sepuluh

428 32 9
                                    

Haruto kembali ke ruang tamu vila tanpa junkyu. Dia mengernyitkan keningnya saat menyadari ruangan itu sudah sepi dan tidak menemukan mashiho disana.

Haruto tidak ambil pusing karena pikirnya yang lain sudah ngasih tau mashiho nomor kamar mereka. Haruto melangkah perlahan ke atas, banyak hal yang ada dipikirannya saat ini. Pertemuannya dengan junkyu, cinta pertamanya yang sudah  hampir 4 tahun tidak pernah bertatap muka dengannya semenjak mereka memutuskan untuk putus. Haruto tidak bisa menyangkal kalau setelah ketemu lagi dengan junkyu, haruto menyadari kalau rasa itu masih ada. Detak jantungnya masih berdegup kencang untuk junkyu dan matanya masih selalu terpesona dengan semua tentang junkyu.

Selain tentang junkyu, haruto juga sedari tadi tidak bisa tidak penasaran dengan hubungan antara jeongwoo dan mashiho. Karena pertemuan mereka tadi sangat jauh dari ciri-ciri orang pertama kali bertemu.

"Ngapain?" Suara berat haruto terdengar menakutkan. Saat ini emosi dan amarah seperti bercampur dengan darahnya hingga bisa berasa disekujur tubuhnya yang kini ikutan panas, karena hatinya yang panas saat melihat didepan kamar nomor 3, Jeongwoo yang lebih tinggi sekitar 1 kaki dari mashiho sedikit menunduk, dan mendekatkan wajahnya kepada mashiho, sedangkan kedua tangan jeongwoo memegang pundak mashiho. Haruto berpikir kalau jeongwoo akan mengecup kening mashiho, dan karena itulah haruto langsung menunjukkan eksistensinya agar jeongwoo tidak jadi mencium mashiho.

Jeongwoo dan mashiho kaget melihat haruto sekarang sudah berdiri didepan mereka. Namun setelah menunjukkan wajah tidak sukanya akan apa yang baru dia lihat, haruto langsung pergi meninggalkan mashiho dan jeongwoo tanpa menunggu respon dari mereka. Tentu saja mashiho segera mengikuti haruto, walau dia terus menjaga jarak.

Jangan salah sangka, jeongwoo hanya mencoba menenangkan mashiho tadi yang menangis sehabis melihat haruto dan junkyu ciuman. Dan dia ga ada niat nyium mashiho kok, haruto nya aja yang lebai.

Sesampainya didalam kamar, haruto langsung membaringkan tubuhnya diatas tempat tidur tanpa peduliin mashiho yang juga sebenarnya sedang tidak ingin ketemu haruto. Dia ingin tanya tentang ciuman haruto dengan junkyu, tapi mashiho cukup tau diri dan batasan. Dia menggigit bibir bawahnya menahan rasa sakit mengingat dia tidak punya hak untuk mencampuri urusan haruto. Tidak pernah ada kata cinta diantara mereka dan mereka menikah karena dijodohkan.

"Haru" panggil mashiho lembut.

"Diam.." balas haruto dengan sedikit nada tinggi. Sedari tadi dia menahan diri agar tidak melihat wajah mashiho, takut amarahnya akan membuncah.

"Ga jelas lu, anjing." Jawab mashiho yang emosi mendengar ucapan dan nada bicara haruto. Mashiho kesal karena tanpa alasan dan sebab haruto malah marah padanya, bukannya dia ya yang seharusnya marah?

Mendengar ucapan kasar mashiho, haruto bangkit dari tidurnya dan langsung mendekat ke mashiho. Dia meraih lengan mashiho kasar, dan makin kesal melihat wajah kesal mashiho. Rasa cemburunya makin menguasai saat dia ingat saat tadi mashiho dan jeongwoo saling  menatap, wajah malu-malu dan merona mashiho, senyum tipis yang sangat manis, tatapan lembut yang penuh puja. Haruto merasa kalau mashiho tidak pernah menatapnya seperti itu, dan itu membuat harga diri haruto terasa diinjak-injak.

"Bilang apa lu barusan?"

"Lu ga jelas anjing, gw manggil lu baik-baik lu malah marah ga jelas." Jawab mashiho dengan nada penuh penekanan.

Haruto mempererat cengkramannya dilengan mashiho dan menatap bringas kearah mashiho yang kini sedang manahan sakit dilengannya.

"Lepasin.." teriak mashiho tapi masih tetap tidak dipedulikan haruto, dia masih dengan emosi yang menyala-nyala.

"Sakit...." Sikap garang mashiho yang tadi kini berubah menjadi ringisan pilu dan manja. Entahlah apa karena memang lengannya sakit bangat atau karena dia baru sadar kalau dia ga suka ekspresi haruto yang sekarang, mungkin karena beberapa hari ini haruto sedikit bersikap manis padanya jadi dia tau kalau ada versi haruto yang lain yang jauh lebih dia suka. Versi haruto yang menatapnya lembut dan tulus.

✓ One step closer (Mashiruto, Harushiho)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang