Chapter; 11.

1.3K 135 0
                                    

Selamat membaca, jangan lupa vote.

Kalo malam, ide ku mengalir dengan lancar, selancar aliran sungai🙏.


















Pagi menyapa, hari berganti. Bulan yang indah nan anggun, tergantikan oleh matahari pagi yang sangat cantik. Udara pagi ini, cukup dingin sebab tadi subuh kota Jakarta habis di guyur hujan. Udara yang dingin, memang sangat cocok untuk bermalas malasan. Hal itu tidak berlaku untuk para ajudan, bodyguard serta para supir supir yang sudah berkegiatan pagi ini.

Hari ini menjadi hari pertama, Chiko dan Zara menjalin hubungan kekasih. Sedari membuka mata nya, Chiko tak berhenti nya tersenyum. Ia sangat rindu dengan gadis pemilik senyuman manis tersebut. Kini, Chiko sudah berada di depan rumah keluarga besar mahendra. Ia bersiap menyambut para anggota keluarga di dalam.

" Chik, gue liat liat, fresh banget tu muka. Tidur nya nyenyak ya? AHAHAHAHAH" Goda Daniel.

Chiko tertawa, sampai gigi nya muncul.

" Iya, kan semalam cinta nya di Terima" Jawab Zidane yang terus menggoda Chiko.

" Apasi kalian, udah akh" Elak Chiko.

Keduanya terkekeh.

Matahari perlahan mulai naik ke permukaan. Sinarnya begitu terang dan cerah. Satu persatu keluarga mahendra keluar dari rumahh. Masing masing mereka sudah siap untuk kembali kerja dan beraktivitas lainnya. Menyambut kedatangan, para Jendral beserta keluarga. Para ajudan yang bertugas, memberikan hormat kepada Jendral mereka.

Hormat tersebut tidak akan turun, sebelum sang Jendral membalas hormat. Pak Adhitomo tersenyum, ia membalas hormat. Lalu, arah pandang pak Adhitomo beralih ke Chiko yang sedang berdiri tegap, sigap dan gagah. Namun, mata Chiko terus melirik ke arah Zara yang tengah memperbaiki sepatu heels nya.

Pak Adhitomo tersenyum jail.

" Chiko " Panggil Pak Adhitomo.

" Siap, Jendral! " Jawab Chiko.

" Pacarnya di sapa dulu dong, di kasih pelukan, di kasih semangat " Goda Pak Adhitomo.

" Siap, Jendral. " Jawab Chiko.

" Siap, mohon izin Jendral, komandan" Lanjut Chiko.

Pak Adhitomo mengangguk. Chiko memberikan hormat, setelah di balas, ia langsung membalikkan badan nya dan berjalan ke arah Zara.

Zara masih kesusahan menggunakan sepatu heels nya. Chiko berjongkok dengan satu kaki, ia jadikan tumpuan. Tangan Chiko meraih sepatu Zara dan membantu memasang kan.

" Kak, gausah" Tolak Zara.

" Gapapa, udah kamu diem aja" Jawab Chiko.

Chiko tak memperdulikan tangan Zara yang terus mencegahnya, Chiko tetap memakaikan sepatu Zara. Setelah itu, Zara dan Chiko berdiri. Zara merapikan penampilan nya kembali, Chiko mengulurkan tangannya di hadapan Zara, Zara tersenyum ia meraih tangan Chiko.

Dengan hati hati, Zara menuruni anak tangga yang berjumlah tiga tersebut. Tatapan Zara dan Chiko bertemu keduanya, saling bertatapan dan tak mau lepas. Saking tak mau lepasnya, mereka tak sadar bahwa keluarga sudah berangkat semua.

Zara tersenyum, ia merapikan kerah seragam Chiko. Zara juga merapikan beberapa atribut yang Chiko gunakan. Tangan Zara berada di dada bidang Chiko.

" Good morning, pretty" Ujar Chiko.

Zara terkekeh, ia tersenyum malu.

" Good morning, bubbie" Jawab Zara.

Chiko menaikan satu alisnya.

𝐂𝐀𝐊𝐑𝐀𝐖𝐀𝐋𝐀 ( 𝐄𝐍𝐃)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang