Chapter; 13.

1.2K 135 1
                                    

Selamat datang, selamat membaca.

Jangan lupa vote!

















Matahari datang menyambut penduduk bumi. Hari yang baru di mulai, seluruh manusia memulai aktivitas, entah itu mencari sarapan atau sudah harus berangkat ke kantor, sekolah. Sinar matahari, menyinari salah satu rumah megah yang berdiri dengan kokoh di salah satu komplek di Jakarta. Rumah tersebut, sudah ramai dengan para bodyguard dan ajudan yang mulai berjaga.

Chiko, mengerjapkan matanya berulang kali. Pria berdarah Batak-Jawa tersebut terusik dengan ketukan pintu. Ia hari ini mendapatkan cuti selama tiga hari.

Chiko bangun, ia memakai baju nya terlebih dahulu. Chiko mempunyai kebiasaan tidur di mengenakan baju. Ia berjalan menuju pintu, memegang knop pintu dan melihat wajah sahabatnya yang nampak segar.

" Ada apa? " Tanya Chiko dengan suara khas bangun tidur.

" Bangun, di suruh nemui Jendral" Jawab Zidane.

Mata Chiko membulat sempurna, ia tak menjawab ucapan Zidane dan langsung menuju kamar mandi untuk bersiap diri.

" Dasar " Cibir Zidane.

Mendengar ucapan Zidane, membuat Chiko kalang kabut. Ia semakin panik, apalagi semalam ia ketawan mencium putri nya, Chiko tak memperdulikan kerah kemeja yang belum rapi, di tambah rambut Chiko yang nampak berantakan.

Pria berpostur tubuh tinggi, tersebut berjalan dengan gagah menuju rumah sang Jendral. Sembari perjalanan ia sedikit merapikan pakaiannya. Chiko membuka pintu utama rumah sang Jendral, ia langsung menemui sang Jendral di ruang makan, tak lupa ia memberi hormat.

Pak Adhitomo membalas hormat Chiko, ia tersenyum. Dan menyuruh Chiko untuk duduk di sebelah Zara. Chiko menurut, ia duduk. Zara terkekeh, Ia menyamping kan posisi duduk nya.

" Sayang, hadap sini" Ujar Zara.

Chiko menurut, ia menghadap ke arah Zara. Tangan Zara yang cantik dan mulus, meraih kerah kemeja Chiko. Zara merapikan seragam Chiko yang sedikit berantakan.

" Maaf ya nak, Papa manggil nya mendadak ya? " Ucap Zivalline.

" Tidak apa apa, tante mama" Jawab Chiko.

" Sangat tidak apa apa, bonusnya di benerin sama Zara" Ucap Pak Adhitomo.

Chiko terkekeh.

" Kmu belum sarapan kan? aku ambilin ya? " Tawar Zara.

" Iya, makasih sayang" Jawab Chiko.

Zara tersenyum, ia mengambil piring kosong dan mengambil beberapa lauk dan di berikan Chiko, Chiko mengambil garpu dan sendok, lalu ikut makan bersama keluarga Zara.

" Hari ini libur, nak? " Tanya Pak Adhitomo.

" Iya, Om pa " Jawab Chiko.

Pak Adhitomo mengangguk dan melanjutkan sarapan. Pak Adhitomo tersenyum jail.

" Habis ini ikut om papa ya? Om papa mau ngenalin kamu ke anak temen om papa, cantik kok" Ujar Pak Adhitomo sembari tersenyum jail.

" PAPAAAAAAAA" rengek Zara.

Zara memeluk lengan Chiko erat, tak hanya memeluk. Zara mencium kerah kemeja Chiko dan meninggalkan bekas lipstik disana. Pak Adhitomo tertawa puas, Chiko hanya terkekeh.

Ia mengusap pipi Zara, sesekali Chiko mencium kening gadisnya tersebut.

" Engga sayanng, om papa cuman bercanda " Ucap Chiko menenangkan Zara agar tidak rewel.

𝐂𝐀𝐊𝐑𝐀𝐖𝐀𝐋𝐀 ( 𝐄𝐍𝐃)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang