25• Pipi Merah

123 14 0
                                    

Katakan padaku jika pertanda jatuh cinta itu adalah gila, maka sadarkan aku!

°°°

Gila!

Gila!

Gila!

Bara menggerutu sejak tadi, dan itu tak luput dari pandangan Kevas dan Geon. Karena sekarang mereka tengah berada di apartemen Kevas.

"Curiga gak sih Bara abis kesambet?"

Geon yang juga merasa aneh atas tingkah Bara hari ini mengangguki, "Bisa jadi."

"Curiga tadi tuh anak pipis sembarangan!" ucapan Kevas sontak memancing jiwa refleks Geon beraksi memukuli kepala Kevas.

"Lo kira anak kecil!"

"Sakit bego!" keluh Kevas, "Ya Lo pikir aja njing, dari balik tadi bolak-balik kek setrikaan rusak."

"Lo kenapa dah Bar?" akhirnya Kevas bersuara, pusing juga melihat Bara bolak-balik begitu.

Bara yang menyadari aksi anehnya, lantas merutuki diri dalam hati.

Sial, salahkan pada Hanin yang menangis!

Bara sontak langsung ikut duduk pada kedua temannya yang telah sibuk bermain game. Tapi tetap menatapnya heran.

"Tuh kan kata gue kesambet Yon!" seru Kevas.

Geon mengangguki kepalanya cukup heran jika ada setan yang merasuki setan.

Untuk meredakan kecanggungannya sendiri Bara berdalih bertanya tentang Alleshea, "Cea belum balik?"

"Ya menurut Lo?!" ngegas Kevas.

Tadi memang Cea hendak keluar bersama pengasuhnya, Mbak Sarah. Dan memang sekarang mereka belum pulang.

"Mikirin apaan Bar?" tanya Geon.

"Kayak orang kelilit utang aja lu!"

Bara tetap diam, menikmati rokoknya dan mengabaikan kicauan suara kedua temannya.

"Bukan bokap Lo kan ya?" tanya Kevas hati-hati. Mendengar ucapan Kevas membangkitkan mood buruk milik Bara.

"Gak usah bahas dia!" Ucap Bara aura nya kembali menajam.

"Eh iya Yon, si Hanin kemaren lo yang nganterin?" pertanyaan Kevas sontak mencuri atensi mereka.

"Iya," Jawab Geon.

"Kenapa Lo anter?"

Kevas menoleh pada Bara, "Ya pikir aja sendiri Debara! Kita balik itu udah jam berapa bangsat!"

"Lo naksir Hanin?" Ucap Bara to the point.

Geon sontak menoleh cepat pada Bara.

"Kayak gak ada kerjaan aja Lo bar!"

"Gue tanya Geon, Arkevas!"

"Njir!" Kevas mengumpat pelan.

Geon menunjukkan raut bingung nya, "Kalo iya emang kenapa?"

"Anjir yon!" Ucap Kevas yang ketar-ketir ketika melihat raut watados milik Geon.

"Dia cewek gue!"

Belum sempat Geon bicara Kevas lebih dulu memotong, "Weswes lu kesambet beneran Bar?!"

" Lo ngaku gitu buat apa?" tanya Geon santai.

Bara menahan tangannya untuk tak mencengkram bahu Geon, "Dia cewek gue! Dan gue gak suka siapapun ngusik milik gue!"

Hening Untuk Bara [TERBIT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang