Part ini akan kebanyakan cerita dari orangtua Haruto, semoga tetap di baca. Voment juga please biar makin semangat lagi nulisnya.
Bagai disambar petir haruto dengan tubuh bergetar mencoba mencerna penuturan papanya. Dia bisa merasakan dekapan kedua orangtuanya semakin kuat ditubuhnya.
Tunggu, kalau mashiho anak kandung orang tuanya, maka dia siapa? Ga mungkin kan dia anak kandung juga? Karena ga akan mungkin orangtuanya menjodohkan kedua anak kandung mereka. Kesimpulannya, berarti Haruto bukan anak kandung orangtuanya?
Haruto merasakan seluruh tubuhnya melemah. Apa ini? Ini ga mungkin.
Dia seperti ingin menolak semua kenyataan yang baru saja diungkap orangtuanya.
Bukan karena dia takut melepas gelarnya sebagai anak dari salah satu orang tarkaya di kotanya, tapi karena sayang dan cinta nya pada kedua orangtuanya.
"Dulu.. mama sama papa setelah penantian 5 tahun akhirnya bisa bernafas lega karena akhirnya mama mengandung. Saat itu walaupun masih hidup sederhana, saking bahagianya papa ngumpulin uang buat bisa bawa mama kamu jalan-jalan keluar negri.
Saat itu hanya kebahagiaan yang mama sama papa rasakan, bukan cuma kami, semua nya juga berbahagia dengan kehamilan mama kamu. Nenek kakek kamu, semua sahabat-sahabat mama juga sudah tidak sabar menunggu kelahiran bayi dalam perut mama.
Namun kebahagiaan itu ternyata hanya sebentar menjadi milik kami. Saat liburan tiba-tiba mama mengalami pendarahan, kami segera ke RS , but we are late, we already lost the baby"
Haruto melihat kearah mamanya yang sedang mengusap air matanya sambil menatap kosong, sepertinya dia teringat masa-masa menyedihkan dalam hidupnya saat kehilangan bayi nya.
Haruto juga masih bisa melihat rasa bersalah di wajah kedua orangtuanya, mungkin mereka menyalahkan diri mereka karena masih nekat liburan di masa-masa kehamilan mamanya yang sudah mendekati 8 bulan. Yah, walaupun orangtuanya saat itu hanya menghabiskan waktu dipenginapan mereka dan ditempat-tempat kuliner yang gampang dijangkau.
Haruto tetap diam walau sebenarnya dia tidak sabar mendengar kelanjutan cerita mamanya, dia ingin segera tau siapa dia sebenarnya.
"Saat papa dan mama dalam keadaan terpuruk, kami belum berani mengabari siapapun karena tidak tega mengabarkan berita yang pasti akan membuat keluarga bersedih."
Mr watanabe kembali bercerita.
"Hari itu tanpa sengaja papa dan mama mendengar suster yang sedang membicarakan seorang ibu yang meninggal ketika melahirkan, entah kenapa tanpa saling bicara mama dan papa sama-sama saling tergerak ingin mengadopsi bayi itu."
Jantung Haruto berdetak, 'maybe its me, so i am just a replacement?', haruto merasakan sesak didadanya.
"Waktu pertama kali melihat bayi itu di ruang inkubasi, we falling in love already. Kami langsung mengurus segala sesuatunya, walaupun surat-surat yang perlu kami sediakan banyak, tapi semuanya bisa cepat selesai karena seperti selalu dimudahkan."
"Ayah..?" Haruto bertanya ragu-ragu.
"Bayi itu lahir dari pasangan yatim piatu yang sama-sama berhasil meraih mimpi mereka. Namun sayangnya si ayah sudah terlebih dahulu meninggal sebelum sempat melihat sibayi lahir. Kami tau semua ini dari dokter yang menjadi dokter kandungan si ibu."
Haruto menangis, dia memang tidak mengenal orangtua kandung nya, tapi ada sesuatu yang seperti menimpa dadanya hingga terasa sangat sakit.
"Kami pulang kesini ke bersama 2 bayi, bayi yang udah meninggal dan bayi yang masih hidup, karena kami tidak mau anak kami dimakamkan jauh dari kami."
KAMU SEDANG MEMBACA
✓ One step closer (Mashiruto, Harushiho)
FanfictionBxb Mature Mashiruto Harushiho Intinya mashiho dan haruto dijodohin.