dua puluh

132 14 6
                                    

Flashback on

"kalau begini terus ga akan ada pelanggan yang mau sama lu. Mami ga mau tau, pokoknya kalau malam ini kamu belum punya pelanggan, mami bakalan pecat kamu. Ini sudah seminggu dan belum satu orangpun yang mau jadi pelanggan kamu karena syarat tidak masuk akal kamu itu. Menyesal mami nerima kamu kemaren, udah ngasih pinjem kamu 20jt lagi. Kalau begini terus kapan kamu bisa ngembaliin duit mami hah?"

"Kamu harusnya tau diri dong, kalau mau tetap jaga kesucian kamu ya jangan kerja disini. Jadi penghibur tapi ga mau di bobol."

Mashiho yang sedang diceramahi dengan suara marah-marah hanya bisa menunduk sambil sesenggukan. Dia tidak tau harus menjawab apa, karena semua yang dikatakan Mami benar adanya.

Mami adalah panggilan mereka pada wanita yang menyalurkan jasa mereka, untuk menghibur laki-laki hidung belang. Namun mashiho masih tetap dengan pendiriannya, dia tidak mau dibobol, dia akan melakukan apa aja selain melakukan sex sampai inti.

Oh ya, saat ini mereka sedang berada di salah satu ruangan  di bar tempat mashiho bekerja milik si Mami.

"Tidak usah manangis, saya tidak akan kasihan. Mami tidak mau tau, pokoknya malam ini kamu harus dapat pelanggan tetep, kalau tidak mami tidak akan segan-segan jual kamu sampai kamu bisa lunasin utang kamu."

Si mami berkata dengan penuh amarah, kemudian meninggalkan mashiho begitu saja.

Mashiho yang masih menangis berlari ke kamar mandi. Dia menangis sejadinya karena dia seperti terjerumus dijalan pintas yang diambilnya sendiri.

Seminggu lalu saat dia sedang dalam keadaan sangat semangat karena hari pertama masuk kampus, sekejap saja harus merelakan dia meninggalkan kuliahnya karena ibunya tiba-tiba sakit dan butuh biaya besar untuk biaya operasi ibunya dihari itu juga.

Lelah mancari pinjaman tetapi tidak ada yang mau memberikan, lelah mencari pekerjaan yang mau memberikan gaji di awal, tapi tidak membuahkan hasil apa-apa. Hingga salah seorang kenalan yang tidak sengaja ditemuinya dihari itu menyarankan mashiho untuk mencari kerjaan ditempat dia bekerja sekarang. Awalnya mashiho tidak mengira kalau pekerjaan yang dimaksud adalah sugar baby, tapi mashiho tidak punya pilihan lain lagi. Dia harus mendapatkan duit secepatnya.

"Mashi, lu dipanggil mami tuh diruangannya." Doyoung salah seorang bartender disana berkata dengan nada sinis.

"Lu ga apa-apa?" Tapi akhirnya doyoung berkata dengan suara lembut setelah melihat wajah sembap mashiho. Doyoung juga mengusap punggung mashiho dengan lembut sambil berkata "sabar ya."

Mashiho dan doyoung bisa terbilang dekat sebagai rekan kerja walaupun masih seminggu. Hanya saja doyoung juga gregetan pada mashiho karena prinsip mashiho. Dia kerja di tempat seperti ini tapi tidak mau dibobol, kan aneh.

"Gw baik-baik aja kok." Ucap mashiho sambil tersenyum agak dipaksa, lalu kemudian dia pamit pada doyoung untuk menemui si Mami.

"Nah itu dia orangnya." Mashiho kaget saat mendengat suara cerah si Mami saat dia sudah tiba diruangan si Mami, sangat jauh berbeda dengan reaksi si Mami beberapa saat yang lalu.

"Sini sayang, duduk dulu." Mashiho semakin dikagetkan sifat manis si Mami, dia bahkan menarik tangan mashiho lembut, menuntunnya duduk di sofa diruangan Mami.

"Silahkan Pak kenalan dulu." Mashiho akhirnya menyadari ternyata disana ada sosok lain selain dia dengan Mami. Tadi dia terlalu terpaku pada perubahan sikap si Mami yang membuat mashiho tidak perduli keadaan sekitar.

"Seperti yang saya bilang tadi, saya mau dia selama 4 bulan, saya setuju semua syarat yang dia ajukan, termasuk tidak ada sex sampai inti. Dan ini silahkan diterima, bayaran untuk 4 bulan ini."

✓ One step closer (Mashiruto, Harushiho)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang