Chapter; 4

1.6K 172 3
                                    

Selamat datang, selamat membaca!

Jangan lupa vote!






















Hari sudah berganti. Pagi menyapa, matahari mulai menampakan sinarnya. Chiko, perlahan mengerjapkan matanya, ia merasakan tubuhnya sangat sakit dan kaku, dengan sisa tenaga Chiko bangun dari tidurnya, ia duduk di kasur. Chiko memejamkan mata nya, ia merasakan sakit di bagian punggung.

" Sakit banget, perasaan cuman atap doang " Guman Chiko.

Chiko melihat ke arah keliling. Ia terheran ketika foto dirinya, foto kakek neneknya terpasang.

" Siapa yang mindah kesini? " Guman Chiko.

" Morning chiko" Sapa Zidane.

Atensi Chiko teralihkan ke arah pintu, ia melihat Zidane yang sudah siap dengan seragam nya.
Zidane mengikuti arah pandang Chiko. Ia paham.

" Ooo, semalam jendral minta lo buat tinggal disini, so anak anak mindah barang barang lo dari rumah dinas, kesini" Jelas Zidane.

" Makasih ya, sorry ngerepotin " Jawab Chiko.

" Gapapa santai" Jawab Zidane.

Chiko mengangguk, perlahan ia mau berdiri. Zidane yang melihat itu dengan segera mencegah Chiko.

" Eh bro, mau kemana? " Tanya Zidane.

" Mau mandi, terus kerja" Jawab Chiko.

" Gausa, lo di suruh jendral buat istirahat dulu" Ucap Zidane.

Chiko mengangguk, percuma jika ia membantah, itu perintah jendral. Chiko kembali duduk, dengan sigap Zidane membantu.


Tok.. tok.. tokk...


Perhatian Chiko dan Zidane teralihkan, mereka langsung hormat melihat siapa yang datang. Pak Adhitomo membalas hormat.

" Chiko bagaimana keadaan kamu? " Tanya Pak Adhitomo.

" Siap, sudah agak mendingan, Jendral" Jawab Chiko..

" Yasudah, kmu istirahat saja" Ucap Pak Adhitomo.

" Siap, Jendral. " Jawab Chiko.

Dan tak lama kemudian, Dokter datang. Chiko melihat ke arah ambang pintu, disana juga ada Zara yang diam diam ikut. Chiko tersenyum.

Dokter mulai memasuki kamar Chiko.

" Mohon maaf, letda Chiko. Bisa melepas baju nya? saya akan mengobati pundak anda" Ucap Dokter tersebut.

Chiko mengangguk, perlahan ia mulai membuka baju. Zidane sigap membantu. Baju Chiko terbuka, dokter mulai mengobati punggung.

Di belakang, Zara diam diam memerhatikan Chiko yang sedang di obati. Dokter sudah selesai dengan tugas nya, Chiko kembali memakai baju.

" Jangan terlalu banyak gerak dulu, gerak nya pelan pelan saja" Ucap Dokter.

" Siap, dokter " Jawab Chiko

Dokter tersebut mengangguk, dan meninggalkan Chiko. Dokter tersebut di antarkan ke depan oleh sang Jendral, dan di ikuti oleh Zidane, dan beberapa ajudan lain.

Disitu tertinggal Zara. Mata Chiko dan Zara bertemu, keduanya saling tatap. Chiko tersenyum, entah kesambet apa, Zara ikut tersenyum.

Keduanya masih saling tatap, Chiko maupun Zara enggan untuk melepaskan pandangan nya masing masing.

" ZARAAA! AYO BERANGKAT NAK, SUDAH SIANGG" Teriak Pak Adhitomo.

Keduanya saling tersadar, Zara di buat kalang kabut.

𝐂𝐀𝐊𝐑𝐀𝐖𝐀𝐋𝐀 ( 𝐄𝐍𝐃)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang