delapan belas

156 15 6
                                    

Setelah  mengusir wanita yang menemaninya tadi , haruto yang sudah sedikit mabuk memutuskan untuk tidak pulang dan malah memesan kamar hotel.

Disela-sela matanya yang sudah sangat mengantuk, dia menarik nafasnya dalam. Entah apa yang dia pikirkan.

" Lu bodoh Ruto." Haruto memarahi dirinya sendiri karena tadi dengan mudah nya melakukan hal yang sudah pasti akan melukai mashiho.

Dia berfikir keras saat ini. Siapakah sebenarnya yang paling dia cintai saat  ini, Mashiho atau Junkyu.

Ia, dia sudah sadar kalau dia juga sudah jatuh cinta pada mashiho tapi dia juga tidak bisa bohong kalau sebagian dari dirinya masih sangat mencintai junkyu.

Akhir-akhir ini hubungan mashiho dan haruto memang sangat baik-baik saja. Mereka juga bisa dibilang seperti pasangan yang saling mencintai. Namun, bukan berarti hubungan haruto dan junkyu semakin menjauh. Mereka bahkan semakin dekat juga. Mereka sering bertemu di apartment junkyu. Bahkan haruto selalu menyempatkan diri untuk keapartemen nya junkyu dulu sebelum pulang kerumah saat pulang kantor.

Menurut kalian haruto terlihat brengsek kan? Sebenarnya tidak, dia hanya seseorang yang takut kehilangan salah satu dari orang yang sangat dia cintai.

So, how about sex? Did haruto do it too with junkyu?

Jawabannya "Ia",  walaupan tidak sesering dan seintense dia melakukannya dengan mashiho.

Brengsek kan dia? Ia memang. Tapi dia tidak sebrengsek itu kok, paling nggak masih selalu ada perasaan bersalah dihatinya, pada mashiho ataupun pada junkyu.

"Kenapa kamu harus sebut-sebut jihoon lagi sih mashi." Bisik haruto lagi. Sebenarnya dia sudah hampir memutuskan untuk memilih mashiho beberapa hari terakhir ini. Tapi, mendengar mashiho sangat  ingin ketemu jihoon dan mashiho bahkan menemui jihoon dihotel membuat haruto merasa dihianati.

Dia tidak suka dicintai setengah hati. Apa yang terjadi pada hubungannya dan junkyu dulu membuat ada sedikit  trauma dihatinya.

Dia sangat merasa tersakiti dan dihianati saat junkyu yang dia kira sangat mencintainya diatas segalanya malah tega meninggalkannya begitu saja.

Saat haruto akan memejamkan matanya, bayangan mashiho saat ini memenuhi kepalanya.

Ckkkkkk

Haruto terduduk saat membayangkan kalau mashiho saat ini pasti masih menangis karena kelakuannya tadi.

Haruto sekilas melihat jam sudah menunjukkan pukul 10 malam.

Dan setelah memutuskan, diapun berdiri dan meraih dompet dan ponsel yang tadi dia letakkan diatas meja.

Dia memutuskan untuk pulang karena takut mashiho akan melakukan sesuatu yang buruk.

Sepanjang perjalanan haruto merasa tidak tenang karena tidak biasanya mashiho tidak nge-spam pesan kepadanya, itu artinya hal tadi membuat mashiho sedih atau mungkin marah padanya.

Namun sesampainya di rumah, haruto mengernyitkan kening saat mengenali ada mobil jeongwoo disana.

Ohhh, haruto baru ingat ini jadwal sikembar bermain dengan mashiho, jadi pasti jeongwoo datang untuk menjemput sikembar. Haruto menarik nafas lega, paling nggak mashi ada temannya yang akan mencegah mashi melukai dirinya sendiri.

Haruto turun dari mobilnya dan memasuki rumah nya perlahan. Namun alangkah marah dan emosinya dia saat apa yang dia lihat di sofa ruang tamu.

"Brengsek" Teriak haruto penuh amarah saat dengan mata kepalanya sendiri dia melihat jeongwoo yang mengukung tubuh mashiho, sedang menyesap bibir mashiho yang tidak menampakkan perlawanan sedikitpun. Mashiho bahkan mengalungkan tangannya keleher jeongwoo.

✓ One step closer (Mashiruto, Harushiho)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang