Chapter; 19

1.1K 133 1
                                    

Selamat datang, selamat membaca!

Jangan lupa vote! Terimakasih.





















Hari berganti malam, suasana di rumah Zara masih ramai. Sama seperti tadi pagi, kini keluarga besar tersebut sedang berkumpul sembari berbincang ringan. Canda tawa, di lontarkan oleh mereka dan berhasil mengundang tawa dari seluruh anggota. Di tengah tengah keluarga ada Chiko, sedari tadi Chiko terus terus an menunjukkan wajah senyum nya. Walaupun pikiran nya tidak baik baik saja.

Zara melihat calon suaminya, ia nampak murung.

" Are u okay? " Bisik Zara sembari menggenggam tangan Chiko.

" I'm okay, babe" Jawab Chiko yg berusaha tersenyum.

" Kamu bohong, sayang. Aku calon istri kamu, sayang" Jawab Zara.

Chiko kembali menunduk, tangan nya terus mengusap punggung tangan Zara.

" Ikut aku " Ucap Zara.

Zara menarik tangan Chiko, tak lupa keduanya berpamitan kepada keluarga besar. Chiko mengikuti Zara, gadis itu membawa sang kekasih menuju perpusatakaan pribadi di rumah Zara, perpustakaan itu terletak nyempil di pojok rumah, jarang orang kemari.

Zara dan Chiko duduk di salah satu yang berada di sana, Zara kembali menggenggam tangan Chiko.

" Ada apa, sayang? " Tanya Zara lembut.

Chiko beralih natap ke wajah Zara, ia menatap wajah perempuan nya itu.

" Kamu sayang aku? " Tanya Chiko.

" Tentu saja, aku sayang" Jawab Zara.

" Kamu nerima segala kekurangan ku? " Tanya Chiko lagi.

" Iya sayang, ada apa? " Jawab Zara.

Chiko menarik nafas nya.

" Ayah aku masih hidup, dan tadi aku ketemu dia. Bukan itu point nya, Sialnya aku bertemu dia di penjara, dia melakukan kesalahan yang begitu besar. " Ujar Chiko.

" Aku anak dari seorang kriminal, Zara. Apa kamu masih mau? maksud ku, apa keluarga mu masih menerima aku? " Lanjut Chiko.

Genggaman tangan Zara melemah, perlahan terlepas.
Tanpa mereka sadari, di balik pintu terdapat tiga orang yang sedang memerhatikan mereka. Siapa lagi kalo bukan, Ardhitomo, Sadewa dan Mahendra.

Chiko merasakan tangan Zara yang mulai terlepas. Chiko menunduk tangan nya bergetar. Mata Chiko berkaca kaca, sungguh ia takut jika Zara akan meninggalkan nya.

Zara melirik ke arah ambang pintu. Ia melihat tiga orang yang sedang memerhatikan dirinya dan Chiko.

" Sayang... " Panggil Zara dengan lembut.

Zara memegang kedua pipi Chiko, Chiko menoleh ke arah Zara.

" Aku gak masalah, mau kamu anak dari kriminal atau apapun. Aku tidak masalah, sayang. Itu Ayah kamu, bukan kamu. Kamu sudah berhasil menutupi aib keluarga kamu dengan berhasil nya kamu menjadi seorang perwira TNI. Papa ataupun kakek juga tidak masalah tentang itu" Jawab Zara.

Zara menarik pelan tubuh Chiko dan di bawa kepelukan. Chiko menyembunyikan wajahnya di ceruk leher sang kekasih, ia menangis. Zara mengusap punggung sang kekasih. Ia melirik ke arah tiga orang yang masih berdiri di sana. Ketiga orang tersebut, ikut meneteskan matanya. Chiko tak hanya sayang kepada Zara, namun Chiko sudah sayang ke seluruh keluarga Zara.

Bukti nya, dia sangat takut. Jika keluarga Zara menjadi buruk, hanya gara gara dirinya merupakan putra dari seorang kriminal.

Chiko terus menangis di pelukan Zara, Zara hanya diam dan terus menenangkan Chiko. Membiarkan Chiko menangis sepuasnya.

𝐂𝐀𝐊𝐑𝐀𝐖𝐀𝐋𝐀 ( 𝐄𝐍𝐃)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang