dua puluh tiga

112 18 11
                                    

Saat ini haruto sedang tiduran dikamarnya dengan mashiho dulu. Bibirnya tersenyum tipis saat mengingat obrolan kecil nya dengan mashiho.

Hari itu after sex mereka, dengan posisi berpelukan dan masih naked mashiho tiba-tiba nyeletuk.

"Haru, si kembar lucu ya." Sambil senyum dengan mata berbinar mashiho berkata.

"Ia lucu... " Senyum haruto juga setelah membubuhkan kecupan dibibir mashiho.

"Mereka berdua itu pengen aku dandanin terus kayak prince dan princess. Gemes bangat..."

"Ouchhh" Haruto meringis saat itu karena mashiho menggigit pipinya.

"Joohajun anak kak Hyunsuk juga lucu bangattttt, pipinya kayak bakpao gitu pengen tak unyel-unyel terus."

"Hahaha.." haruto hanya tertawa ditengah excitednya mashiho.

"Beomha anak kak yoshi juga gemes bangat ga sih Haru? Mata bulatnya itu loh, aishhh gemas aku."

"Ia Beomha gemes bangat.." Haruto tidak fokus karena pergerakan acak mashiho diatas tubuhnya jujur membuat dia kembali menegang. Tapi dia tidak ingin menyudahi kegembiraan mashiho bercerita.

"Trus nayoon, cantik bangat anak kak Asahi itu, pengen aku culik aja dia. Lucu, gemesssssss."

"Dih.. akunya jangan dicubitin." Haruto meringis karena sedari tadi mashiho mencubit gemas pipi haruto.

Namun tiba-tiba aja mashiho berhenti sambil terus menatap kesal kearah Haruto sambil manyun. Haruto mengernyitkan kening melihat perubahan mood mashiho.

"Kenapa hmmm?" Tanyanya lembut sambil mendekap mashiho.

"Kamu ga peka bangat ya, males aku." Lanjut mashiho sambil kini sudah membuang tatapannya dari haruto dan kini pipinya sudah nyender nyaman didada bidang Haruto.

"Kamu ga nangkep maksud aku ngomongin mereka apa?" Mashiho makin manyun namun jarinya tidak berhenti menggambar abstrak didada haruto.

Haruto terkekeh, dia membalik tubuh mashiho hingga kini berada dikukungannya.

"Mau punya anak berapa hmmm?" Tanya haruto sambil smirking yang membuat tubuh mashiho bergerak gelisah. Aura intimidasi Haruto sungguh membuat nya gila.

"Mau 12." Jawab mashiho malu-malu.

"Hah banyak bangatttttt." Haruto kaget dan terbahak.

"Biarin aja, biar rame Haru...." Mashiho kesal melihat respon haruto.

"Kalau 12 orang sifat nya kayak kamu semua aku sih ga masalah sayang. Lah kalau kayak aku? Kamu yakin sanggup ngadepin? Hahaha" Haruto bercanda namun cukup membuat mashiho bergidik.

" 2 aja ya." Lanjut haruto sambil mengecup seluruh wajah mashiho.

"Heheh, okkkkkk." Jawab mashiho kegirangan.

"Ga mauuuu masih sakitttttt." Jawab mashiho panik sambil teriak setelah haruto berbisik ditelinganya "mau coba bikin lagi ga sekarang?"

Haruto terkekeh, dia membawa mashiho kedalam pelukannya, mengusap sayang punggung mashiho.

"Lagian kamu tuh kalau mau ngeluarin di perut aku baca doa dulu, biar jadi. Huhhhh." Omel mashiho

"Ya Tuhan random bangat...." Batin Haruto sambil terkekeh.

Haruto mengusap air matanya yang sedari tadi tanpa dia sadari sudah membasahi pipinya.

Sudah seminggu semenjak dia tau junkyu mengandung anaknya. Haruto belum bercerita apapun pada orangtuanya. Baik mengenai perceraian nya dengan mashiho ataupun mengenai kehamilan junkyu.

✓ One step closer (Mashiruto, Harushiho)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang