Chapter; 20.

1.2K 133 4
                                    

Selamat datang, selamat membaca!

Jangan lupa vote!



















Hari demi hari, berjalan sangat cepat. Usai kemarin melaksanakan lamaran, sekaligus membahas tanggal pernikahan. Kini, Chiko dan Zara sedang melakukan prewedding. Berbagai baju dan pose di coba oleh Chiko dan Zara, keduanya nampak mesra dan romantis. Sesuai keinginan Zara, ia mau prewedding nya di lakukan di beberapa tempat. Chiko hanya mengangguk, menuruti kemauan calon istri nya itu.

Prewedding telah di laksanakan, foto foto mereka pun sudah di pajang. Selepas prewedding, Chiko dan Zara langsung di pingit. Keduanya tidak boleh bertemu, atau bertatap muka, untuk menghindari itu Chiko, menginap di rumah paman nya. Hari ini, adalah hari pertama Chiko dan Zara di pingit.

Chiko, terbangun dari tidur nya, ia terusik mendengar suara kerusuhan dari luar kamarnya. Chiko keluar, ia melihat seluruh keluarga besar nya kumpul.

" Haduh, calon pengantin udah bangun" Ujar Christian.

" Habis darimana? " Bukan menjawab, justru Chiko ikut bertanya.

" Nyebar undangan " Jawab Christian, lalu meninggalkan Chiko yang masih berdiri di ambang pintu kamarnya.

Chiko tersenyum, tak terasa sebentar lagi ia dan Zara akan sah menjadi suami istri.

" Duh, jadi kangen ayangg, mandi dulu deh " Guman Chiko.

Chiko kembali masuk ke kamar nya, untuk mandi. Suasana di luar kediaman Chiko nampak ramai. Para warga berdatangan, setelah Christian menyebarkan undangan pernikahan Chiko.

Chiko keluar kamar nya, ia merapikan penampilan. Dan berjalan keluar. Saat berjalan keluar, ia di cegah oleh bibi nya.

" Eh, eh, eh, mau kemana? " Tanya Bibi Chiko.

" Mau keluar, bi " Jawab Chiko.

" Gaboleh, nak. Kamu lagi di pingit, gaboleh kemana-mana. Pamali " Ucap Bibi Chiko.

" Chiko cuman mau ke supermarket, gabole? " Tanya Chiko kembali.

" Engga ketemu Zara, gabole? " Lanjut Chiko.

" Gaboleh, anak gantengg. Kalo ke supermarket, sana suruh Aldo atau saudara kamu yang lain, kamu di rumah aja. Sampe nanti hari pernikahan kamu" Jawab Bibi Chiko.

Chiko ber-oh ria sembari menganggukkan kepalanya. Lalu, ia memanggil Aldo untuk membeli kan sesuatu di supermarket. Selepas itu, Chiko menghabiskan waktu untuk mengasuh keponakan keponakan nya yang masih kecil. Ngitung - ngitung, latihan ngasih anak.















Sama hal nya seperti di rumah Chiko, Rumah Zara nampak ramai. Para tukang mulai bekerja untuk mempersiapkan pernikahan Zara, seluruh pernikahan Zara di tanggung oleh Pak Ardhitomo, karna ia mau pernikahan anak kesayangan nya mewah dan berkesan.

Kini, Zara sedang perawatan tubuh. Agar nanti Chiko kembalk terpukau dengan Zara. Gadis itu, sedang di sibukkan dengan para karyawati dari klinik kecantikan yang sudah di booking Zara.

" Kangen Chiko " Guman Zara yang masih terdengar jelas.

" Yaelah, Zara. Belum juga satu hari, dah kangen aja lo" Cibir Ashel.

" Wajar lah, shel. Orang setiap hari, mereka kayak lem, nempel terus " Jawab Zivalline.

" Pfftt, sabar ya. Ahahahahaha " Ejek Kathrina.

Zara menggerutu sebal, ia mengambil handphone nya.

" Mau ngapain? " Tanya Indah.

" Chatan dong sama calon suami akuu" Jawab Zara.

𝐂𝐀𝐊𝐑𝐀𝐖𝐀𝐋𝐀 ( 𝐄𝐍𝐃)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang