Mashiho perlahan membuka matanya saat merasakan kedinginan disekujur tubuhnya. Setelah menyamankan pandangan matanya dia melihat kesekelilingnya dan baru menyadari kalau dia masih berada dimeja makan. Sepertinya dia ketiduran karena saat dia melihat jam sudah menunjukkan jam 7 pagi.
Saat akan kekamar memeriksa haruto sudah pulang atau belum ternyata haruto sudah ada diruang tamu dan sudah berpakaian rapi.
"Haru.. kamu udah mau berangkat? Maaf aku ketiduran. Pulang jam berapa tadi malam?" Tanya mashiho takut-takut sambil mendekat kearah haruto.
Namun haruto hanya menatapnya dari atas ke bawah dan mengunci sejenak pandangannya kearah kaki sebelah kiri mashiho yang otomatis membuat mashiho menyembunyikan kakinya.
Setelah itu haruto berbalik tanpa mengatakan apa-apa. Mashiho menggigit bibirnya, dia takut karena sepertinya haruto masih marah padanya.
"Haru... Si kembar katanya pengen ketemu." Seru mashiho memberanikan diri sebelum haruto menghilang dibalik pintu.
Haruto menghentikan sejenak langkahnya, melihat kearah mashiho.
"Lu bisa nemui mereka sesuka hati lu."
"Tapi mereka pengen ketemu ama kamu juga."
"Gw bakalan nemuin mereka kapan-kapan." Jawab haruto ketus.
"Ga bisa kah kita jemput mereka bareng seperti biasanya?" Tanya mashiho harap-harap cemas.
"Nggak.." jawab haruto ketus.
"Dan satu lagi.. " Lanjut haruto yang membuat mashiho yang sedari tadi menunduk jadi mendongak kearahnya.
"Stop sampai disini. Let's back to the way we live from the first time. Berhenti sok peduli, sok perhatian. Berhenti nanya-nanya gw. Berhenti ngurusin urusan gw. Let's go back like we don't know each other" Dengan begitu haruto pergi meninggalkan mashiho yang kini sudah mematung mencoba mencerna ucapan haruto.
Mashiho terduduk disofa, dia menggenggam tangannya sendiri, mulai berfikir keras lagi akan kesalahan yang dia baru perbuat yang membuat haruto semarah itu. Ga mungkin kan hanya gara-gara dia izin buat ketemu jihoon.
Mashiho mengusap air matanya, entah mengapa dia sangat cengeng akhir-akhir ini, dia jadi lebih gampang menangis. Saat ini dia ingin sekali dipeluk haruto, atau paling nggak mendapat kecupan dipipinya seperti yang biasa dilakukan haruto akhir-akhir ini.
Dia juga kesal dan sedih saat haruto menolak untuk menemui si kembar bersama-sama.
Oh ya, kalian masih ingan si kembar kan? Keponakan nya jeongwoo , rawoon dan yewon.
Beberapa bulan yang lalu, tepatnya dua bulan setelah ibu mashiho meninggal, tiba-tiba saja jeongwoo datang kerumah mereka membawa si kembar lengkap dengan tas kecil mereka.
"Bro.. tolong izinin mashiho jagain si kembar ya. Gw udah bingung ngasih alasan apa pada mereka. Mereka makin sering nangis sekarang minta ketemu mashiho." Kata jeongwoo hari itu dengan wajah memelasnya.
"Gw ga ngelarang, cuman gw ga mua lu ada saat mashiho jagain sikembar."
"Yaelah, takut amat gw ngambil mashiho dari lu."
"Gw ga takut, toh dia juga ga bakalan mau sama lho."
"Idih.. lu belum tau aja kalau gw itu..
Ah sudahlah. Lupakan" ucap jeongwoo cepat saat dia baru menyadari mulutnya yang tidak bisa dia kontrol dengan baik itu hampir membongkar rahasianya.Haruto mengernyitkan keningnya seolah meminta penjelasan, namun jeongwoo malah pamit pulang saat itu.
Hari itu yang kebetulan weekend dilewatkan si kembar dengan berjalan-jalan dengan mashiho dikebun binatang, plus dengan haruto tentunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
✓ One step closer (Mashiruto, Harushiho)
FanfictionBxb Mature Mashiruto Harushiho Intinya mashiho dan haruto dijodohin.