka pintu. Ia masuk, tak lupa pintu nya di tutup kembali. Zara mengalihkan pandangan dari laptop, ia sedikit merenggangkan otot otor nya yang terasa kaku. Zara melihat Ashel yang membawa totebag kecil.

Zara langsung tertarik untuk membuka, perlahan ia membuka nya. Terdapat kopi, makanan ringan dan vitamin.

" Dari elo? " Tanya Zara.

" Bukan, kalo dari gue, ngapain juga gue pake surat" Jawab Ashel.

Zara kembali mengecek, ternyata benar ada sepucuk surat.

" Terus? dari siapa? " Tanya Zara heran.

" Gatau deh zar, yang nganter tukang ojek, terus di titipin deh ke resepsionis" Jawab Ashel.

Zara menganggukkan kepalanya.

" Yauda, gue balik dulu ya ke ruangan? ntar malam kita ngumpul ke rumah lo" Ujar Ashel, lalu meninggal kan ruangan Zara.

Zara hanya mengangguk, dan mengacungkan jempol nya.

Zara membuka dan mengambil surat tersebut. Perlahan ia buka dan ia membaca nya.




" Halooo cantikkk, hehehe. Semangat ya kerja nya, jangan kecapekan, ingat istirahat sama makan, okey? aku kirim kamu kopi sama beberapa makanan, di makan okey? Maaf ya, aku gabisa ngawal kamu, aku ngawal papa kamu, segitu dulu ya? dadaa cantikk."

- Chiko ganteng











Senyuman manis terukir di wajah Zara, ia tersenyum. Mendadak hati nya menghangat, ia membayangkan betapa lucu nya Chiko saat menulis surat ini. Zara beralih ke laptop sebentar, ia mengirim beberapa file yang sudah ia kerjakan. Zara mengambil handphone, dan memberi kabar Chiko.

Zara tersenyum, ia meletakkan handphone nya dan langsung menikmati makanan yang di kirimkan oleh Chiko untuk nya. Selama makan, Zara terus tersenyum tanpa henti. Sungguh, ia tak sabar pulang dan bertemu Chiko.






















Chiko dan beberapa ajudan lain, masih menjalankan tugasnya. Hari ini, pak Adhitomo memiliki jadwal temu dengan beberapa petinggi TNI-POLRI, hal ini membuat Chiko tetap fokus dan waspada. Chiko tak tau, bahwa Zara mengirimkan pesan untuk nya, Chiko benar benar mode sibuk.

Beberapa jam kemudian, acara temu tersebut sudah selesai. Masing masing, mulai kembali ke rumah atau pun ke kantor.

Di mobil pak Adhitomo, Chiko menyetir mobil sang Jendral. Saat fokus sedang menyetir, Tiba-tiba handphone nya berbunyi dan muncul lah nama Zara yang berada di layar handphone Chiko.

𝐂𝐀𝐊𝐑𝐀𝐖𝐀𝐋𝐀 ( 𝐄𝐍𝐃)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang