9. Apa Yang Dia Lakukan

27 6 0
                                    

Shinhye berjalan menuju ponselnya saat itu bergetar. Dia tersenyum saat melihat sang penelepon.

“Oppa.” Dia menjawab penuh semangat.

“Oh. Kamu masih ingat aku?”

“Oppa. Kenapa Oppa berkata begitu? Tentu saja aku ingat Oppa.” Dia cemberut.

“Kalau begitu kenapa kamu tidak meneleponku?”

“Mian, Oppa. Aku sibuk. Waktuku penuh untuk mengurus Eunmi dan rumah.”

“Jinja? Tidak apa-apa. Aku membantu Appa di perusahaan sementara waktu ini.”

“Benarkah? Itu bagus, Oppa. Oppa bisa menerapkan apa yang Oppa pelajari di universitas.” Kata Shinhye sambil tersenyum bahagia.

“Terima kasih, Shin.”

“Tidak masalah, Oppa.”

“Di mana kamu sekarang?”

“Di kamarku. Aku baru saja menidurkan Eunmi.” Bohong Shinhye.

“Apa kamu sedang flu? Kamu terdengar seperti sedang flu”

“Ndeh. Hanya sedikit flu.” Dia berbohong lagi.

“Kapan aku bisa melihat dongsaeng-ku lagi? Aku agak merindukannya.” Woobin terkekeh.

“Aku juga merindukanmu, Oppa. Aku akan tanya pada Yonghwa ssi dulu ndeh.”

“Ndeh. Pakai baju hangat. Jaga dirimu baik-baik.”

“Oppa juga.”

Woobin mengakhiri telepon itu. Dia tersenyum. “Uri Shinnie, masih terdengar seperti seorang gadis kecil yang ceria.”

Di sisi lain, Shinhye menatap layar ponselnya. Dia sebenarnya ingin menceritakan semua penderitaannya pada Woobin, tapi dia tidak bisa. Dia memilih jalan ini dan dia harus melewatinya tanpa menyusahkan Woobin.

Dia mendesah. Dia berjalan ke tempat tidurnya dan mencium pipi Eunmi. Dia membelai rambut Eunmi sebelum berjalan turun ke lantai bawah lagi, bergabung dengan Nyonya Jung di dapur.

“Shinhye. Aku sudah masak supnya. Bantu saja aku menumis ayam ndeh.”

“Ndeh. Maaf, Eomma. Saya menghabiskan waktu lama.”

“Gwenchana. Aku juga memasak sendiri di rumahku. Aku hanya mempekerjakan asisten rumah tangga untuk membersihkan rumah.”

Shinhye tersenyum.

“Eunmi sudah tidur?”

“Ndeh. Dia langsung tertidur setelah minum susunya.”

Nyonya Jung tersenyum. “Aku akan pergi menaruh ini di atas meja. Bawa daging ayamnya saat kamu selesai ndeh.”

“Ndeh, Eomma.”

Yonghwa datang dan bergabung dengan mereka untuk makan malam setelah Shinhye memanggilnya. Mereka makan tanpa suara.

Shinhye melihat Yonghwa dengan hati-hati. Nyonya Jung menyadarinya.

“Shinhye, apa ada sesuatu yang ingin kamu katakan?”

Shinhye mengangguk. Yonghwa mengarahkan matanya pada Shinhye.

“Katakan saja.” Kata Yonghwa.

“Bisakah aku pergi menemui teman-temanku besok? Itu tidak akan lama.”

“Siapa?”

“Dia bilang itu teman-temannya, kan?”

Yonghwa mengeritkan giginya. “Bagaimana dengan Eunmi kalau kamu bertemu teman-temanmu? Apa kamu ingin meninggalkan dia dengan Eomma?”

Reach For The RainbowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang