empat belas

187 26 3
                                    

⚠️⚠️⚠️⚠️

Mashiho saat ini sedang duduk di living room mereka, dia sedang menunggu haruto pulang dari kantor. Entah kenapa daritadi dia tampak gelisah dengan jantung yang berdetak tidak karuan.

Sesekali dia berlari kekamarnya untuk memastikan tidak ada yang kurang dengan penampilannya.

Setelah pulang dari rumah sakit dia bertekat akan menyerahkan dirinya sepenuhnya pada haruto malam ini. Dia mandi paling lama dari biasanya, memastikan semua sudut tubuhnya bersih dan wangi. Mengaplikasikan riasan tipis kewajahnya yang membuat wajahnya lebih merona, menarik, tampan dan cantik diwaktu bersamaan.

Dia juga sengaja hanya menganakan kemeja putuh kebesaran milik haruto tanpa mengenakan celana dan hanya mengenakan dalaman.

Dia sedari tadi gelisah menunggu kedatangan haruto bahkan dia malu-malu dan tersipu sendiri saat membayangkan haruto akan menyentuhnya.

Entah sudah berapa kali dia melihat jam saking gelisahnya.

Haruto yang kini sudah berada diparkiran memejamkan matanya sambil senderan kekursi.

Hari ini dia merasa sangat lelah membereskan semua kekacauan yang ada dikantornya setelah dia tinggal beberapa hari.

Seharian ini tenaganya juga seperti terkuras karena memang seharian ini emosinya tidak bisa dia kontrol. Ini kali pertama dia memarahi hampir seluruh karyawan dikantornya.

Dia sangat marah karena bawahannya tidak langsung melaporkan kepadanya kalau ada vendor yang melarikan duit perusahaan dan lumayan gede.

Haruto menarik nafas dan memejamkan matanya sejenak, sepertinya dia belum berniat beranjak dari posisinya saat ini, dia masih perlu menenangkan diri, dia tidak mau emosinya yang masih menyala-nyala nanti membuatnya tidak sengaja menyakiti mashiho karena marah-marah.

"Hah...." Haruto menghembuskan nafasnya kasar, setelah itu di menarik nafas dalam dan keluar dari mobilnya. Dengan langkah kelelahan dia berjalan menuju pintu dan membukanya.

Menutup kembali pintu rumah mereka, namun sesaat kemudian dia kaget saat tubuh mungil meshiho menerjangnya hingga kini tubuh mungil itu terlihat nyaman digendongannya.

Haruto menarik nafas dalam mencium aroma wangi dari tubuh mashiho dan entah kenapa aroma tubuh mashiho membuat mood nya makin membaik.

Dengan sedikit mengernyitkan matanya haruto menatap mashiho yang kini juga sedang menatap kearahnya dengan senyum malu-malu dan wajah merona. Dia agak kaget dengan sikap mashiho yang seperti ini tapi tidak bisa dia pungkiri kalau ada rasa senang dan bahagia yang memenuhi hatinya saat ini.

"Ada apa hmmm??" Tanya haruto lembut yang sekejap kemudian dia merutuki dirinya sendiri karena bingung sejak kapan dia jadi sok lembut dan manis kayak gini.

Mashiho hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban buat Haruto. Dia makin mengeratkan lingkaran kakinya dipinggang haruto dan mengalungkan tangannya dileher Haruto yang kini mulai berjalan kearah sofa.

Tubuh mungil mashiho memang terasa ringan, namun lama kelamaan pegal juga.

"Heheh..." Mashiho terkekeh setelah haruto mendaratkan pantatnya disofa dan otomatis mashiho kini duduk dipangkuan haruto.

"Kenapa sih?" Tanya haruto dengan tawa diwajahnya akibat melihat kekehan mashiho tadi.

"Ga ada apa-apa." Cicit mashiho sambil terus mengunci tatapan mereka dengan haruto.

"Trus kenapa clingy gini?" Tanya haruto lagi yang kini menarik pinggang mashiho hingga tubuh mereka tanpa jarak sekarang.

Huah... Entah kemana perginya masalah dan amarah haruto yang dia bawa dari kantor tadi. Karena yang terlihat diwajahnya saat ini hanya tawa dan kebahagiaan plus rasa gemas melihat tingkah mashiho.

✓ One step closer (Mashiruto, Harushiho)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang