Chapter; 25.

1.4K 123 1
                                    

Selamat datang, selamat membaca.

Enjoy, jangan lupa vote!














Matahari semakin naik, cuaca semakin cerah, udara semakin panas. Jalanan pun sudah banyak kendaraan yang berlalu lalang. Selepas dari hotel, Zara dan Chiko berniat untuk langsung honeymoon ke Labuan bajo, kini pasutri baru tersebut sedang dalam perjalanan menuju bandara untuk menuju ke Bandara komodo, Nusa Tenggara Timur.

Setelah terkena macet beberapa menit, mobil yang di tumpangi Zara dan Chiko sudah sampai di Bandara Internasional Soekarno - Hatta, keduanya langsung turun dan tak lupa menurunkan barang bawaan mereka. Setelah check-in, dan rangkaian persiapan sebelum terbang lainnya, Zara dan Chiko langsung di arahkan menuju ruang tunggu, mereka berdua memutuskan untuk menggunakan pesawat pribadi milik keluarga Zara.

Menaiki pesawat pribadi, tentu nya Chiko dan Zara mendapatkan akses khusus.

Kini, keduanya sedang menunggu untuk terbang. Di dalam pesawat, Zara bersandar di dada Chiko.

" Kamu ngantuk, sayang? " Tanya Chiko.

" Enggak, mas. Pengen nempel kamu aja, tadi masa pramugarinya ada yang nyuri nyuri pandang kamu" Jawab Zara.

Chiko terkekeh.

" B'arti aku ganteng ya? " Goda Chiko.

Zara menatap tajam suaminya itu, respon Chiko hanya tertawa. Ia menggendong tubuh Zara dan di taruh di atas pangkuan nya.

" Bercanda, istriku. Aku punya kamu " Jawab Chiko.

Zara tak menjawab, ia memeluk perut Chiko. Dan menyadarkan kepalanya di dada bidang Chiko. Pesawat yang di tumpangi Chiko Zara sudah lepas landas.
























Sementara itu, Zidane dan para ajudan, bodyguard lainnya kembali bekerja seperti hari biasa. Mereka mulai menjaga menggunakan seragam, tak seperti kemarin yang menjaga menggunakan baju batik.
Daniel, menghampiri teman temannya yang tengah duduk di bawah pohon.

" Chiko, udah berangkat belum? " Tanya Daniel.

" Udah, bang. Udah update instastory, tuh" Jawab Aldo.

" Iya juga, bucin banget buset " Jawab Zidane sembari melihat instastory milik Chiko.

Hening, tidak ada pembicaraan lagi antara mereka. Masing masing dari mereka di sibukkan dengan handphone nya. Mereka terdiam, sampai handphone Aldo bergetar yang berhasil mengalihkan perhatian mereka.

Aldo mengerutkan keningnya saat tau siapa yang menelfon nya, ia segera mengangkat telfon tersebut.

" Halo? ada apa, non? " Tanya Aldo.

" Halo do, sibuk gak? " Tanya Si penelpon, Ashel.

" Engga, non. Mau di antar kemana? " Jawab Aldo.

" Ke rumah dong, anter aku ke mall, bisa? " Ucap Ashel.

" Bisa, aku kesana" Jawab Aldo.

Telefon mati sepihak, Aldo segera mengantongi handphone dan bersiap.

" Mau ke rumah non Ashel? " Tanya Christian.

" Yoi " Jawab Aldo.

" Wangi banget, buset " Cibir Ollan

" Hehe, sekalian pdkt " Jawab Aldo.

Zidane, Daniel, Christian, dan Ollan tertawa. Selepas itu, Aldo langsung menancapkan gas nya dan menuju ke rumah Ashel.

Cinta pada pandangan pertama, banyak orang yang memercayai kalimat itu, banyak juga orang yang tidak stuju dengan kalimat tersebut. Cinta pada pandangan pertama, terjadi kepada Aldo saat melihat Ashel pertama kali waktu makan malam keluarga Mahendra, awalnya ia tak mempercayai bahwa itu cinta dan ia mempercayai bahwa itu rasa kagum saja. Namun, dugaan nya salah, rupanya rasa kagum nya berganti menjadi rasa suka dan cinta.

Setelah menyakinkan perasaan nya, Aldo langsung mengejar Ashel, dan berusaha mendapatkan nya.
























Pukul tiga belas, siang. Pesawat yang di tumpangi Zara dan Chiko, tiba di bandara komodo, Nusa Tenggara Timur. Keduanya langsung turun, dan mengambil koper mereka. Selesai dengan urusan bandara, Zara dan Chiko menuju ke hotel untuk beristirahat, malam ini mereka akan memilih untuk bermalas-malasan di hotel. Karena, keesokan harinya mereka akan memiliki jadwal yang sangat padat.

Sesampainya di hotel, para pelayan hotel langsung menyambut kedatangan mereka dengan ramah, tak lupa mereka di suguhi welcome drink dan barang mereka di bawakan ke kamar, selepas itu mereka langsung berjalan ke kamar dan beristirahat.

Zara langsung merebahkan tubuhnya di kasur, Chiko terkekeh. Ia terlebih dahulu melepas sepatu dan ikut merebahkan dri di kasur, Chiko merentang kan tangan Zara, lalu dirinya masuk ke dalam pelukan Zara.

Zara terkekeh, ia mengusap rambut Chiko.

" Dasar bayi besar " Cibir Zara.

" Biarin, yang penting kamu sayang " Jawab Chiko.

" Emang, aku sayang kamu? " Tanya Zara yang mengerjai Chiko.

" Aaaaaaaaaaaaa, harus sayang, gabole engga ssyangggg " Rengek Chiko dan semakin memperat pelukan.

" ututututu, iya sayang iya. Aku sayang kamu " Jawab Zara sembari  terkekeh.

Setelah puas mengerjai Chiko, Zara kembali diam. Ia mengamati wajah suaminya itu. Chiko menikmati elusan yang di berikan Zara, saking menikmatinya ia sampai tertidur di dalam pelukan Zara, Zara pun ikut tertidur.

Mereka tertidur dengan posisi berpelukan, di pesawat tadi, mereka tak sempat untuk tidur. Mereka memilih bercerita sembari bercanda tawa.

























Hari sudah sore, pasutri baru tersebut cukup lama tertidur. Sesampainya, salah satu dari mereka terbangun. Zara mengerjap kan matanya, ia melihat ke arah samping.

" Massss, kamu dimana? " Teriak Zara.

" Apa sayang? aku habis dari kamar mandi" Jawab Chiko yang sudah terbangun terlebih dahulu.

Zara menganggukk, sembari mengumpulkan nyawanya. Ia melihat ke arah jendela kamar nya, pemandangan dari jendela sangat bagus dan memanjakan mata. Zara berdiri dari kasur nya, ia berjalan menuju ke rooftop menikmati matahari sore, yang sangat indah itu.

Chiko berjalan menghampiri Zara, ia tersenyum lalu memeluk tubuh Zara dari belakang. Chiko menyadarkan kepalanya di bahu sang istri, keduanya menikmati sunset bersama. Tanpa ada sepatah dua kata apapun.

























Dikit dulu, saya sedang demam🙏.




Terimakasih sudah membaca! Jangann lupa vote ❤



Rujak Cireng.
[23/07/23]







𝐂𝐀𝐊𝐑𝐀𝐖𝐀𝐋𝐀 ( 𝐄𝐍𝐃)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang