𝐂𝐀𝐊𝐑𝐀𝐖𝐀𝐋𝐀 ( 𝐄𝐍𝐃)

Chapter; 17.

Selamat datang, selamat membaca!

Jangan lupa vote ya!

" Chiko mau menikah " Ucap Chiko santai.

Paman, Bibi, serta anggota keluarga Chiko yang lain, sontak menghentikan aktivitas masing masing. Mata mereka langsung menyorot ke arah Chiko yang sedang meminum air. Chiko menelan air nya, ia menaikan satu alis.

" Kenapa? " Tanya Chiko.

" Kamu menikah, sama cewekmu itu? Anak nya jendral mu?" Ucap Paman Chiko yang tak percaya.

" Iyalah, kan itu pacar Chiko, emang salah kalo Chiko nikahin dia? " Tanya Chiko.

" Engga salah, nak. Tapi, kamu yakin? Dia anak orang kaya, kita cuman orang pas pas-an" Jawab Bibi Chiko yang di angguki Paman Chiko.

" Yakin, bi. Chiko sudah ngantongin restu kakek nya, restu pak Ardhitomo" Jawab Chiko.

Paman dan Bibi mengangguk.

" Kalo memang kamu sudah yakin, dan mantap mau menikahi pacar mu itu. Menikahlah, jadikan dia ratu, buat dia lebih bahagia ketika bersamamu" Ucap Paman Chiko.

" Menikah, tidak seindah di film - film. Akan banyak rintangan yang kalian hadapi nanti, tapi rintangan itulah yang akan membuat kalian bertahan sampai ajal memisahkan kalian. Paman, kasih restu buat kamu " Lanjut Paman Chiko.

Chiko tersenyum, ia menyalami tangan pamannya.

" Terimakasih Paman, Chiko janji. Chiko akan menjadikan Zara ratu, Chiko akan membahagiakan dia sampai ajal Chiko menjemput" Jawab Chiko.

Paman Chiko tersenyum bangga, ia mengusap surai rambut keponakannya itu.

Setelah makan dan mengobrol, Chiko berpamitan. Ia tak langsung pulang. Laki laki itu terlebih dahulu mampir ke salah satu toko cincin. Cincin yang Ia pesan sudah datang.

Setelah keponakannya pergi, Paman Chiko ikut pergi. Ia mengunjungi salah satu lapas yang berada di Jakarta. Paman Chiko, memasuki lapas tersebut, kini Ia sedang berhadapan dengan seseorang.

" Anakmu sudah mau menikah, dan kapan kau izinkan aku untuk mengatakan ini semua? " Tanya Paman Chiko.

" Aku belum siap, Rendy" Jawab Reno, Ayah Chiko yang selama ini menghilang.

Paman Chiko, yang bernama Rendy tersebut. Berdecak sebal.

" Apakah kau tidak mau menjadi wali nikah Chiko? " Tanya Rendy.

" Aku mau, tapi lebih baik kau saja. Calon istri Chiko orang yang terpandang. Jika aku memunculkan diriku, pasti keluarga pacar Chiko akan berubah pikiran. Dan akhirnya, Chiko tidak jadi menikah dengan wanita yang Ia pilih. " Ucap Reno.

" Aku buronan. Namaku sudah buruk, image ku sudah buruk" Lanjut Reno.

" Tapi, setidaknya Chiko tau. Bahwa Ayahnya masih hidup, namun di tahan karna kasus korupsi dan narkoba" Jawab Rendy.

" Bilang saja, pilih waktu yang tepat " Jawab Reno.

" Maaf, waktu kunjung sudah habis"

Reno langsung di bawa kembali masuk ke dalam penjara, Rendy beranjak dari tempat duduk. Ia keluar dan meninggalkan area penjara.

Setelah membeli cincin, dan membeli beberapa bucket bunga, serta menyiapkan dinner untuk Zara, nanti. Chiko langsung pulang, ia mempunyai firasat bahwa gadisnya itu akan marah besar, karna ia mengabaikan pesan ataupun telfon.