Chapter; 7.

1.2K 141 1
                                    

Selamat datang, selamat membaca!

Jangan lupa vote!





















Langit sudah gelap, sinar matahari yang indah di gantikan oleh bulan dan bintang yang bertebaran di langit, malam ini sangat cerah, bulan bersinar sangat terang.

Malam ini, Zara dan kawan kawan berserta zidane dan Chiko, berniat untuk bakar bakar. Para cewe cewe mulai menyiapkan makanan dan bumbu yang akan di bakar, sedangkan para cowo mempersiapkan api. Tidak semua, hanya zidane dan Chiko yang berani dan berhasil menyalakan api.

Tentu saja berhasil, karena mereka sudah terlatih. Api sudah siap, Zidane mengambil makanan yang sudah di bumbu dan di berikan ke Chiko untuk di bakar. Chiko langsung menaruh beberapa ikan di atas api.

" Jangan deket deket, itu panas" Ujar Zara tiba tiba.

Sontak, seluruh mata melihat ke arah Zara yang ternyata sedang memerhatikan Chiko. Chiko menoleh, ia tersenyum dan mengangguk.

" Iyaa " Jawab Chiko.

Chiko menurut, ia memundurkan kursi nya sedikit.

" Ciee perhatian " Ejek Katrina.

" Diem deh bokem" Kesal Zara.

Katrina, Marsha dan Ashel terus mengejek Zara. Indah hanya tersenyum dan menggeleng kan kepalanya.

Setelah menunggu lama, akhirnya makanan jadi. Chiko dan Zidane membawa makanan ke teman temannya. Mereka duduk melingkar, tak sabar untuk melahap makanan yang berada di depannya ini.

Setelah doa dan cuci tangan, mereka langsung menyantap makanan di depannya. Namun, tidak dengan Chiko. Entah apa yang berada di otak Chiko, pria yang memiliki keturunan bule tersebut, memisahkan daging ikan dari tulang nya, setelah terpisah Chiko memberikannya kepada Zara.

Chiko menatap ke arah Zara, ia tersenyum.

" Biar kamu enak makan nya " Ujar Chiko.

Zara mematung, ia mati matian menahan untuk tidak senyum.

" Makasih " Jawab Zara.

" Iya sama sama" Jawab Chiko.

Zara diam diam tersenyum, sembari memakan ikannya yang sudah di pisahkan dari tulang nya oleh Chiko. Sesekali ia melirik ke arah Chiko yang duduk di sebelah nya.

Makan malam selesai, acara di lanjutkan dengan mengobrol santai serta mendengarkan musik. Sesekali mereka menyanyi bersama. Beberapa ada juga yang ber foto bersama. Zidane dan Chiko hanya tersenyum sembari melihat, mereka juga berjaga-jaga. Takut terjadi apa apa.

Bibir Chiko terangkat untuk tersenyum saat melihat Zara yang tertawa lepas. Hati Chiko terasa hangat melihat Zara yang tertawa.

" Cantik " Guman Chiko yang masih terdengar oleh Zidane.

Zidane tersenyum jail. Ia menepuk bahu Chiko dan di rangkul.

" Kalo suka itu bilang" Ujar Zidane.

" Apaan sih, engga " Jawab Chiko.

Zidane terkekeh.

" Gausa boong, chik. Kita udah kenal lama, dari tatapan lo, bagaimana elo nge treat non Zara, itu semua menunjukkan kalo elo suka sama non Zara" Ucap Zidane.

Chiko tersenyum, ia menatap Zidane.

" Kalo suka pun, gue gabisa miliki non Zara. Non Zara anak orang kaya, bapaknya Jendral kita, belum kakeknya yang mantan Jendral besar. Engga sebanding sama gue" Jawab Chiko.

𝐂𝐀𝐊𝐑𝐀𝐖𝐀𝐋𝐀 ( 𝐄𝐍𝐃)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang