2. Pinangan Nyonya Jung

29 5 0
                                    

“Shinhye, bagaimana pendapatmu tentang pernikahan?” Tiba-tiba Nyonya Jung bertanya. Shinhye tersenyum.

“Saya tidak pernah memikirkan tentang hal itu Nyonya Jung. Saya juga tidak pernah punya waktu untuk berpikir tentang mempunyai pacar.”

“Jika tiba-tiba, seseorang memintamu untuk menikahi anaknya, apa yang akan kamu lakukan?”

“Saya pikir saat ini bukan waktu yang tepat. Saya masih harus melanjutkan pendidikan saya, benar kan?”

Nyonya Jung mengangguk. Dia menatap Shinhye yang sedang bermain dengan Eunmi. Cucunya itu cekikikan saat Shinhye berbicara padanya. Seolah-olah dia bisa mengerti apa yang Shinhye bicarakan. Nyonya Jung tersenyum.

“Shinhye ya, bagaimana jika kamu masih bisa kuliah setelah kamu menikah?”

Shinhye menoleh pada Nyonya Jung. Dia tersenyum manis seperti biasanya. “Jika saya menikah, tidak ada kesempatan bagi saya untuk kuliah lagi. Waktu saya akan dihabiskan bersama keluarga saya.”

“Shinhye. Aku lihat kalau kamu menyukai anak-anak.”

“Deh Nyonya Jung. Saya tinggal bersama mereka selama 17 tahun.” Shinhye tersenyum dan menggoda Eunmi. Bayi itu cekikikan lucu saat melihat Shinhye. “Bagaimana unnie begitu tega meninggalkan dia Nyonya Jung. Kalau saya, saya lebih baik mati daripada meninggalkan anak saya.”

Nyonya Jung memegang tangan Shinhye. Shinhye menoleh padanya.

“Wae Nyonya Jung?”

“Aku akan menanyakan sesuatu. Aku harap kamu tidak akan takut.”

Shinhye tertawa. “Saya tidak akan takut. Katakan saja.”

“Apa kamu mau menjadi eomma-nya Eunmi?”

Tawa Shinhye memudar. Dia menatap Nyonya Jung tidak percaya.

“Apa itu benar? Hal yang aku dengar?” Shinhye berbicara dalam pikirannya.

Nyonya Jung menggoyang lengan Shinhye saat dia tidak merespons. “Shinhye.”

“Apa Anda serius saat Anda bertanya pada saya mengenai pertanyaan itu Nyonya Jung?”

Nyonya Jung tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

Shinhye mengalihkan pandangannya pada Eunmi yang sedang bermain dengan jari-jarinya. Dia tersenyum.

“Saya menyukai anak-anak dan saya menyukai Eunmi.” Dia berhenti sejenak dan berpaling pada Nyonya Jung. “Tapi menikah secepat ini, itu tidak pernah terpikir dalam pikiran saya sama sekali.”

“Apa itu artinya tidak Shinhye?”

Shinhye mengangguk. “Mianhe Nyonya Jung. Saya tidak bisa.”

Nyonya Jung mendesah. “Apa kamu tidak bisa berpikir dulu? Aku mengharapkan jawaban positif darimu.”

Shinhye memberikan senyuman. “Tidak ada yang perlu dipikirkan Nyonya Jung. Saya hanya seorang anak yatim piatu sementara Anda berasal dari keluarga terhormat. Anda dikenal oleh banyak orang. Bukankah itu akan memalukan jika Anda menerima saya sebagai menantu Anda? Saya bahkan tidak tahu siapa orang tua saya.”

“Aku tahu itu Shinhye~ya. Aku tahu semuanya. Aku teman Nyonya Lee, ingat? Dan aku juga mengenalmu. Kamu adalah orang yang paling cocok untuk menggantikan tempat ibunya Eunmi.” Nyonya Jung berkata dengan nada memohon.

Shinhye tersenyum saat dia melihat Eunmi lagi. Dia tidak menjawab.

“Aku benar-benar membutuhkanmu untuk membawa kebahagiaan bagi Yonghwa. Dia berubah Shinhye. Dia hidup hanya untuk Eunmi. Dia tidak punya kehidupan lagi.” Nyonya Jung mulai menangis. Dia terlalu sedih. Yonghwa hanya anak satu-satunya. Dia benar-benar ingin melihat Yonghwa tersenyum seperti dulu.

Reach For The RainbowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang