"Ehhhhh..."
"Akhhh...hihihi..."
"Hmmmm..."
Sedari tadi, 3 nada itu yang keluar dari mulut haruto yang kini tiduran ditempat tidurnya
"Ehhhhh..." Nada itu akan keluar dari mulut haruto saat dia menyadari dirinya senyum-senyum sendiri seperti orang gila sambil memegangi bibirnya.
Kemudin dilanjut dengan "Akhhh...hihihi..." Saat dia kembali terbayang saat mashiho menciumya 2 hari lalu. Meskipun akibat ciuman itu dia putus dari wonyoung, kini dia malah selalu candu dengan aroma nafas mashiho, bibir ranum lembut mashiho saat menyentuh bibirnya, manisnya lumatan tipis mashiho dibibirnya hingga kini mampu membuat dia tertawa tersipu bahkan sampai tertawa-tawa sendiri bak remaja yang baru jatuh cinta.
Namun lama-kelamaan "hmmmm" akan keluar dari mulutnya saat sudah larut namun dia belum bisa terpejam karena ciuman itu masih melekat jelas diingatannya walaupun itu sudah 2 hari yang lalu.
Seperti saat ini meskipun sudah pukul 1 malam dia terpaksa harus turun dulu ke pantry untuk minum susu hangat, kata orang susu hangat bisa membantu untuk tidur nyenyak.
Dengan langkah gontai dia turun keruang tamu dan segera menyalakan lampu
"Setan.. bajingan." Haruto hampir saja terjungkal kebelakang karena sesaat setelah dia menyalakan lampu dia kaget melihat sosok duduk di sofa dengan memeluk kakinya dan menyembunyikan wajahnya dilututnya.
"Brengsek lu mashi, ngagetin gw aja. Ngapain sih lu kayak setan duduk disitu, dengan lampu dimatiin lagi." Gerutu haruto sesaat setelah meyakini bahwa sosok itu adalah mashiho.
Sebenarnya haruto sudah 2 hari ini sama sekali ga ketemu dengan mashiho. Dia pikir mashiho sedang menghindarinya, mungkin dia membenci haruto karena dialah penyebab mashiho putus dengan jihoon.
"Lu ga punya mulut ya nyet, malah ga jawab." Kata haruto sambil mendorong kepala mashiho agak mendongak ke arahnya.
"Ehhhhhhh." Haruto kaget saat mashiho malah hampir terjatuh dari sofa. Kalau bukan karena haruto dengan sigapnya menangkap kepala mashiho dengan bahunya mashiho pasti sudah terjatuh kelantai.
Untuk sejenak haruto membiarkan mereka dalam posisi itu dan sepertinya mashiho juga berpikiran demikian. Haruto tiba-tiba merasakan jantungnya menjadi tidak karuan.
Haruto bingung dan gelagapan saat dia mendengar isakan mashiho. Dan bersamaan dengan itu mashiho menengadah melihat dengan penuh kebencian.
"Puas lu sekarang anjing?" Teriak mashiho sambil memukuli pundak haruto. Haruto terdiam, entah kenapa dia merasa hatinya sakit melihat keadaan mashiho seperti saat ini.
Haruto membiarkan mashiho memukulinya karena tidak sakit sama sekali, karena mashiho juga sepertinya tidak ada niat memukul haruto untuk menyakiti haruto. Dia memukul haruto seolah hanya ingin membuang putus asanya sendiri
Namun beberapa saat kemudian, haruto menahan kedua lengan mashiho dengan lembut, menatap mashiho yang baru haruto sadari wajah itu tampak sangat pucat saat ini. Dan juga tubuh mashiho terlihat lemah dan lelah saat ini. Padahal biasanya mashiho selalu terlihat segar dan kuat.
"Apakah dia dua hari ini hanya mengurung diri dikamarnya karena selalu mengingat jihoon? Itu artinya sudah 2 hari dia tidak menjenguk ibunya? Atau jangan-jangan dia bahkan tidak makan 2 hari ini?" Monolog haruto sambil terus menatap sayang kearah mashiho namun malah dibalas tatapan benci dan kesal oleh mashiho.
"Sok kuat doang berarti lua, aslinya lu lemah ternyata. Putus dari 1 laki-laki aja kok bisa-bisanya kamu malah terpuruk dan kayak orang paling menderita gini. Sama gw aja lu selalu bringas kayak macan. Lemah bangat sih lu." Haruto berkata dengan ekspresi cueknya, sementara mashiho masih melihat dengan tatapan sangat marah ke haruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
✓ One step closer (Mashiruto, Harushiho)
FanfictionBxb Mature Mashiruto Harushiho Intinya mashiho dan haruto dijodohin.